Left (bonus chapter)

13.8K 2.2K 1.4K
                                    





Hai, Hacin!

Ini bonus chapter! Singkat aja, tapi semoga ini bisa sedikit melegakan hati ya!

Setelah ini tidak ada bonus chapter di WP lagi!

Terima kasih sudah membaca Coleum hingga selesai 😘😘😘😘😘

Salam manis, semanis permen Aelyn 😘

.
.
.

     Tidak.

         Aelyn tidak benar-benar pingsan dan kehilangan kesadarannya.

         Tubuhnya hanya lemas karena kedinginan. Dia menggigil, dan ketakutan karena hujan dan badai datang begitu cepat. Hingga membuatnya tidak punya tempat untuk berteduh selain dibalik tumbuhan menjalar. Dia ketakutan, karena gelap awan yang menggumpal bagai malam. Kulit di jari tangan dan kakinya mulai mengeriput dan wajahnya membiru.

         Dia sangat kedinginan dan juga ketakutan.

         Dia berpikir satu sosok datang untuk menemukannya, dia berharap itu Vee, tapi ternyata itu Reggie yang terkejut saat melihatnya, dan segera menolongnya. Reggie bahkan harus terpaksa memeluk Aelyn karena hantaman angin kencang kembali datang, menerbangkan sisia-sisa batang tanaman dan serpihan kerikil.

         Reggie melindungi Aelyn dengan tubuhnya. Meski dalam kedinginan, Aelyn bisa menyaksikan bagaimana Reggie menghalau beberapa objek yang akan menghangtam Aelyn, dengan lengannya.

         "Reggie..." Aelyn menangis ketakutan, bukan hanya karena badainya, tapi karena Reggie yang menahan sakit, bahkan tangannya juga mengalami goresan, hantaman tanaman dan bebatuan juga.        

         "Aku akan membawa Tuan Putri keluar dari sini. Tolong, pegang aku sekuat mungkin."

         Hanya itu kalimat terakhir yang Aelyn dengar dari Reggie karena setelahnya, Reggie menggendong Aelyn dan berusaha melawan angin untuk membawanya keluar. Bahkan, Reggie bisa sangat sigap menutup kembali gaun Aelyn yang nyaris terangkat juga. Menunjukkan bagaimana dia sangat menghormati dan tangannya tidak menyentuh bagian intim sama sekali.

         Aelyn masih terbayang-bayang akan momen itu, bahkan ketika Vee sekarang berbaring di sebelahnya, dan mengusap tepi wajahnya. Aelyn menenggelamkan tubuhnya dibalik selimut tebal, yang terselampir hangat hingga lehernya.

         "Kau masih menggigil?"

         Aelyn mengangguk pelan. Tapi, dia merasa kali ini jauh lebih baik karena Vee mengalirkan hangat dari tubuhnya lewat jarak mereka yang begitu.

         Aelyn tidak bisa menahan lagi kegelisahannya, ketika yang ada di kepalanya hanyalah keadaan orang lain. "Reggie?" tanya Aelyn yang bermaksud untuk menanyakan bagaimana kondisi Reggie sekarang.

         Detik itu hati Vee terasa begitu nyeri, seperti ada jarum yang menusuk dan menancap kuat. Hal ini terjadi karena memang dia juga punya pemikiran bahwa apa yang dikatakan Dayang Bi benar. Bahwa, Aelyn sekarang bukan takdirnya.

         Namun, Vee tidak menunjukkan hal itu. Dia berpikir bahwa Aelyn mungkin hanya penasaran, karena bagaimana pun Reggie yang berhasil menemukannya. "Dia baik-baik saja, sedikit mengalami luka, tapi sudah ditangani."

         Aelyn lalu membasahi bibir bawahnya. "Reggie terluka karena melindungiku, Pangeran..." Aelyn mengadu, padahal Vee sudah tahu. Aelyn tidak mengerti betapa panasnya hati Vee saat dia mendengar kalimat itu.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Apr 23, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

ColeumKde žijí příběhy. Začni objevovat