5. Situasi tidak terduga part.1

1.7K 187 0
                                    

Cherin mengangkat telepon yang terus berdering didalam tasnya.

Seharusnya tidak ada yang menelponnya di akhir pekan seperti ini. Mengingat pekerjaannya telah dikerjakan dengan tuntas tanpa ada permasalahan apapun.

"!"

Nomor rumah sakit terpampang jelas dilayar handphonenya. Hal ini membuat jantung Cherin berdebar dengan kencang karena panik.

"Nona Cherin harap anda segera ke rumah sakit! Ibu anda... Ibu anda..." Seketika itu juga, pikiran Cherin menjadi hamparan putih. Perkataan perawat rumah sakit barusan membuat tubuhnya bergerak dengan cepat, memasuki mobilnya.

Cherin menyetir mobilnya seperti wanita gila.

"Ibu... Ibu...tolonglah."

"Semoga semuanya tidak terlambat."

Mobil yang belum terparkir dengan baik itu, ditinggalkannya begitu saja diparkiran rumah sakit.

Cherin segera berlari secepat mungkin menuju atap rumah sakit, tanpa mengambil waktu untuk berpikir panjang.

Mata coklatnya kembali dibasahi oleh airmata.

Terjadi lagi.

Hal yang paling ditakutkan oleh dirinya kembali terjadi lagi.

Telpon darurat yang mengatakan bahwa ibunya berhasil keluar dari kamar pasiennya dan mencoba melompat dari atap rumah sakit.

Ini sebenarnya bukan kejadian baru. Ibu yang biasanya terduduk mematung diatas ranjang rumah sakit seperti mayat hidup itu, kadang kala dapat lepas kendali.

Ketika hal itu menyerangnya, ibunya akan mengambil segala senjata tajam yang terletak disekitarnya untuk menancapkan benda itu ke tubuhnya.

Saat perawat menyuapkan daging steak kedalam mulut ibunya, pisau pemotong daging yang digenggam oleh perawat itu direbut oleh ibunya. Tanpa Pikir panjang, ibunya langsung mencoba untuk mengiris tangannya sendiri dengan pisau pemotong daging.

Oleh karena itulah, Cherin telah melarang pihak rumah sakit untuk menghidangkan makanan atau menyediakan apapun yang memiliki element berbahaya.

Jika kegilaan ibunya kambuh, hanya satu hal yang akan dilakukan oleh ibu Cherin.

Hal itu adalah mengambil nyawanya sendiri.

Dan yang dapat menghentikan tindakan ibunya hanya Cherin.

Perawat bahkan dokter sekalipun, tidak akan dapat mengontrol dan mendekati ibunya.

Kali ini, ibunya kabur dari kamar rumah sakitnya.

Setelah tidak ada benda yang dapat digunakannya untuk melukai dirinya, ibunya sekarang melarikan diri dari kamar rumah sakitnya untuk menuju atap rumah sakit.

'Atap rumah sakit.'

Tempat itu bahkan tidak memiliki pagar. Bukankah itu tempat yang terbaik untuk melompat dan mengakhiri hidup?

"Tidak!!!"

Setelah keluar dari lift lantai atas, Cherin segera berlari kedalam tangga darurat yang mengarah ke atap rumah sakit.

Bruk!

Tubuh kecilnya terguling jatuh karena kakinya tersandung tangga. Tetapi Cherin tidak merasakan sedikitpun rasa sakit di tubuhnya.

Pikirannya terlalu sibuk memikirkan ibunya yang berada di atap rumah sakit.

Seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya, Cherin kembali bangkit dari lantai tangga dan kembali berlari menuju tujuannya.

my perfect revenge (End) Where stories live. Discover now