19. Gedung pernikahan

1.2K 133 1
                                    


Seperti yang telah direncanakan oleh mereka, hari ini Jacky dan Cherin pergi mengunjungi gedung pernikahan mereka.

Gedung mewah yang nantinya akan didekorasi dengan bunga mawar segar desetiap sudut tempat itu. Harga yang dikeluarkan untuk menyewa tempat mewah seperti ini, tentu tidaklah murah. Cherin tahu dengan pasti, karena ini adalah tempat yang dipakai oleh beberapa bintang terkenal untuk melangsungkan acara pernikahan mereka.

"Kau ingin menghias podium pernikahan kita dengan warna apa sayang?" Jacky menayakan hal itu sambil tersenyum kecil, kedua matanya terlihat memandangi Cherin dengan antusias.

'hitam'

Hampir saja Cherin menjawab itu secara reflek. Cherin tersenyum malu-malu, sambil melihat podium didepannya seakan membayangkan sesuatu.

Yang cocok untuk hari itu adalah warna merah, karena merah juga dapat memiliki arti lain untuknya.

Jika bisa, dia ingin mendekorasi tempat ini hingga tempat ini menajadi semerah darah.

Namun akal sehatnya bertindak selangkah lebih cepat, dia tidak akan memilih pilihan aneh seperti itu.

"merah" ya, saat ini Cherin hanya cukup dengan podium yang dihiasi warna merah. Sisanya, akan dilengkapi oleh dirinya sendiri.

"Merah? baiklah, merah juga cocok denganmu sayang. Aku akan memesan mawar merah segar untuk menghiasi podium ini. Apa ada hal lain lagi yang kau inginkan rin?" Tentu saja Cherin memiliki hal yang sangat ingin ditempatkan di ruangan ini. Karena itu, Cherin segera menjawab dengan antusias.

"Proyektor, aku ingin proyektor yang besar di samping tempat ini." Senyuman lebar menghiasi wajah cantik Cherin. Cherin kembali melanjutkan perkataan ya. "aku ingin foto kebersamaan kita dapat di pertunjukkan di hari pernikahan kita."

Tentu saja kita memerlukan proyektor itu Jacky.

Bukankah aktingmu selama ini, perlu apresiasi dari para penonton?

Hari itu adalah hari yang tepat untuk mengapresiasi aktingmu.

"ide yang bagus. Kita punya banyak foto bersama yang dapat kita tunjukan nanti. Ah, apa kita harus meluangkan waktu untuk berfoto lagi?" memang berfoto itu bukan hal yang terlalu spesial untuk Jacky, tetapi dia selalu mengumpulkan setiap lembar foto kebersamaan mereka didalam album fotonya.

Kadang kala mereka meluangkan waktu akhir pekan untuk berfoto bersama. Entah itu berfoto didalam restoran, maupun tempat-tempat tertentu yang ada didalam kota.

Cherin yang tidak terlalu suka berfoto, selalu saja menanyakan alasan Jacky yang ingin terus mengumpulkan foto mereka. Jawaban dari Jacky hanya satu.

"aku ingin terus mengabadikan setiap waktu kebersamaan kita untuk waktu yang lama."

Mengabadikan setiap momen hingga rambut mereka memutih.

Entah sudah berapa album yang dipakai untuk mengoleksi foto mereka. Jacky selalu masukkan foto baru mereka kedalamnya sambil tersenyum puas.

Lucu! Sangat lucu!

Kau benar-benar terlihat mencintaiku. Semua itu membuat ku merasa begitu bodoh, bahkan disaat aku ingin membalas semua luka yang kau berikan kepadaku, kau juga membuat diriku seakan menjadi antagonis diantara kita.

"boleh." Cherin mengangguk pelan

Jacky mengeluarkan handphonenya untuk mengambil bebrapa foto mereka yang sedang melihat gedung pernikahan bersama. Kemudian Jacky membawa mobilnya untuk menuju rumah sakit tempat ibu Cherin dirawat.

my perfect revenge (End) Where stories live. Discover now