[END] Dosen killer? Semua mahasiswa takut? Tapi itu tidak berlaku untuk seseorang. Dia malah kerap usil dengan dosennya itu.
"Wajah bapak itu tampan, tidak cocok kalau galak!"
"Memang wajah saya tidak cocok galak kalau di depanmu. Kegalakan saya ju...
✧༺♥༻∞ I Love You, Sir ∞༺♥༻✧ ·͙̩̩͙˚̩̥̩̥̩̩̥͙ ✩ ̩̩̥͙˚̩̥̩̥̩̩͙‧͙ .·͙̩̩͙˚̩̥̩̥̩̩̥͙ ✩ ̩̩̥͙˚̩̥̩̥̩̩͙‧͙
"Benar, dia telah tidur bersamaku, apa ada masalah denganmu, Rachel?" Taehyung menatap Rachel tajam lalu menatap Jungkook lembut dan sedikit tersenyum seolah mengatakan agar mengabaikan saja ucapan Rachel. "Aku tidak perlu menjelaskan lebih rinci apa yang kami lakukan saat kami tidur bersama, bukan? Ingat, Rachel, aku memang dekat dengan Yoona dan sering melihatmu dan sedikit ramah padamu, mungkin. Tapi, bukan berarti aku tertarik padamu, karena itu tidak pernah ada dalam pikiranku. Jadi, seperti yang kau dengar beberapa saat lalu, dia tunanganku, dan bersikaplah lebih baik lagi dengannya, mengerti?!"
"Tch! Dia pasti merayu bapak!"
"Kalau dia merayuku, tentu aku sangat bahagia bahkan aku sangat ingin dia merayuku dan bersikap manja padaku. Tapi, dia tidak pernah melakukannya, kau tahu, dia sangat galak dan melebihiku..." ucap Taehyung, mengusap lembut pucuk kepala Jungkook. Dan Jungkook hanya merendahkan kepalanya seolah menghindari usapan Tehyung. "Jangan menganggunya lagi, jika itu terjadi, sama saja kau berurusan denganku, Rachel."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoo Rachel, 20 tahun. Baru saja pindah ke jurusan seni, Universitas Hwanggeum. Sepupu, Im Yoona, dosen baru Hwanggeum.
Maka, seseorang yang bernama Rachel itu pun terlihat kesal. Dia memutar tubuhnya, meninggalkan ruangan itu. Sementara Taehyung masih berada di tempat latihan Jungkook. Setelah Rachel pergi, Jungkook pelahan menurunkan tangan Taehyung dari atas kepalanya dan memandang Taehyung tajam. Taehyung pun tidak mau kalah, dia menatap tajam Taehyung.
"Jangan menatapku seperti itu, bayi...aku tidak takut. Kau tahu, dengan melihatmu seperti itu, wajah bayimu tidak akan hilang karena kau tetap bayi bagiku, mengerti?!"
Jungkook diam, dia tak memberikan respon apapun pada Taehyung. Taehyung pun tersenyum, sepertinya sangat jarang baginya melihat Jungkook tak membantah ucapannya. Hening beberapa saat, Jungkook tampak mencuri pandang Taehyung, sedikit meliriknya. Dan tanpa sengaja, dia pun tengah menatap pemuda manis itu. Pandangan mata mereka bertemu, Jungkook berdehem lalu mengalihkan pandannnya kemanapun.
"Manisnya..." puji Taehyung.
"Saya buka madu, gula, dan sejenisnya karena saya tidak mau dikelilingi semut!" jawabnya datar, Jungkook mencebikkan bibirnya.
"Ha...ha...memang dan aku tahu itu. Karena itu semua tak bisa menandingimu. Mungkin jika mereka bisa berteriak, mereka akan berteriak saat di dekatmu karena fungsi mereka sudah digantikan olehmu, bayi. U~uh, tunanganku manis sekali...."
"Tu-tunangan?" Jungkook menatap Taehyung, lalu mengalihkan padangannya dan berdehem. "Seenaknya saja. Mengaku-ngaku tunangan...." Jungkook mencebikkan bibirnya.
