❣️I L U [04]❣️

9.3K 800 218
                                    

✧༺♥༻∞ I Love You, Sir ∞༺♥༻✧
·͙̩̩͙˚̩̥̩̥̩̩̥͙ ✩ ̩̩̥͙˚̩̥̩̥̩̩͙‧͙   .·͙̩̩͙˚̩̥̩̥̩̩̥͙ ✩ ̩̩̥͙˚̩̥̩̥̩̩͙‧͙

Jungkook kesal, "Yha!!" Semua orang di ruangan itu menatapnya. "Yha!!"

Taehyung berhenti sejenak, lalu menoleh, "Ya, bayi..."

Tak butuh satu tiga detik, ucapan sang dosen itu kembali membuat ramai, gemuruh satu ruangam itu. Jungkook telah berdiri dari kursinya, menatap tajam sang dosen, bersedekap, mencebikkan bibirnya.

"Huuuu.....Pak Kim.... Waah..., Pak Kim...Jungkook..." Jungkook sebenarnya malu, dengan apa yang terjadi, mereka tidak tahu saja, bahwa kakinya saja sudah bergerak asal di bawah sana, ingin rasanya dia lari. Tapi, gengsinya terlalu besar, dia tidak mau kalah dengan dosen itu yang seenaknya saja memanggilnya bayi. "Huuuwaah...Jungkook....Pak Kim...." Kembali terdengar ucapan mereka yang hampir bersamaan, saat Taehyung kembali melangkahkan kakinya menuju posisi Jungkook.

Kalau sudah begini, Jungkook yang harus menelan salivanya kasar, dan berdehem sejenak menetralkan malu, kesal, juga jantungnya yang tiba-tiba saja tidak bisa diajak kompromi.

"Ya, bayi...?!" Taehyung mendekati Jungkook, Jungkook masih mencebikkan bibirnya, menatap tajam Taehyung namun sudah menurunkan tangannya tidak lagi bersedekap, terlihat kesal juga malu dengan semua orang yang ada di ruangan itu, karena bagaimana pun dia baru dua hari masuk dalam kampus itu. "Uhm, apa bayi membutuhkan papa?"

"Huwaaaaaahhh....papa...." Kembali mereka bersorak. "Come to papa, come to papa..." Celetuk beberapa orang di sana. Bambam, Lisa tampak menahan tawanya.

"Paㅡ" Jungkook menjedakan ucapannya dia makin malu dan kesal, sungguh! "Berhenti bercanda, Pak!" ucapnya sedikit pelan.

"Oooh, bukan papa?" Taehyung mengusap pelan dagunya, lalu mengangguk setelahnya. "Bukan papa...uhm, kalau begitu dadㅡ" ucapan Taehyung terjeda kala tangan Jungkook membungkam mulutnya.

"STOP! Iissh!" Jungkook memasang muka kesal, Taehyung melirik tangan Jungkook yang masih membungkam mulutnya, sadar dengan yang dia lakukan, Jungkook pun menurunkan tangannya kasar. Dia kembali mencebik, lalu memasang wajah sedih dengan puppy eyesnya mengerjap beberapa kali. "Kenapa bapak mengganggu saya? Saya salah apa, Pak Kim?!" Jungkook menundukkan wajahnya, suaranya memelan. Lalu tubuhnya sedikit bergetar.

Tunggu! Apa dia menangis? Apa aku keterlaluan? Yha! Kim Taehyung, kalau dia menangis lalu membencimu, habislah kau!

"Bayi..." panggil Taehyung pelan, sedikit takut. Dia bahkan mengangkat tangannya hendak mengusap lengan Jungkook, namun dengan cepat Jungkook menepisnya. "Hey, bayi...kau marah?"

Tidak ada jawaban dari Jungkook, dia masih terdiam dan menundukkan wajahnya. Taehyung kembali ingin meraih tangan Jungkook, namun percuma Jungkook menepis tangannya. Hingga tak lama, dia pun meraih tas ranselnya. Hening beberapa saat.

"Bayi..." Taehyung kembali hendak meraih tangan Jungkook namun, Jungkook kembali menepisnya. "Jangan sentuh-sentuh!" gertak Jungkook masih menundukkan wajahnya. Taehyung menurunkan tangannya. Lalu kembali hening.

Hingga....

"Dorr! Bwa!" ucap Jungkook tiba-tiba, Taehyung yang sedari diam dan khawatir langsung tersentak, dan Jungkook tampak tersenyum puas. "Ha..ha...kalau bapak berpikir saya menangis seperti bayi...Pak Kim salah. Ingat, jangan menganggu Jungkook lagi, atau nanti bayi akan tumbuh jadi bayi raksasa dan melipat-lipat tubuh Pak Kim, wleee! Paipai, Pak Kim...!" Jungkook langsung berlari menuruni tangga, meninggalkan Taehyung yang masih diam di posisinya. "Bimbam, tolong bawakan semua alatku yang tertinggal, thanks! Papaipapai, Pak Kim. Wleee!"

I LOVE YOU, SIRWhere stories live. Discover now