6. Rencana Perjodohan

4.8K 582 48
                                    

Happy Reading.

Ratu Marlyn meminum tehnya dengan gerakkan pelan, sesekali tersenyum kepada lawan bicaranya saat ini. Ia menatap datar orang di depannya ini dengan sekilas, sedikit menutupi rasa tidak sukanya dengan pembahasan kali ini. Dari awal Ratu Marlyn sudah menebak kemana arah pembicaraan ini.

"Sudah saatnya Pangeran Dimitri menikah, Yang Mulia Ratu."

Benar, perasaannya tidak pernah salah, diam-diam ia mendengus pelan. Ia tersenyum kecil membalas perkataan Louis, sang Perdana Mentri yang menggantikan jabatan Ayahnya Jemima.

"Benar, Perdana Mentri. Tapi saat ini Jemima masih bermain-main, jadi aku sedikit ragu untuk menikahkan mereka sekarang."

Louis menggeleng. "Aku tau Jemima masih belum dewasa, hal yang dilakukan banyak bermain dan kabur dari istana." Ia meneguk tehnya pelan sebelum melanjutkan perkataannya. "Persilakan aku berbicara sebagai saudaramu, Ratu Marlyn."

Ratu Marlyn terkekeh dan mengangguk. "Baik, Louis!"

"Apa kau tidak mencemaskan Pangeran Dimitri? Tahun ini dia akan berumur dua puluh enam tahun, sudah saatnya dia memimpin kerajaan ini." Louis menatap serius Ratu Marlyn. "Lagi pula Yang Mulia Raja sudah tidak sekuat dulu!"

Ratu Marlyn menatap datar Louis, sepupunya. "Aku tebak, pasti kau ingin Kylie yang menikah dengan Pangeran Dimitri?" ucap Ratu Marlyn tersenyum miring. Louis membalas tatapan Ratu Marlyn dengan datar sekaligus tajam, berusaha untuk membuat Ratu Marlyn merasa takut.

"Benar, Jemima tidak pantas bersama Pangeran Dimitri." Ratu Marlyn tertawa kecil, merasa apa yang diucapkan Louis adalah lelucon.

"Bukankah Jemima keponakanmu?"

Ya, Jemima adalah keponakan dari Perdana Mentri Louis, istri Louis adalah adik kandung dari Jeremi. Saat Jeremi masih menjadi Perdana Mentri, Louis menjabat sebagai pemimpin kota kesatu dan berasal dari keluarga bangsawan yang bergelar Baron. Jadi Raja yang merasa bersalah karena Jeremi terbunuh untuk melindunginya dan istri Jeremi yang meninggal karena serangan jantung akibat mendengar kabar kematian suaminya, memberikan jabatan Perdana Mentri kepada Louis dan Jemima yang diberi gelar Tuan Putri.

"Bukankah Kylie juga keponakanmu?"

Sial, batin Ratu Marlyn. Louis adalah pria licik dan itu membuat Ratu Marlyn muak jika harus berurusan dengan pria ini.

"Aku ingin Kylie yang menjadi istri Pangeran Dimitri, Jemima tidak mempunyai pendamping untuk menemani dia berjalan menuju altar," kata Louis dengan nada datar.

"Kau bisa mendampinginya, Louis!" Sungguh, saat ini Ratu Marlyn sangat merasa kesal.

Louis memajukan badannya, tangan yang ia tautkan dan berbicara dengan pelan tapi tersirat nada ancaman.

"Jika saja bukan karena diriku, kau tidak menjadi Ratu sekarang. Mungkin kau hanya menjadi istri seorang pemimpin desa!"

*****

Jemima sedang duduk di bawah pohon apel yang berada di kediamannya, tangan kanannya sibuk mencabut rumput kecil. Ia mendongak melihat langit biru yang begitu cerah bahkan awan saja tidak ada, sedangkan Lily hanya memperhatikan sikap bosan Tuan Putrinya itu. Hampir satu jam Jemima duduk dengan posisi seperti itu, saat ia bangun dari tidur saat pagi tadi ia kehilangan Amber yang pergi entah ke mana.

"Gaun Anda akan kotor kalau terlalu lama duduk di sana, Yang Mulia."

"Aku ingin tinggal di luar istana," bisiknya sangat pelan. Ia berujar tanpa menjawab ucapan Lily.

Princess Jemima Of Bloomsytch [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora