3. Ketua tim baru

2.4K 226 0
                                    

Setelah selesai mengatur perasaanya sendiri, Cherin kembali bekerja dikantornya.

“Rin, apa kau pergi berlibur?” teman sekantornya Molly berjalan mendekatinya sambil memeluknya manja.

“Apa yang terjadi padamu? Seorang Cherin yang bahkan tidak akan mengambil cuti walaupun ada bencana alam sekalipun, sekarang mengambil cuti panjang?”

Cherin menarik nafas perlahan sambil tersenyum menyembunyikan perasaanya. Dirinya tidak berniat untuk menceritakan semuanya kepada Molly, sahabat dekatnya.

Walaupun pertemanan mereka telah berlangsung saat Cherin dan Molly berada di bangku sekolah menengah, pertemanan mereka sekarang menjadi sedikit renggang karena tunangannya Jacky.

Cherin tidak pernah lagi keluar bersama Molly, Cherin juga tidak pernah menceritakan hal pribadinya lagi.

Mungkin ini telah menjadi kebiasaan baru untuknya. Cherin merasa kurang nyaman untuk membagikan seluruh ceritanya kepada orang lain.

“Aku hanya mengambil waktu yang tepat untuk beristirahat. Bukankah kau juga tahu bahwa aku sebentar lagi akan segera menikah?” pernikahan ini tetap akan dilangsungkan olehnya, bagaimanapun juga, balas dendam ini tidak akan pernah sempurna tanpa ada acara pernikahannya dan Jacky.

Pernikahan adalah puncak semua balas dendamnya.

“Ah.... Aku iri sekali denganmu.” Sahabatnya melepaskan pelukannya, sambil mengedipkan matanya dengan ekspresi kesal yang dibuat-buat. “aku juga ingin menikah....”

Cherin mengapit bibir molly yang dikerucutkan kedepan dengan kedua jarinya, sambil meggodanya.

“Jika kau iri, carilah pacarmu sendiri.” Sambil tertawa terkikik, Cherin berjalan masuk ke ruang kerjanya.

“Ah ya, Cherin. Aku lupa memberitahukan kepadamu, mulai dari minggu lalu, ketua tim yang lama telah diganti dengan ketua tim baru.” Cherin memiringkan kepalanya sambil menatap sahabatnya dengan tatapan ingin tahu.

“Ketua tim baru?” seingat Cherin, ketua tim yang lama memang sangat bermasalah. Sering kali ketua tim lama mengambil ide bawahannya, Cherin juga melihat dia bebrapa kali melecehkan karyawan wanita.

“Akhirnya binatang itu dipecat.”

Cherin bergumam kecil sambil tersenyum menyeringai.

“Bukan hanya itu saja!” suara sahabatnya semakin terdengar bersemangat, mata hitamnya berbinar-binar sambil menjelaskan identitas ketua tim yang baru. “wajah ketua tim baru kita sangat tampan.”

“luar biasa tampan” kata Molly sambil menunjukkan kedua jempol jarinya. Seakan menegaskan bahwa ketampanan wajah ketua tim yang baru, bukanlah omong kosong belaka.

“Hm..” Cherin menyentuh dagunya dengan pelan sambil pura-pura berpikir untuk menggoda sahabatnya. “setampan itu?”

Molly segera mengangguk seperti anak anjing.

Setelah mendengar penjelasan Molly yang panjang lebar. Cherin menjadi sedikit tahu tentang ketua tim baru mereka.

Ketua tim muda yang baru, berumur 29 tahun. Lelaki yang satu tahun lebih tua dari umur Cherin itu adalah lelaki hebat yang baru kembali dari luar negri. Kemampuannya dalam memberikan ide dan menangani produk makanan perusahaan besar tempatnya bekerja, membuat lelaki itu mendapatkan pujian dari banyak orang, hanya dalam waktu satu minggu kerjanya.

Lelaki sehebat itu telah berhasil mencapai posisinya sebagai ketua tim di sebuah perusahaan besar seperti ini.....

‘Ah, sebaiknya aku pergi menyapanya untuk memberi salam dulu.’

my perfect revenge (End) Where stories live. Discover now