20. Aku memikirkan mu part.1

1.1K 129 2
                                    


Setelah mengantar Cherin kembali ke apartementnya, Jacky segera pergi dengan terburu-buru, dengan alasan bahwa ada masalah mendesak di perusahaannya.

Cherin bukannya tidak tahu bahwa semua itu berkaitan dengan telpon masuk yang dia Terima dirumah sakit.

Hal pertama yang Cherin lakukan setelah masuk kedalam apartemnya adalah membuka komputernya yang terhubung dengan aplikasi chatting Jacky.

Handphone Cherin sekarang sedang menunjukkan tujuan Jacky saat ini.

Lelaki itu bahkan tidak menuju rumah maupun kantornya. GPS yang diam-diam dipasang Cherin di mobilnya menunjukkan tujuan Jacky yang sebenarnya. Yaitu apartemen Molly.

"Hah" Cherin tertawa konyol, dia bahkan merasa lucu dengan dirinya sendiri. Karena dia sama sekali sudah tidak terkejut ketika mengetahui hal ini.

Cherin mulai membuka satu persatu pesan yang telah dibaca oleh Jacky dan mulai membacanya.

– Molly–

[Hei darling, apa kau harus mengunjungi ibu Cherin di hari ini? Apa bagusnya berbicara dengan manusia sakit jiwa seperti itu]

Drak!

Mouse yang ada ditangannya menjadi sedikit pecah karena Cherin mencengkramnya terlalu kuat.

"manusia sakit jiwa katamu!!!" Cherin lebih tahu dari siapapun tentang kondisi kejiwaan ibunya. Memang ibunya mengalami gangguan jiwa, tetapi bukan berarti Molly dapat berkata seperti itu.

"Memangnya kenapa dengan ibuku?"

"apa berbicara dengan orang yang sakit jiwa itu salah?"

"Ibuku juga manusia yang pernah normal!"

Mata coklatnya membulat, sambil membaca kelanjutan chat itu di depan layar komputernya.

-Jacky–

[Maafkan aku darling, aku akan coba selesaikan ini secepatnya dan pergi mengunjungimu.]

Ah... Ternyata memang seperti ini.......

Cherin segera mengambil beberapa foto chat percakapan itu dengan ponselnya. Kemudian menyimpan semua bukti tempat tujuan Jacky yang ada di alat penyadap nya.

"tunggu saja, kalian pasti akan mendapatkan balasannya!!!" Tangan Cherin masih mengepal dengan keras, sehingga kuku panjangnya menusuk melukai telapak tangannya sendiri.

Cherin mengambil tas dan kunci mobilnya, setelah itu dia berlari kecil kearah mobilnya.

Tujuannya tidak lain adalah apartemen Molly, sambil berhenti sejenak untuk membeli cake dan secangkir cappucino yang diludahi beberapa kali olehnya.

***

Tanpa menunda lebih lama lagi, Cherin segera menekan bel pintu rumah Molly.

Clek.

Terdengar bunyi knop pintu yang diputar dari dalam, bersamaan dengan itu, sosok Molly terlihat dari balik pintu.

"Che.. Cherin? Kenapa kau tiba-tiba datang?" wajah Molly terlihat berubah seketika.

Wajahnya terlihat pucat pasi seperti pencuri yang baru saja bertemu dengan polisi yang akan menangkapnya.

Cherin mengangkat kotak cakenya hingga posisinya sejajar dengan wajahnya.

"Molly, aku membawakan cake kesukaanmu. Ayo kita makan bersama didalam apartemenmu."

Molly yang mendengar hal itu terlihat semakin pucat, didalam kepalanya sekarang hanyalah berisi segala cara menghentikan langkah Cherin untuk masuk kedalam apartemennya.

my perfect revenge (End) Where stories live. Discover now