Unaccepted

11K 2.6K 1.1K
                                    



Hei,hei,heii

akhirnya update juga?

Jadi... kalian vote ke berapa nih? 😂

baca ini pas malem atau pagi?

Hari ini istimewa banget ya, besok juga update lagi karena double up tp tetep jgn lupa komennya ya syg, penyemangat bgt soalnya.

Siap disakitin lagi malam ini?

Cus...

mari

******

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

******

         "Aelyn, aku harus segera menghamilimu."

         Hal pertama yang dilakukan Aelyn setelah mendengar kalimat itu adalah diam. Diam cukup lama. Karena, dia bingung bagaimana memproses kalimat itu. Raut wajahnya yang polos itu benar-benar membuat Vee seketika berkedip beberapa kali dan ingin menampar dirinya.

         Seketika tersadar dengan ucapannya yang sangat memalukan untuk diucapkan. Harusnya itu hanya pikiran acak yang tertinggal di kepalanya, malah jadi terucap juga.

         "Astaga! Apa yang baru saja kukatakan?!"

         Aelyn menatap Vee bingung tapi dengan lugu dia menjawab. "Pangeran bilang harus segera mengham----,"

         "Lupakan! Aku tidak pernah mengatakan itu!"

         Vee kenapa jadi kacau begini?

         Seluruh pikirannya berantakan sejak tahu bahwa Ervha sudah hamil. Berarti kemungkinan Vin untuk menjadi raja selanjutnya sangatlah besar bukan?

         Hati Vee sulit sekali menerima kenyataan itu, bahwa dia dikalahkan oleh seseorang yang lahir lebih lama darinya. Harusnya dia yang punya wiwaba, apalagi Ayahnya Vee dulu adalah calon raja jika tidak ajal menjemput lebih dulu. Apakah akan menjadi sebuah penghinaan jika Vins sekarang yang jadi raja? Bukan dirinya.

         Vee benar-benar gelisah, meski dia menyembunyikannya.

         Berbeda dengan Aelyn yang diam setelah penegasan Vee untuk tidak membahas apa yang dia ucapkan. Aelyn lalu kembali menunduk untuk memanggil kelinci yang tadi sempat lari juga saat diberi makan karena Vee yang datang tiba-tiba.

         Aelyn mengambil satu wortel kecil lagi dalam dalam keranjang di sampingnya, dan mengulurkannya untuk menarik perhatian dua ekor kelinci putih di sana. Menggemaskan sekali, ketika salah satunya datang dan memakan wortel dari Aelyn. Membuat Aelyn tersenyum senang karena ini mengingatkannya dengan dulu saat masih di tempatnya, dia juga sering diam-diam mengambil sisi bahan makanan di dapur istana dan memberikannya pada kelinci hutan.

Coleumजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें