me

1.7K 174 5
                                    

****

suara suara dedaunan mulai terdengar begitu indah ditelingga winter, ia menatap sekelilingnya dan bangun dari nakasnya.

tubuhnya masih apik dengan terbalut selimut yang terbuat dari bulu domba, bulu domba yang dikhususkan bahkan itu hadian dari jun- kekasih winter.

mereka saling mencintai, bahkan jun hanya akan tunduk atas perintah winter.

orang orang sudah menduga, bahwa hanyalah winter yang bisa meluluhkan sifat jun yang teramat kejam kepada orang diluar sana.

semua tak bisa membenci jun, karena bukan apa apa. jun itu tampan, bahkan disaat pangeran pangeran disana terlihat biasa saja namun hanya 6 dari kedua belas pangeran yang terlihat mencolok dan salah satunya adalah jun.

"eung . . . " sekujur tubuh winter merinding karena angin langsung masuk dengan lancangnya dari jendela yang tembus pandang tanpa kaca ke kamarnya.

"ah, ini dingin" eluhnya, dengan malasnya winter berjalan pelan sembari membenarkan pakaiannya.

dirinya hanya memakai kain tipis untuk menutupi tubuhnya, karena winter tak menyukai gaun khusunya yang mempunyai banyak pernak pernik.

saat tengah ingin menutup jendela besarnya, ia menatap luar kastilnya yang sekarang banyak beberapa burung burung yang tengah hinggap diatas plafon kastil atas, yang dikhususkan untuk para burung burung yang bukan peliharan sang raja.

winter masih berada didalam istana ayahnya, ia belum disahkan oleh jun dan sang ayah juga melarang jun untuk membawa winter pergi sebelum waktunya.

bukan apa apa, ayah tak mau putri cantiknya harus menjadi korban nafsu jun. siapa yang tak tahu, bahwa jun jago dalam semuanya termasuk urusan ranjang.

"wah, indahnya" pekik winter dengan wajah gembiranya, bahkan semilir angin semakin besar karena winter sekarang tersenyum dengan lebar.

winter tersenyum lebar karena seekor burung merpati putih, mengirim bunga dandelion ungu tak lupa dengan beberapa kerang cantik yang terbungkus apik dengan kotak. mungkin nantinya akan winter pakai untuk menghias beberapa kalungnya.

"ini lucu" gumamnya saat netranya menangkap kerang berwarna emas, bahkan hal itu membuat mata winter tambah berbinar.

"kau suka?" tanya seseorang dibelakang, membuat atensi winter hampir terkejut dan bahkan ia hampir menjatuhkan semua kerangnya dijendela jika ia tak mempunyai refleks yang bagus.

mendengar suaranya, winter bisa tahu dia siapa.

"jangan mengagetkan ku jun" marah winter, dimata jun sekarang bukan lah seram namun mengemaskan.

"masih pagi loh, kamu bikin sesuatu ku bangun" balas jun tersenyum smirk, ah winter sudah paham dengan itu semua.

memang hormon jun akan naik ketika bersamanya, rasanya ingin sekali ia memblokirnya namun sayang.

⠀Kitten ー Hoonsuk⠀Donde viven las historias. Descúbrelo ahora