{06} SI KEMBAR

8.5K 1.6K 72
                                    

Nathan, Ravi, Willy dan Galang berjalan di depan kelas. Mereka lalu berpapasan dengan sahabat mereka Alan yang kebetulan baru saja keluar dari kelasnya.

"Lan katanya adek kembar Lo sekarang udah masuk mana mereka?" Tanya Willy pada Alan.

"Nanti juga keliatan paling lagi di kantin" ucap Alan lalu berjalan menuju ke kantin diikuti Nathan dan lainnya.

Alan lalu berhenti setelah melihat seorang gadis dengan jas hujan dan helm tengah berdiri di depan tiang bendera.

"Dia siapa?" Tanya Alan pada teman-temannya.

"Owh Lo harusnya tadi liat mereka di tangkep pak Bambang pas mau bolos sekolah" ucap Willy.

"Mereka?" Tanya Alan dan Willy mengangguk.

"Harusnya si ada tiga kenapa cuma satu ya" ucap Ravi yang menatap Velin di depan.

"Siapa tau mereka adek Lo Lan" ucap Willy dan Nathan menggeleng.

"Tadi sebelum berangkat udah janji ga bakal bikin masalah lagi" ucap Alan dengan percaya diri.

Dia hendak kembali berjalan sebelum suara yang sangat ia kenal memanggil namanya.

"ABANG ALANNNN" teriak Velin dengan nyaring.

Alan berbalik dia lalu melihat Velin yang kini mengangkat kaca helm dan melambaikan tangannya kearah Alan.

"Lah Velin!" Ucap Alan dengan wajah terkejut.

Lalu Hani dan Rasya muncul dari dalam jas hujan Velin, Alan sontak mundur kebelakang dan memegangi dadanya sendiri melihat ketiga adik kembarnya ada di depan.

"Lo kenal sama mereka Lan?" Tanya Nathan.

"Bukan kenal lagi" ucap Alan lalu berjalan kedepan.

"Adek gue ituu" ucap Alan sebelum berlari menghampiri ketiga adiknya.

"Lah" Willy menatap Alan yang kini berlari kedepan, dia lalu menatap teman-temannya yang juga terlihat syok.

Alan berdiri di depan Velin yang tersenyum kearahnya, Hani dan Rasya lalu keluar dari jas hujan Velin dan berdiri di sebelah Velin.

"Ngapain pake helm pake jas hujan...dan ngapain pake sarung bapak-bapak?!" Tanya Alan pada Hani dan Velin.

Alan lalu menatap Rasya yang masih memegang es kelapa dengan wajah datar dan kacamata hitam yang masih ia pakai.

"Kita habis ketangkep pak Bambang loh mau bolos tapi ga jadi" ucap Velin pada Alan.

Alan menatap Velin dengan wajah tak percaya, dia lalu mendatarkan ekspresinya membuat Velin menelan ludahnya sendiri dan mundur kebalakang.

Kini suasana di meja salah satu kantin terlihat mencengkam. Alan menatap tajam tiga gadis di depannya yang merupakan adiknya sendiri. Mereka sudah melepas dandanan aneh mereka dan kini tengah duduk dengan wajah polos menatap sekitar yang ramai.

"Kan udah janji sama Abang ga bakalan bikin onar lagi di sekolah" ucap Alan pada mereka.

"Kita ga bikin onar loh bang" ucap Hani mencoba membela diri.

"Terus tadi apa? Kalian belum juga genep satu hari sekolah disini udah kena hukum tadi mau bolos juga" ucap Alan dengan sabar pada ketiga adiknya itu.

"Itu bukan bikin onar Abang itu cuma kecelakaan" ucap Velin.

Alan menaikan sebelah alisnya menatap Velin, Velin lalu menunduk membuat Hani akhirnya angkat bicara.

"Kalo bikin onar udah geger kali satu sekolah kan ini ga bikin geger, bener kata Velin ini kecelakaan karena ketauan akhirnya ya begini" jelas Hani.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Where stories live. Discover now