{05} UJIAN

6.8K 1.4K 25
                                    

Sekolah digemparkan dengan dikeluarkannya Cessy dan Ratna mengenai berita yang menyebar luas bahwa benar mereka adalah pasangan yang sedang viral di media sosial.

Keduanya dikeluarkan setelah Rasya memberikan bukti pada Elanor bahwa memang benar itu adalah Cessy dan Ratna. Sebelumnya pihak sekolah tengah melacak siapa mereka yang viral dan mengaku sebagai salah satu murid sekolah mereka.

Rasya awalnya tidak ingin terlalu ikut campur, dia masih ingin melihat Cessy di sekolah dan membuatnya lebih malang namun setelah melihat bocoran akhir ceritanya dia menjadi mempercepat alurnya.

"Gue gatau Lo bisa ngehack medsos orang" ucap Elanor yang tengah mengusap kepala Rasya di dadanya.

Gadis ini tidak menolak saat ia mulai memanjakannya. Hanya saja gadis ini masih menampilkan wajah datar namun itu merupakan suatu kemajuan bukan.

"Bakat terpendam" jawab Rasya dan Elanor tersenyum.

"El" panggil Rasya dan Elanor berdehem.

"Bau Lo enak" ucap Rasya lalu mendongak menatap Elanor.

Elanor diam beberapa saat, dia lalu melihat Rasya yang masih menatapnya.

"Gue gadis Inori, masih mau sama gue?" Tanya Raysa tanpa basa-basi, tidak ada basa-basi di hidup Rasya kawan.

Elanor menyunggingkan senyum dan mengangguk.

"Kenapa gamau? Lagian setelah terikat kontrak Malaikat pencabut nyawa umur gue juga bakalan lama disini" ucap Elanor.

"Lo tau gue beberapa hari ini mikir gimana kalo gue ngelepas Lo mirip dulu lagi? Apa gue bakal kuat? Selama ini semua orang yang deket sama gue satu persatu ninggalin gue sendirian disini"

"Gue sempet nyerah, tapi gue lebih takut pas gue lahir kembali ingatan gue di hapus dan gabisa inget Lo lagi" tambah Elanor.

"Makanya Lo buat kontraknya?" Tanya Rasya dan Elanor mengangguk.

"Selama 18 tahun setelah kepergian Lo gue keliling dunia sambil nganter roh ke akhirat" ucap Elanor.

"Gue takut Lo keduluan diambil orang, tapi pas gue inget sifat dingin Lo kayaknya ga mungkin" ucap Elanor.

"Lo mau ngehina sifat asli gue?" Tanya Rasya yang sudah mendatarkan ekspresinya lagi.

"Engga, gue justru bersyukur Lo punya wajah dingin dan sifat dingin kaya gini" ucap Elanor sembari tersenyum.

"Gue ngerasa ada sesuatu yang bakalan dateng lagi" ucap Rasya dan Elanor mengeluarkan sesuatu.

"Lo tau ini adalah kartu panggilan, dan gue rasa waktunya ga bakalan lama lagi" ucap Elanor.

"Mau gimanapun kedepannya, Lo bisa andelin gue" ucap Elanor pada Rasya.

"Males" jawab Rasya membuat Elanor membuang kertasnya keudara dan menghilang lalu memeluk Rasya.

"Artinya iya kan?" Tanya Elanor lagi dan Rasya hanya diam lalu menutup matanya.

Sedangkan dirumah Dafa, pria itu tengah memasak banyak makanan sesuai keinginan Hani yang nyidam ingin memakan masakan Dafa.

"Masih lama Dap?" Tanya Hani yang sudah meneteskan air liurnya menghirup aroma nikmat masakan Dafa.

"Bentar lagi, sabar ya sayang"

Hani menatap Dafa yang masih memasak steak di depan. Dia tersenyum manis membayangkan dia tidak akan perlu repot-repot memasak nantinya.

Dafa lalu berbalik dan meletakan steaknya keatas meja. Di atas meja sudah ada berbagai macam makanan yang dimasak oleh Dafa.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Where stories live. Discover now