{06} RASYA TIDAK JOMBLO LAGI

7K 1.5K 54
                                    

Opi dan teman-temannya terduduk dengan wajah ketakutan, di depannya ada Alan yang menatap mereka dengan tatapan tajam.

"Maksud kalian apa jadiin adek gue mainan kaya gini?!" Tanya Alan pada mereka.

Opi hanya diam dia sebenarnya tidak tau kalau Rasya adalah adik Alan, dia hanya tau kalau gadis ini terkenal karena wajah datar sehingga dia menyuruh Ian untuk menembak Rasya. Yang ia kira tentunya akan ditolak, lalu Ian akan dipermalukan oleh Rasya.

"Ga punya mulut!" Bentak Alan pada Opi.

"Sebenernya kita gatau bang kalo Rasya adek Lo bang" ucap Opi.

"Kalian ini masih kelas 10 udah berani bikin onar kaya gini, ngerasa paling hebat?" Tanya Ravi.

"Sorry bang kita gatau kalo Rasya adeknya bang Alan" ucap Opi lagi.

"Jadi kamu sering bully Ian?" Tanya Velin pada Opi.

Opi dan teman-temannya mengangguk, Hani yang melihatnya berdecak pelan. Dengan tampilan Opi yang lebih mirip preman cungkring dia merasa paling hebat disini.

"Enaknya diapain yaaa goreng? Gantung dia pohon mangga atau..." Hani tersenyum mengerikan, Opi melirik Hani kemudian menggeleng.

"Sorry beneran gue gatau kalo Rasya adek bang Alan, kita ga bakal jadiin Rasya bahan lagi sorry bang" ucap Opi.

"Tadi ketawa-ketawa sekarang menciut nyalinya" ucap Rasya pada mereka.

"Bang biar gue yang urus mereka lagian ini kan masalah gue" ucap Rasya pada Alan.

Alan menghembuskan nafasnya pelan lalu mengangguk. Rasya tersenyum kearah Opi dan teman-temannya, sedangkan mereka menelan ludahnya sendiri dengan susah payah melihat senyuman Rasya.

"Wah gila Lo Ras, ga ada angin ga ada hujan Lo dapet berondong" ucap Hani pada Rasya.

"Iya hiss bikin ngiri aja" ucap Velin.

Alan menatap ketiga adiknya di depan, Rasya berkata bahwa dia dan Ian memang sudah berpacaran. Melihat wajah gadis itu Alan tidak berani berkata apa-apa. Namun masalahnya adalah kedua adiknya lagi yang menjadi iri.

Alan menatap Velin, dia tidak boleh berpacaran. Gadis ini terlalu polos dan mudah dipengaruhi, bagaimana jika dia mendapatkan pria mesum yang akan merusak Velin?.

Alan beralih menatap Hani, gadis ini terlalu bar-bar dia agak bimbang. Disisi lain di berpikir apa ada pria yang mau bersama Hani? Namun di sisi lain dia juga takut karena kebar-baran Hani sendiri. Otak gadis ini lumayan mesum.

Alan mengusap wajahnya sendiri, kenapa dia sekarang seperti seorang ayah yang mempunyai tiga anak nakal. Padahal ayahnya saja sangat santai menghadapi mereka bertiga.

"Kalo dia macem-macem bilang sama kita" ucap Galang pada Rasya.

Rasya mengangguk, Hani sendiri tidak yakin Ian yang akan macam-macam dengan Rasya. Pria itu terlihat sangat polos dan sedikit cupu. Hani lalu menatap Galang di depan.

"Btw kalian udah punya pacar?" Tanya Hani pada mereka, kalau Alan dia sudah tau pria itu jomblo, kalau Nathan jangan ditanyakan lagi. Tapi Ravi, Willy dan Galang bisa saja mereka sudah mempunyai pacar kan.

"Gue si habis putus sama pacar gue" ucap Willy.

"Gue kira ga bakal ada yang mau sama Lo" ucap Hani pada Willy.

Willy berdecak pelan, andai saja Hani tau betapa galaunya dirinya ini ditinggal sang kekasih. Saksi bisunya adalah Ravi dan Nathan yang mendengarkan semua keluh kesah Willy.

"Putus kenapa emang?" Tanya Velin dengan hati-hati.

Wajah Willy berubah masam, dia lalu mengangkat gelas dan meminum jusnya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang