30. Kylie Joe Castro

2.5K 258 4
                                    

Happy Reading.

Kylie menatap semua kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu, ia melihat semua apa yang dilakukan oleh Louis dan bagaimana raut wajah Samuel yang sangat berang saat Louis menusuk punggung Miranda tanpa sengaja. Kylie berkaca-kaca menahan isak tangis, Ayahnya meninggal dengan keadaan yang tidak pernah terpikirkan olehnya.

Menutup pintu kamarnya sendiri dengan pelan, mengunci pintu tersebut. Kylie terduduk bersandar di dekat pintu kamar itu, air matanya turun secara deras. Kylie memukul dadanya yang terasa sesak, ia juga memikirkan bagaimana keadaan Dimitri saat ini. Dari awal penyerangan ia langsung mengurung diri di kamar ini, bahkan pelayan pribadinya entah bagaimana kabarnya sekarang. Pantas saja, akhir-akhir ini Louis sangat gencar menyuruh dirinya untuk pergi dari kerajaan ini.

Kylie berdiri dan berjalan pelan menuju balkon kamarnya, melihat keadaan sekitar istana yang begitu menggenaskan. Asap kebakaran yang cukup mengotori udara, cuaca mendung seolah ikut bersedih dengan keadaan yang saat ini terjadi. Kylie terperanjat kaget saat mendengar suara ledakkan dan melihat satu menara runtuh akibat benturan tersebut.

Jantung Kylie berdetak kencang setelah menyaksikan bangunan istana utama juga runtuh akibat ledakkan itu, prajurit kerajaan Maradever mulai menghancurkan istana dengan cara menggunakan bom. Prajurit kedua kerajaan itu berlari menjauhi bangunan yang telah hancur, menyelamatkan diri supaya tidak tertimbun oleh sisa-sisa bangunan.

Kylie mendekati pembatas balkon lalu memegang pembatas itu. "Dimitri," lirihnya sendu saat melihat Dimitri berlari tertatih yang dibantu oleh Putra Mahkota Elios menjauhi reruntuhan yang hampir mengenai Dimitri. Ia juga tersentak kaget karena melihat Elios yang ikut serta membantu penyerangan ini, ia tersenyum kecut memikirkan kalau kerajaan Aesperatus masih baik setelah sering dituduh tanpa bukti oleh kerajaan Bloomsytch.

Sudah saatnya, gumamnya dalam hati.

Kylie merasa hidupnya tidak berguna lagi, terlebih lagi Ayahnya seorang pemberontak dan penghianat, ia yakin jika setelah penyerangan ini rakyat Bloomsytch akan meminta kepada Raja untuk menghukum keturunan Louis karena Louis telah mati saat perang terjadi. Dirinya tersenyum sendu, melihat Dimitri dari kejauhan. Kylie memanjat pembatas balkon, ia memajamkan mata, satu kakinya sudah melangkah ke depan lalu ia merasa tubuhnya melayang dan terjun dengan bebas. "Aku sangat mencintaimu, Dimitri."

*****

"Sialan, mereka sepertinya tidak main-main untuk menghancurkan kerajaan ini," tutur Elios yang terpaku melihat bangunan itu perlahan hancur.

Dimitri menghela napas lelah, kakinya yang terluka membuat dirinya tidak bisa bergerak bebas. "Elios, apa kau melihat Draco?" tanya Dimitri pelan.

Elios menepis serangan dari musuh yang hendak melukai Dimitri. "Perkiraan Zach sepertinya Draco melawan Peter di taman festival." Elios mengusap peluh di keningnya.

"Dan Huxley--" Elios menjeda ucapannya. "Mencari Peter untuk menghentikan semua ini."

Dimitri berdecak kesal. "Tidak semudah itu, lagi pula suruhan mereka sangat banyak." Dimitri berujar sambil menghadang para musuh yang mendekati keduanya, walaupun ia sedikit lemah saat ini, dirinya berusaha untuk tetap bisa melawan musuhnya.

Elios mengangguk fokusnya saat ini membantu Dimitri, ia juga merasa kasihan melihat wajah Dimitri yang sudah pucat. Dari kemarin mereka melawan musuh tanpa henti, kemarin Ayahnya mendapat kabar dari bawahannya kalau kerajaan Bloomsytch diserang oleh kerajaan Maradever. Mendengar itu Elios meminta izin untuk membantu kerajaan itu yang awalnya ditolak mentah-mentah oleh Ayahnya, apalagi tuduhan tidak berdasar dan tanpa bukti sering dilakukan oleh kerajaan Bloomsytch.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang