38: Big Family

1.2K 201 83
                                    

‹«--------------⟨⟨♥⟩⟩----------------»›Happy Reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‹«--------------⟨⟨♥⟩⟩----------------»›
Happy Reading!
.
.
.
🕷️
🕸️

"Ayah, bantu aku."

Yamato mengangkat Saino supaya ia dapat melihat penampakkan bayi di balik jendela kaca. Satu bayi yang baru beberapa jam terlahir itu nampak tenang di dalam ruang NICU.

"Wow ..." Mata Saino berbinar. "Kecil sekali," ucapnya sambil membandingkan ukuran bayi itu dengan kepalan tangan.

"Kapan dia akan keluar dari sana?"

Yamato menurunkan Saino dan menjawab, "Tak akan lama lagi. Dia begitu kecil dan rapuh, jadi untuk sementara waktu kita hanya bisa memperhatikannya dari kejauhan."

"Xian Ge hebat sekali." Saino berjinjit dan kembali memandangi bayi itu meski hanya terlihat sedikit saja. Ia telah menantikan kelahirannya begitu lama hingga hari ini tiba. Bayi perempuan mungil itu benar-benar memikat hatinya, begitu kecil dan lemah.

"Hey, Yamato, kapan kita akan punya yang seperti itu?" Dei Lung menyikut lengan Yamato dengan mulut mengerucut penuh.

"Kita bisa mengadopsi jika kau mau?" Yamato menawarkan solusi. Sudah tak terhitung berapa kali Dei Lung menyinggung tentang keturunan yang jelas tak mungkin bagi mereka berdua, dan dia tak pernah lelah dengan itu.

Dei Lung menempelkan wajahnya ke kaca dengan wajah murung, lalu berkata, "Tiba-tiba saja aku terpikirkan sesuatu. Bagaimana jika penyebab kita tak bisa memiliki keturunan adalah karena peran kita dalam bercinta?"

"Maksudmu?" Yamato menatap jenuh.

Dei Lung melanjutkan, "Aku tak bisa hamil, tapi mungkin kau bisa. Jadi, apa kau ingin mencoba di bawah?"

"Apa?!"

***

"Beritahu aku jika kau merasa tidak nyaman," Yibo tak hentinya memeriksa Sean yang ia dudukkan di kursi roda. Walaupun kondisinya masih lemah, tetapi Sean bersikeras meminta Yibo untuk membawanya pergi melihat sang buah hati.

"Oh, bagaimana dengan Yixian?" tanya Sean.

"Dia masih belum diizinkan bergerak dari ranjangnya. Tapi kau tak perlu cemas, dokter bilang Yixian akan pulih dengan cepat. Setelah melihat bayi-bayi manis kita, aku akan membawamu pada Yixian."

Sean mengangguk. Tak lama kemudian, Yibo berhenti mendorong kursi roda setelah mereka tiba di dalam ruangan yang dihiasi suara tangis bayi.

Dua orang perawat datang membawa masing-masing satu bayi dalam gendongan. Mereka kemudian menyerahkan dua bayi mungil itu ke pangkuan Sean dengan sangat hati-hati.

"Ini seperti mimpi ..." Sean tak percaya dua bayi dalam pangkuannya ini adalah miliknya, adalah apa yang selama ini tumbuh di dalam tubuhnya. Bahwa kini, ada dua sosok baru yang akan mewarnai sisa hidupnya.

𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]Where stories live. Discover now