3. Gadis Nakal

7.6K 835 16
                                    

Happy Reading.

"Kau menikmati tehnya, Sayang?" tanya Bibi Emma menatap Jia—lebih tepatnya Jemima dengan tersenyum lembut.

Jemima mengangguk. "Iya, apalagi kue yang kau buat ini, Bibi," tunjuk Jemima ke arah kue berlapis cokelat yang terlihat menggiurkan di mata Jemima.

"Baguslah kalau kau suka." Setelah itu Bibi Emma langsung menatap Jemima cemas. "Bagaimana dengan kejadian kemarin?"

Jemima memegang lengan Bibi Emma dan mengelusnya pelan, berusaha menenangkan wanita paruh baya ini. "Aku baik-baik saja, tidak usah cemas," ujar Jemima dengan yakin.

Lagi dan lagi Jemima kabur dari istana, dan tentu saja membuat Lily kewalahan akan sikap Tuan Putrinya itu. Jemima pergi tanpa memberitahu Lily, ia tidak ingin ada orang yang menghalangi kaburnya kali ini. Bibi Emma adalah seorang wanita paruh baya yang pernah ditolong Jemima saat Bibi Emma kesusahan membawa bahan kue yang akan diolah dan dijual di toko kue miliknya.

Bibi Emma yang merasa tersanjung akan sikap Jemima menawarkan untuk mampir ke toko kue sekaligus rumah wanita itu, Bibi Emma yang tidak mempunyai anak dan suaminya yang telah meninggal akibat penyerangan yang terjadi sepuluh tahun yang lalu, merasa senang akan kehadiran Jemima.

Wanita paruh baya itu juga merasa kasihan karena Jemima menjadi pelayan di rumah bangsawan, ia juga menawarkan Jemima untuk tinggal bersamanya. Tidak tahukah dia kalau Jemima itu seorang pembohong?

"Tidak bisa kau berhenti menjadi pelayan? Tinggallah bersamaku, Nak." Bibi Emma mengelus kepala Jemima dengan sayang.

Jemima tertunduk lesu, dan meremas jemari tangannya di bawah meja, Ia sangat merasa bersalah karna telah membohongi Bibi Emma setahun lamanya. Jemima takut untuk memberitahu identitasnya kepada Bibi Emma, nanti setelah wanita itu tahu sikap hangat Bibi Emma akan berubah apabila mengetahui siapa Jemima ... dan Jemima tidak ingin itu terjadi.

Jemima menghela napas pelan, ia akan mencoba untuk memberitahu identitasnya. "Bibi, maafkan aku. Sebenarnya namaku Jemi--" Seketika perkataan Jemima terpotong lalu ia juga tersentak kaget, karena ia melihat seseorang yang sangat dikenalnya. "Bibi, aku harus pergi," ujarnya terburu-buru.

Jemima langsung berlari kencang dari toko kue Bibi Emma, wanita paruh baya itu sangat bingung saat melihat wajah Jemima menjadi pucat dan panik.

Apa yang terjadi? pikir Bibi Emma keheranan. Masih memperhatikan punggung kecil Jemima yang sudah menjauh.

Jemima yang dari awal tidak menyadari kalau Draco telah melihat dirinya dari toko yang menjual kerajinan tangan, lokasinya tepat di depan toko kuenya Bibi Emma. Sangat disayangkan kalau ia tidak dapat mendengar perbincangan kedua wanita yang berbeda usia itu.

Draco keheranan saat melihat Jemima yang panik dan berlari meninggalkan toko kue, ia kembali melihat sekitar toko itu, apa yang membuat gadis aneh itu panik? Hal yang menarik perhatian Draco adalah sang Putra Mahkota yang tak lain Dimitri yang berjalan seolah mencari sesuatu dengan beberapa pengawalnya.

Draco tersenyum miring dengan otak pintarnya menebak segala kemungkinan yang terjadi, dan ia juga berlari menuju arah kaburnya gadis aneh itu, meninggalkan Samuel yang masih melihat kapal berukuran kecil yang terbuat dari kayu. Ia melihat kanan dan kiri, mencari keberadaan Jemima. Draco terkekeh pelan saat melihat Jemima yang telah menyamar, Jemima memakai topi kerucut yang seperti penyihir dan juga memakai kumis palsu. Yang entah darimana ia mendapatkan itu semua, sesekali gadis itu menyusun topi di kepalanya dan membenarkan letak kumis palsunya.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Where stories live. Discover now