KEMBALI

35 35 3
                                    

Aku menyukai semua tentangmu.
-Baskara

Dizka sudah berada dalam perjalanan pulang, tadi ia berkata pada Baskara, kalau dia akan memikirkan permintaan Baskara, dan akan mengabarinya lewat ponsel nanti.

"Raka, aku bingung."

"Kenapa Diz?" Tanya Raka sambil melihat kedepan, ia harus fokus menyetir.

"Tadii, aku kasih satu permintaan ke Kara, dia bilang permintaannya mau kaya dulu lagi. Aku bingung Rak." Ucap Dizka seperti anak kecil.

Raka terkekeh "Lah lo nya mau gak? ada rasa gak? "

"Kalau rasa jelas masih Raka, tapi aku cuman takut kalau aku hidup aku berhenti, Kara sedih, aku takut itu Rak."

"Lo mikirnya juga negatif terus Dizka... coba lo sekali-kali mikir positif, dan jangan ngomong hidup lo sebentar lagi, itu cuman asumsi lo kan. Gue liat tadi juga kayanya lo bahagiaa banget di deket Baskara. Kaya dunia cuman milik berdua yang lain mah ngontrak." Goda Raka.

Dizka mencubit pinggang Raka "Apaan sih kamu Rak."

"Yaa coba aja pikir positif, dan ngomong jujur ke Baskara tentang penyakit lo, gue yakin dia bakal nerima dan nyemangatin lo Kar, jangan mikir negatif terus jadi manusia."

Dizka termenung, memikirkan perkataan yang dilontarkan oleh Raka, tapi ada benarnya juga. Jadi selama ini Dizka egois? Dizka jadi merasa bersalah sekarang.

🎸🎸🎸

Dizka sampai dirumah langsung membuka ponselnya, ia rasa saran yang diberikan oleh Raka ada benarnya juga. Ia akan mencoba memulainya lagi dengan Baskara.

Kara

gimana?

Kar, setelah aku pikir
emmm

gimana? kok deg-degan aku
hehe

yaa gapapa kan kita balik lagi
kaya dulu dan mulai semuanya
dari awal lagi?

Diz... serius?

iyaa maafin aku ya kar
selama ini egois🙇‍♀️

hahaa aku seneng banget Diz
gak tauu ini saking senengnya
gimanaaa.

hehee

makasih ya Diz makasihhhhh
banget

so... sekarang kita couple?

yess Diz,, kita couple

okee

Kara berloncat dari kasur rumah Agam, ya dia tidak pulang hari ini. Sangat malas untuk bertemu Bian kali ini, akan merusak mood nya yang sudah baguss karena balikan dengan Dizka.

"Set dah bocah, napa lo Kar? " Tanya Agam heran.

Baskara menggoyang-goyangkan pundak Agam, membuat Agam pusing sekarang "Gua balikan sama Dizkaa."

Agam membesarkan matanya "Hah seriusan lo? "

Baskara mengangguk senang "Wihhh kok bisa Kar, ceritainn dong gimanaa gua penasaran."

"Gak tauuu gua lagi seneng banget Gam, seneng."

"Ck, si anying seneng lo, orang mah nemenin gua yang jomblo, harusnya lo juga jomblo."

"derita lo itu Gam hahaa." Ledek Baskara yang masih mengembangkan senyumnya.

🎸🎸🎸

Dizka mengangkat ponselnya yang bergetar dari tadi, ternyata panggilan masuk dari Baskara. Senyumnya mengembang, dan..... perasaan apa ini, ia merasakan jantungnya berdegup kencang.

"Halo, kenapa Kar? "

"Oh, nelpon pacar harus kenapa kenapa dulu? "

"Hehee nggak kok, belum kebiasa aja."

"Gak papa, nanti juga kebiasa."

"Kara, udah sholat belum? "

"Oh iya lupaa belum, sholat apa namanya Diz? "

"Maghrib hahaa."

"Nah ituu maklum baru mualaf, untung diingetin ayang, okee aku sholat dulu ya Dizka sayang."

"Oke."

Baskara mematikan sambungannya, senyum Diska tak henti-hentinya berkembang, lucu sekali kelakuan Baskara. Dia belum terbiasa melakukan sholat. Tetapi Dizka akan membimbing Baskara menjadi sosok yang paham akan agama.

🎸🎸🎸

"Agam anying, sia kenapa gak ingetin aing sholat hah? " Omel Baskara pada Agam.

"Eh iyaa, maap Kar, gua lupa lo mualaf, alah belom kebiasa."

"Untung ayang gua ingetin."

Agam melemparkan bantal pada Baskara "Alaahh si anying, mentang-mentang udah punya ayang belagu lo."

"Iyalah ga kaya lo jomblo, udah diem gua mau sholat terus call sama ayang."

"Najiss."

Agam menye-menye meledek Baskara, sebal dirinya. Kenapa Dizka harus menerima tawaran Baskara sih? harusnya biarkan Baskara menjadi sadboy sejati.

🎸🎸🎸

BELUM USAI | NA JAEMIN [ENDING] ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt