PART 2 : TERPERANJAT BESAR

23 0 0
                                    

        Ketiga - tiga budak perempuan itu berlari untuk mengejar lelaki tersebut . Mereka melihat kiri dan kanan . " Itu dia !" teriak Salma . Lelaki itu menuju ke pintu masuk lapangan terbang dan menghilangkan diri di dalam bangunan itu . Mereka mengikutnya dari belakang . Orang ramai yang penuh sesak di situ memerhatikan telatah mereka . "Mana dia ?" tanya Zarina . Dah tak nampak bayangnya , tapi Salma tidak berputus asa . Dia masuk ke bangunan itu semula dan bertanya kepada seseorang pengawal di situ . "Kamu pernah nampak lelaki yang kami kejar itu?" tanyanya . "Tidak" , jawab pengawal itu . "Kenapa? Dia mencuri? Nak panggil polis ?"

       "Terima kasih , takpayahlah ," jawab Salma . "Saya cuma nak tahu , dia siapa " . Salma berjalan semula menuju ke arah rakan - rakannya . Dia sedar , kertas itu masih digenggamnya lalu dimasukkan ke dalam beg kecilnya . Sesampainya mereka di kereta , Salma dengan sukarela ingin memandu . Mereka meninggalkan lapangan terbang . Di hadapan mereka sekarang , terbentang sebatang jalan yang berdebu dan di kiri kanannya cuma tanah lapang yang berpasir halus dan ditumbuhi oleh rumput - rumput kecil saja . Semakin lama , semakin sunyi jalan yang mereka tempuhi itu . "Kenapa orang cuba merampas padang ternak itu daripada pakcikku!" Zarina bersuara . "Mesti ada sesuatu yang tersembunyi di situ ," celah Salma . "Oh ya ! Saya lupa nak ceritakan pasal Maria pada kamu !" Zarina bersuara . Siapa Maria ? tanya Salma . Sepupu saya yang baru berumur empat belas tahun . Dia tinggal dirumah pakcikku juga , tapi buat sementara waktu saja . Kalau kita balik , dia mungkin ikut sama ." Saya kasihani melihatnya . Ada sesuatu sebab membuatnya menumpang di rumah pakcikku dan dia berharap agar kamu dapat menolongnya." Saya ?" tanya Salma . "Ya , saya dah ceritakan padanya yang kamu seorang penyiasat yang cekap ." 


           Zarina tersenyum lalu memulakan ceritanya . "Ayah Maria hilang entah ke mana . Dah hampir enam bulan IA berlalu ". Zarina menceritakan bahawa ayah Maria , Encik Johan ialah seorang pengurus sebuah bank di Pulau Pinang , tempat mereka tinggal . Ada orang  melaporkan bahawa ia ternampak Encik John masuk ke banknya pada malam berlakunya satu rompakan di bank itu . Selepas kejadian itu , Encik John tidak kelihatan lagi . "Salah seorang daripada perompak - perompak itu dapat dikesan tapi dapat melepaskan dirinya . Sebab itulah , Maria percaya bahawa penjahat - penjahat itu masih lagi bersembunyi di kawasan ini dam menahan ayahnya .
             "Baiklah , saya akan cuba menolongnya ," Salma bersimpati terhadap Maria .
             Tiupan angin semakin kencang , Tiba - tiba , pasir - pasir halus dan debu - debu jalan berterbangan .
              "Tutup tingkap !" kata Salma , sambil mengendalikan keretanya .
                Mei Lin berada di belakang , berusaha melawan angin untuk menutup tingkap yang hampir dengannya , begitu juga dengan Zarina . Salma cepat - cepat menekan brek kerana cermin di hadapan sudah ditutupi dengan debu - debu dan kelihatan kabur sekali . Beberapa ketika kemudian , tiupan angin yang kencang itu mulai berhenti . Barulah legal hati ketiga - tiga budak perempuan itu . Mereka cepat - cepat membuka pintu dan turun .
             "Banyak pasir di kepala ku ", sungut Zarina sambil menyapu - nyapu pasir di rambutnya . Ketiga - tiga mereka sibuk mengibas - ngibas pasir dan debu di baju dan di kepala mereka . Mei Lin mengeluarkan termos air dan menuangkannya ke dalam mangkuk kertas . Air tersebut diminum dengan rakus sekali . "Pandai kamu mengendalikan kereta tadi , " puji Mei Lin . "Kalau tidak habislah " . Salma cuma tersenyum saja . Dia membasahkan sapu tangan lalu mengelap muka dan tangannya . Begitu juga dengan Zarina dan Mei Lin . Kemudian , mereka menyikat rambut yang kusut - masai ditiup angin . Mereka masuk semula ke dalam kereta . Salma menghidupkan enjin . Kereta meluncur terus . Dalam perjalanan , Salma asyik memikirkan tentang misteri padang ternakan . "Cubalah ceritakan pada ku tentang bangsal yang runtuh itu . Kalau ada orang yang melakukannya , tentu terdengar bunyi bising . Pakcik kamu tak dengarkah apa - apa bunyi ?" Tidak ," balas Zarina . "Sebab malam tu hujan turun dengan lebatnya , guruh dan kilat sabung - menyabung . Kata pakcik , ada kesan tayar dekat bangsal itu dan dia berpendapat ada orang yang melanggar tiangnya . " Tak adakah anjing yang menjaga padang ternak itu ? Tentu anjing itu menyalak ."
         "Ada , kepunyaan salah seorang pekerja di padang ternak ." Saya rasa , perkara tersebut mesti dilakukan oleh orang dalam dan tentu anjing itu mengenali orangnya . " Zarina memberitahu , kakitangan pakciknya nampaknya baik - baik belaka . "Panas betul dalam kereta ni , " celah Mei Lin , sambil mengesat peluh di dahinya . Salma memerhati alat pengukur hawa . "Oh , panas betul !" Perlahan - lahan dia memberhentikan keretanya . Dengan menggunakan sapu tangan , mereka sama - sama cuba membuka penutup enjin kereta itu . "Jangan dekat " , Salma member amaran , sambil membuka skru penutup radiotor . Dia melompat ke belakang sebaik saja wap panas keluar . "Nasib baik kita tak habiskan air dalam termos yang satu lagi . Boleh juga kita gunakan untuk radiotor ini " , kata Salma . " Bocor agaknya " , sampuk Mei Lin , mulai bimbang . Dia ke belakang kereta untuk mengambil termos air . Dia membuka penutupnya dan menghulurkannya kepada Salma . Apabila termos dituang , setitik air pun tidak keluar ! .

enjoy your readings for part 2 guys ! thankyou for support me . love you guys 😚💜 . vote , comment and share tau guys !! . sorry if ada typo buat buat taknampak and faham jee . hehe ! 🤪

RAHSIA DI LEMBAH SELINDUNG Where stories live. Discover now