28: Family Game 💪🏻🧩

2.1K 315 169
                                    

‹««------------•••♥•••---------------»»›

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‹««------------•••♥•••---------------»»›

Apa kau pernah merasa begitu jauh dari kenyataan?

Kiranya itulah yang dialami Jingyu saat ini. Ia mendengar suara itu lebih jernih dari mimpi, melihat punggung itu lebih jelas dari angan-angan. Dan bunyi langkah kaki yang mengetuk lantai, adalah irama familiar dalam dengarnya. Jingyu mengambil dua langkah maju, bermaksud mengejar, namun ia berhenti dan mengibaskan kepalanya, takut tertipu ilusi.

"Sepertinya kini aku tak punya pilihan lain selain mengatakannya padamu." Yibo tentu masih keberatan tapi meyakini dirinya tak akan merugi usai melihat penampakkan Xiao Shou di dekat Jingyu. Ia tahu apa peran lelaki itu hanya dalam sekilas pandang.

Sean terlanjur menampakkan diri dan akan menjadi terlalu rumit jika ia menutupinya lagi. Maka kemudian Yibo membeberkan, "Alasan mengapa kuburan Sean menghilang adalah karena memang, selama ini dia tak pernah ada di sana. Dia selamat dalam kebakaran itu."

"Mbeee ~~~"

Robert menyambut kedatangan Sean serta menu kesukaannya.

"Kau pasti sudah lapar, kan? Ini, makanlah." Sean memberi setangkai daun pertama pada Robert.

"Sean ..."

Suara Jingyu memanggil tak membuat Sean bergeming dari tempatnya. Ia hanya tersenyum kecil selagi memperhatikan Robert yang sibuk mengunyah.

Jingyu melangkah lebih dekat. "Sean," panggilnya lagi.

"Seharusnya kau tak kembali, kau tahu itu, 'kan?" ucap Sean.

"Sean, ... Kenapa? ... Kenapa kau menyembunyikan semua ini?" Suara Jingyu pecah akibat menahan tekanan emosi. "Kenapa kau tak memberitahuku?"

Sean berbalik dan menjawab, "Karena aku selalu ingin melihatmu hidup tanpa memikirkanku. Itulah mengapa aku berpikir, lebih baik kau tidak pernah kembali. Lebih baik kau tetap percaya aku telah tiada."

Air mata Jingyu menetes ketika kini ia dapat melihat sosok Sean seutuhnya. Sean yang benar-benar nyata dan baik-baik saja. Namun meskipun ada terang yang membahagiakan, tetapi, pula ada sakit yang menyesakkan. Jingyu mencegah dirinya untuk datang lebih dekat, dan hanya menggertakkan gigi kuat-kuat.

"Aku sempat berjuang untukmu hingga akhirnya menyerah. Aku pergi untuk memulihkan diri darimu, namun kabar kematianmu memukulku kembali. Aku telah menerjang gelap dari segala gelap untukmu, aku melalui semua itu hanya karena aku begitu terikat padamu, pada masa-masa kita di masalalu. Dan sampai saat ini, ... Sean, aku terus mencoba membiaskan perasaan itu."

"Aku lihat kau sudah memiliki seseorang di sampingmu?" tanya Sean. Ia sempat melirik ke jendela di mana sosok Xiao Shou nampak memandanginya dari sana. "Dia sangat tampan dan terlihat pintar. Kau benar-benar pandai memilih."

𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang