KEGADUHAN

99 94 198
                                    

be ready to lose anyone anytime
-Baskara

"Maaf ya Diz." Ujar Raka yang memegang rahang Dizka. Raka membuka kotak p3k yang dibawanya dan mengambil alkohol untuk membersihkan luka pada pipi Dizka.

"Sakit gak Diz?" Tanya Raka yang mendapat gelengan dari Dizka.

Setelah membersihkan lukanya, Raka mem plaster luka pada pipi Dizka "Udah."

Dizka tersenyum "Makasih Raka."

Raka mengangguk "Iya, mau makan apa?"

"Lagi gak kepengen makan."

"Loh kenapa?" Heran Raka.

Baskara melihat keakraban mereka dari jauh, tangannya terkepal sangat kuat di kedua sisi badannya. Entah ada perasaan aneh apa ini? Yang jelas Baskara sangat tidak suka dengan Raka yang jelas-jelasan mendekati si dekil, ditambah dengan senyuman yang tercetak jelas di wajah Dizka.

Baskara menghampiri tempat duduk Dizka dan Raka, Baskara menggebrak meja yang mereka tempatkan untuk duduk itu "Heh dekil." Panggil Baskara dengan tatapan nyalangnya pada Dizka.

"Kenapa Kar?"

Baskara menarik lengan Dizka dan menyeretnya "Sini lo ikut gue, malah enak-enakan pacaran disitu." Omel Baskara.

Dizka merintih karena pergelangan tangannya yang dizekal kuat oleh Baskara, kejam banget ini orang.

"Kar, Kara... sakit Kar." Ringis Dizka yang tidak digubris Baskara.

Baskara menggeret Dizka ketempat duduknya tadi, disana ada Agam dan Liva, mereka hanya menatap senang pada Dizka yang sedang dilakukan seperti itu, terutama Liva mengingat ia sangat membenci Dizka.

Baskara melemparkan Dizka, membuat dirinya jatuh terjongkok dihadapan Baskara "Mendingan lo bersihin nih tumpahan kuah bakso, lihat kan lo? Gak buta kan?!"

Dizka menunduk dalam, menahan tangisan yang akan keluar, tapi sebisa mungkin Dizka mengeluarkan senyumannya.

"Tapi ini bukan aku Kar yang tumpahin."

"Mau lo yang tumpahin atau bukan pun, gue gak peduli." Ucap Baskara yang sangat kejam bagi Dizka.

"Yang bersih ya bik, hahaa." Titah Liva yang disusul tawanya, sangat puas melihat Dizka diperlakukan hal yang tak enak oleh orang yang selalu dinantinya.

Baskara hanya melihat acuh Dizka yang tengah membersihkan lantai kantin itu, semua pasang mata tertuju pada kegaduhan itu. Bisikan mulai terdengar di telinga Dizka, ada yang merasa kasihan dengan Dizka, ataupun ikut merasa senang.

Raka yang melihat Dizka ditindas menghampiri Baskara. Raka menatap Baskara dengan tatapan mautnya, semua orang menatap kagum pada Raka.

"Maksud lo apaan Kar berlaku seenaknya sama Dizka?" Tanya Raka.

Baskara menatap Raka dengan tajam dan menaikan sebelah bibirnya keatas "Kenapa? Lo gak terima pacar lo diginiin ha?!"

"Lagipula si dekil cocok diperlakukan kayak gini, seru dijadiin mainan." Lanjut Baskara.

"Dizka manusia bukan mainan goblok!!"

BELUM USAI | NA JAEMIN [ENDING] ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant