{04} END ⁰⁴≠

9.9K 2K 341
                                    

"Ubah mereka menjadi vampir"

Perkataan Luke tentu saja membuat semua orang disana terdiam sejenak. Aslan lalu menatap Arvan di depan.

"Asalkan dengan cara itu Velin bisa terselamatkan gue gapapa" ucap Arvan yang mengerti arti tatapan Aslan.

Luke menaikan sebelah alisnya, dia lalu mengangguk paham. Ternyata gadis yang disukai Aslan adalah mate serigala di depan.

"Uhukkk"

Ketiganya kembali memuntahkan darah, membuat mereka kembali panik.

"Hah...rasanya gue udah ga bisa nahan lagi" ucap Hani sembari meringis.

"Hani gaboleh ngomong kaya gitu" ucap Cayden sembari mengusap darah di pipi Hani.

"Pilihan ada ditangan kalian, gue si cuma ngasih saran dan itu saran satu-satunya kalo kalian masih mau liat mereka hidup" ucap Luke dengan bahasa gaulnya.

Aslan kembali menatap Velin yang menatapnya dengan mata sayu. Dia lalu mendekat pada Velin.

"Aku gamau kehilangan kamu" ucap Aslan lalu mengusap pelan kepala Velin dan menyingkirkan rambut gadis itu dari bahu Velin.

"Maaf, karena aku udah egois" ucap Aslan lalu mengendus leher Velin.

"A-aslann.." ucap Velin sembari mencengkram baju Aslan saat dia merasakan dua taring menyentuh kulit lehernya.

Arvan menutup matanya melihat Aslan yang kini mengigit Velin. Niko berdiri di sebelah Arvan, dia lalu menepuk pundak kakaknya.

Cayden mengangkat Hani, dia lalu mulai mengigit Hani untuk merubah gadis itu menjadi makhluk sepertinya.

"Maaf ya Hani tapi ini bakalan sakit, lebih dari biasanya" bisik Cayden sebelum menancapkan taringnya.

"Shhhhhh" Hani mencengkram bahu Cayden dia meringis merasakan sensasi panas dan sakit yang luar biasa menyebar ketubuhnya.

Rasya juga tengah menahan sakit di lehernya karena Zean sudah menancapkan dua tarinya di leher gadis itu. Zean mengeratkan pelukannya dia lalu kembali melakukan aksinya merubah Rasya menjadi vampir.

Setelah selesai mereka diam melihat ketiga gadis itu yang menutup mata. Aslan menggeleng pelan dan mengusap pipi Velin yang masih hangat.

Tyo nampak menatap ketiga gadis itu dengan tatapan lekat, dia baru pertama kali memohon pada sang Dewi agar mereka bertiga kembali membuka mata.

"Hanii" panggil Cayden sembari kembali memeluk Hani. Dia tidak merasakan detak jantung gadis itu lagi dan tidak ada tanda-tanda gigitannya berhasil.

Zean mengusap pelan wajah Rasya, dia lalu mengusap air matanya sendiri.

"Gue mohon" gumam Zean sembari menunduk dan menyatukan keningnya dengan kening Rasya.

"Rasya" panggil Zean lagi sembari menahan tangisnya.

Aslan mencium pelipis Velin lama, dia terus memanggil pelan nama gadis itu. Aslan mengenggam sebelah tangan Velin dan mengeratkan pelukannya.

Tyo yang masih menatap mereka kemudian berbalik menatap Arvan. Pria ini mate Velin bukan, dia mengamati Arvan yang terdiam membisu kemudian Arvan menatapnya dan tersenyum. Tyo menaikan sebelah alisnya namun dia ikut tersenyum melihat senyuman Arvan. Arvan masih merasakan ikatan dengan Velin.

Ketiga gadis itu membuka mata dan mata mereka berubah menjadi merah. Zean sontak segera memeluk Rasya dengan erat begitu pula Cayden dan Aslan yang melihat Velin kembali membuka mata.

Aslan melepaskan pelukannya, dia lalu menatap Velin yang terlihat lebih pucat dari biasanya. Aslan mengusap pelan pipi Velin yang sama dinginnya dengan tangannya sekarang.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Where stories live. Discover now