craaaazy

1.7K 153 0
                                    

jihoon menghela nafasnya sebentar, sebelum ia bertemu dengan dannie.

sungguh entahlah, pikiran dan hati terlihat sangat kosong dan bahkan banyak pertanyaan yang belum benar benar semuanya akan terjawab.

jihoon menangis dalam diamnya, ia tak tahu harus berbuat apa ucapan ayahnya masih tergiang giang dipikirannya.

"ji, kamu bakalan nerusin usaha papa di jerman kan" tanya ayah jihoon sembari menatap yakin kearah putra bungsunya itu.

jihoon tak menjawab ia hanya diam, ia melihat sekeliling melihat banyaknya orang yang datang dipesta yang dirayakan oleh ayahnya itu.

pikiran jihoon bukan ke orang orang yang berlalu, melainkan dannie.

ia tak tahu harus apa, apa ia akan meninggalkan dannie hanya untuk perintah ayahnya.

"apa kamu punya kekasih, resah sekali hatimu" ucap sang ayah, jihoon yang mendapatkan pertanyaan itu pun menggeleng.

"--- oh kalau begitu kenapa, jika kamu tak mau ayah akan memberikan kamu waktu selama 3 hari untuk berpikir dan jika punya kekasih kenalkan pada ayah"  lanjut ayah sembari menepuk punggung jihoon.

jihoon hanya mengangguk sebagai jawabannya, "jihoon mau ayah, cuman bisa kasih waktu seminggu buat berangkat?" tanya jihoon, walau tak berharap banyak akan kah ayahnya menyetujuinya.

"tidak, 3 hari cukup. ayah akan memberikan jadwalnya besok, dan satu lagi jangan bawa kekasihmu untuk pergi ikut bersama mu"

"kamu disana hanya untuk bekerja, bukan berlibur dan menyantaikan waktu"

"ayah harap kau mengerti, perusahan sedang membutuhkan banyak tangan terlebih tangan kanan mu"

ucap sang ayah, jihoon hanya mengangguk sembari memikirkan sesuatu. sesuatu yang akan dilakukan walau semunya kosong, seakan semua pikirannya tengah diambil oleh seseorang.

"jii~~ " pekik dannie saat melihat jihoon, ia langsung menerjang tubuh jihoon hingga membuat sang empu terkekeh dibuatnya.

"kenapa hm?" tanya jihoon, dannie menggeleng dan mulai mengeratkan pelukannya.

"ji lagi punya banyak pikiran yaa" tanya dannie sembari memiringkan kepalanya, tentu jihoon hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"engga kok" balas jihoon tersenyum lebar, dannie hanya mengangguk dan setelah itu ia menghadiahkan kecupan dibibir jihoon walau sampai didagu bukan dibibir.

"hahahaha, dasar pendek" ledek jihoon, awalnya ia terkejut namun melihat dannie cemberut membuat dirinya ingin menjaili si manis itu.

"jihoon yang tinggi, bukan dannie yang pendek" elak dannie, dengan kesal ia pun mengpoutkan bibirnya.

"iya deh dannie pendek" ucap jihoon tersenyum miring, dannie yang melihatnya pun semakin mengpoutkan bibirnya bahkan pipinya semakin menggembung seiring maju bibirnya.

jihoon terasa dicekik sama keimutan dannie, dia gaakan nyerah sampe dannie ngerengek.

"dannie pendek" usil jihoon dengan sengaja menarik tali hoodie dannie, membuat sang empu tercekik oleh leher hoodie.

"ekk jiiii" rengek dannie, ia mencoba melepaskan tangan jihoon namun tak bisa mengingat tenaga dannie itu gaada apa apanya bagi jihoon.

"bilang oppa dulu baru tak lepasin" ucap jihoon dengan senyum kecilnya, pandangannya tak lepas kearah dannie yang masih merengek ingin dilepaskan.

"gaa aaaa ga mau" pekik dannie saat jihoon mengangkat tubuh mungilnya kearah kamar.

membuat dannie semakin was was, "lepasiiin dannie" rengek dannie dengan menepuk punggung jihoon.

jihoon hanya berdecih sebagai balasan, dengan tenaganya ia mengikat tangan dannie dengan sabuk yang sedari tadi melilit pinggangnya.

"diam" ucap jihoon dingin, membuat nafas dannie tercekat.

yang ada pada diri jihoon bukanlah jihoon melainkan orang lain, bahkan aura nya berbeda dan dannie tahu siapa orang tersebut.

"sudah bermainnya baby, aku akan membawa mu pergi sebelum 1 tahun itu terjadi" ucap jihoon datar, ia menarik pipi dannie hingga kepalanya terangkat seiring pergerakan dari jihoon.

"tidak mau hiks" tolak dannie, isakan seiring terdengar melihat bagaimana jihoon menatapnya tajam.

"--- kembalikan jihoon hiks" lanjut dannie, tangannya masih mencoba untuk melepaskan diri.

jihoon yang melihat bagaimana dannie mencoba melepaskan diri pun terkekeh dibuatnya, semakin agresif rupanya.

"tak akan ku lepaskan jihoon sebelum kau kembali pada dunia ku, bukan dunia milik orang lain winter" ucap jihoon marah, setiap katanya penuh dengan penekanan namun ia hanya membentaknya tanpa melukainya karena ia tahu sesuatu.

sebelum jun sampai kesini, dia bertemu dengan chapetus dan memohon untuk bertemu dengan istri cantiknya itu dan tentunya dengan paksaan.

"kembalikan winterr!!" amuk jun saat ia datang ketempat dimana chapetus tinggal, chapetus yang baru kembali dari pekerjaannya pun langsung tersenyum miring melihat kedatangan jun.

"ambil sendiri, dia bukan winter lagi melainkan menjadi orang lain" balas chapetus sombong, ia pun berjalan kearah lain dan tentunya untuk menghindari tatapan tajam dan kegelapan dari aura jun.

"setan, berikan dia atau kuhancurkan seisi dari kekuatan mu" ancam jun marah, chapetus hanya tertawa dibuatnya.

"ancaman kurang bagus, akan kuberitahukan namun jangan kau lukai dannie karena dia anakku" ucap chapetus, ia menatap tajam kearah jun yang tengah menatapnya.

"kau melukai putriku, dan aku mengambilnya. lalu kau mau mengambilnya balik, artinya kau harus kehilangan semua yang kau miliki sebagai gantinya" ucap chapetus, jun tanpa panjang pun mengangguk.

karena mau bagaimana pun, hatinya hanya tetap untuk winter bukan yang lain.

"--- dan satu lagi, datanglah sebagai jihoon dan lakukan yang biasa dilakukan olehnya, jika dalam 24 jam kau tak dapat meluluhkan hatinya maka usaha mu GAGAL" lanjut chapetus penuh penekanan, hingga cahaya muncul dibelakang jun membuat jun yang tak siap pun langsung terjatuh kedalamnya.

chapetus tertawa dibuatnya, ia melirik kearah jarum jam dan ia pun kembali tertidur sembari memikirkan akankah jun mampu menyelesaikan semua itu atau dirinya akan ceroboh sesuai apa yang ia lakukan dulu kepada dannie.



****

jun mengernyit melihat bagaimana ada seorang lelaki bertubuh kecil memeluknya dengan erat, siapa dia dan kenapa dia ada disini.

dimana winter?

"dia winter, perubahan wujud dan sifat. dia menjadi lelaki dan bernama dannie, sifatnya polos namun keras kepala dan mempunyai hati yang lemah lembut berbeda ketika dilotus" ucap chapetus lain, jun hanya diam tanpa menjawabnya.

masih shock, bahkan ketika mendapat pertanyaan dari dannie ia merasakan dejavu.

hingga dirinya malah semakin menginginkan pemuda manis tersebut, dan lagi lagi ia ceroboh dan terlambat

Tbc


hiyaaaaaa~~~

⠀Kitten ー Hoonsuk⠀Where stories live. Discover now