N : Nervous

355 56 3
                                    



Jeongyeon dan Nayeon masih terlelap di sofa dengan televisi menyala, keduanya tertidur nyaman dengan saling berpelukan dan berbagi selimut. Pagi ini keduanya tidak ada jadwal kuliah, tak heran jika dari mereka tak ada yang memasang alarm lagipula semalam mereka tidur larut.

"sepertinya memang ada tamu, mungkin Nayeon mengajak temannya untuk menginap." Ucap Ibu Nayeon saat melihat motor terparkir di garasi rumah.

Ayah Nayeon hanya mengangguk paham anak sulungnya sangat penakut tak heran kalau dia mengajak temannya menginap saat tidak ada orang di rumah.

Kedua orang tua itu keluar dari mobil, mereka pulang pagi setelah acara pernikahan selesai karena sang Ayah harus mengadakan meeting dadakan dan segala hal yang dibutuhkan ada di rumah mau tak mau harus kembali ke rumah secepat mungkin.

Soyeon, adik Nayeon berlari keluar dari mobil untuk masuk ke dalam rumah, ingin melanjutkan tidur yang sempat tertunda.

"Eomma!" kagetnya saat dia memasuki ruang tengah melihat sepasang kekasih yang tidur berpelukan.

Mulutnya setengah terbuka melihat mereka yang terlihat sangat nyaman.

"ada apa Soyeon?" tanya sang Ibu menyusul si bungsu.

Tak hanya Soyeon, sang Ibu pun sama terkejut saat melihat ruang tengah.

"Na-Naeyon~" gugupnya tak menyangka.

"ada apa? Kenapa kalian terkejut?" tanya sang Ayah.

"Soyeon-aah ayo cepat masuk kamar, bukankah kau sangat mengantuk."

Ibu Nayeon segera menyuruh Soyeon untuk masuk ke kamarnya, dia tak ingin si bungsu melihat sesuatu yang belum pantas. Soyeon segera berlari menuju kamarnya, dia tak mengerti apa yang terjadi dan merasa bukan urusannya.

"ya tuhan Nayeon!" kaget sang Ayah.

"eung~"

Nayeon mengerang pelan mendengar namanya dipanggil, Nayeon bergerak pelan dan menyamankan posisi tidurnya, semakin mengeratkan pelukannya pada Jeongyeon.

Kedua orangtua Nayeon hanya bisa menggeleng tak percaya, mereka tak menyangka kalau si sulung memang benar-benar memiliki kekasih, selama ini mereka tidak percaya karena yang mereka tahu kemanapun Nayeon pergi pasti bersama Jeongyeon, lelaki mana yang mau dengan wanita yang memiliki teman baik seorang lelaki.

"yak! Lim Nayeon!" hardik sang Ayah.

Nayeon dan Jeongyeon terkejut hingga keduanya terbangun, Nayeon tersenyum saat membuka mata yang dilihat adalah Jeongyeon., dia belum menyadari kehadiran orangtuanya.

Jeongyeon mengerjap, melirik jam di tangannya lalu bergerak kasar saat menyadari hari sudah pagi.

"aku harus pulang!"

Jeongyeon melepaskan diri dari Nayeon lalu beranjak dari sofa dan betapa terkejutnya dia saat berbalik melihat kedua orang tua Nayeon berdiri tak jauh dengan memandang mereka, Ayah Nayeon bahkan berkacak pinggang.

"Jeongyeon?!" kaget mereka.

Seketika Jeongyeon membeku, menelan berat ludahnya, dadanya terasa sesak seketika melihat orangtua Nayeon yang terlihat marah, jantungnya saja berhenti untuk beberapa detik.

"Eommonim~ Aboenim~" gugup Jeongyeon.

"ada apa Jeong?"

Nayeon menggeliat pelan lalu beranjak dan berbalik, dia sama terkejutnya seperti Jeongyeon sebelumnya saat melihat kedua orangtuanya yang berdiri di hadapannya.

Our Love StoryWhere stories live. Discover now