the half i'll never

1.8K 204 19
                                    

cahaya silau tiba tiba muncul, hampir membuat mata jihoon rusak jika tak menutupinya dengan lengannya.

benang merahnya hilang, dan sekarang danny sudah menjadi manusia namun belum seutuhnya tinggal menunggu bagaimana jihoon merawatnya, apakah nanti danny akan menjadi bagian hidupnya atau bukan.

"argh" lirih jihoon, karena merasa perih dilengannya hal itu membuat danny yang mencoba menjadi kucing kembali pun berhenti dan meraih lengan jihoon.

membuat jihoon terkejut, karena lembutnya telapak tangan danny menyentuh perlahan lengan dan itu sangat halus dan dingin, jihoon suka dengan ucapannya.

ia membuka matanya karena tak merasa silau, dan

dirinya terkejut melihat bagaimana cantiknya pemuda manis didepannya, bagaimana bentuk aslinya juga matanya dan sebagainnya tak lupa dengan wajahnya yang mulus.

"l-lu siapa" kaget jihoon, jangan heran jihoon kagetnya dibelakang. biasalah lebay.

"aku" balas danny sambil menunjuk dirinya sendiri, jihoon tentu mengangguk kaku karena danny menatapnya dengan pandangan begitu polos dan hal itu mengingatnya dengan danny.

ngomong ngomong siapa dia, dan dimana danny.

'apa jangan jangan' monolog jihoon, dirinya menatap tak mungkin kearah danny.

"a-aku dannie" seru danny sembari tersenyum sangat manis, jihoon menghela nafasnya lalu dia kenapa ada disini.

"lu danny kan, jawab yang bener" ucap jihoon hampir greget, dia juga pengen tahu kebenarannya.

danny menatap jihoon gugup, bukan apa apa cuman dia takut jika chapetus menghukumnya karena memang belum sepenuh sesuai permintaan chapetus.

"bicaralah, dia perlu tahu. jika ada kendala tanyakan hatimu, dan biarlah hatimu yang menjawab semua itu dan sekarang bahagia lah dengan jihoon sementara" sabda chapetus sebelum dirinya pergi dan tak lupa meninggalkan sebuah pesan yang akan danny buka entah kapan sesuai apa yang diperintahkan chapetus.

"woy, jawab yang bener dong anjing" ucap jihoon geram, dia daritadi ngeliat danny yang kek ngelamun sambil mikirin sesuatu.

jihoon mikir, kalo danny itu mikirin jihoon kan.

"kan dannie kucing🙁" jihoon berdecak, argh bukan itu jawaban yang ia mau.

dengan perlahan, ia menarik tubuh mungilnya dalam satu tarikan.

dan jihoon terkejut untuk kedua kalinya, ia lupa benar benar lupa. ternyata danny belum memakai baju yang menutup semua tubuhnya, ia menatap danny tak percaya hal itu membuat danny menatap jihoon dengan memelas.

help, jihoon perlu ambulan sekarang.

"lu kenapa ga bilang kalo lu belum pake baju, dannie" jihoon kembali geram, benar benar dia dibikin kezel sama kucing jadi jadian ini.

"jiji ga nanyain ini ke dannie🙁" balasnya lalu menunduk, dia malu karena tubuhnya tiba tiba terpamer didepan jihoon.

"okeh okeh, cerita nanti sekarang lu mandi bisa kan mandinya" danny menggeleng, dan dirinya menatap jihoon sembari tersenyum bahkan matanya hampir menyipit dan membentuk kurva yang sangat cantik.

jihoon merasakan hawa hawa yang tak enak, dia menatap danny takut takut.

"engga, kan biasanya jiji yang mandiin dannie"

benar kan, oke benar benar selamatkan jiji dari bayi kucing yang benar benar membuat nyawa seakan melayang dari tubuhnya.

"jiji mau kan >: " tanya danny, jihoon ingin menolaknya tapi ini juga kesempatan besar buatnya.

dan tentunya gaboleh jihoon lewatin, jarang loh jihoon liat yang mulus mulus.

tapi tenang aja, jihoon masih waras kok walau otaknya agak miring sebelah.

"oke" finalnya, dan dengan segera ia membawa tubuh mungil kearah kamar mandi.

manja sih, tapi jihoon suka >____<

****

danny menatap jihoon bingung, benar benar bingung.
jihoon bingung, mikirin tugasnya. dia bingung buat apaan, soalnya tugas kali buat sesuatu yang kelihatan menarik tapi jarang orang tahu.

kaya menarik tempe, karena gaada tahunya.

engga deng, jihoon bingung.

bingung harus ngapain, dia benar benar bingung semua tugasnya membuatnya frustasi tapi kalo main bikin jihoon tambah apek karena banyak waktu yang kebuang.

"ji-  
ucapan danny terpotong kala jihoon menatapnya galak, danny menunduk dan meremas hoodie milik jihoon.

jihoon yang melihat perubahan mimik danny pun dengan segera menarik tubuh danny yang diatas ranjangnya kedalam pangkuannya, memang danny itu peluk able karena tubuhnya yang mungil juga tak membuatnya badannya pegal karena berat.

justru itu sama saja saat danny masih menjadi kucing, sangat hangat dan jihoon suka itu.

"maaf ya bikin takut, gw ngga maksud gitu cuman lu jangan bikin kesel gw dong" ucapnya agak merengek, membuat danny memekik gemas kearah jihoon yang mengpoutkan bibirnya kesal.

"jihoon kenapa kesel" ucapnya, memang dengan danny membuat jihoon kesal hari ini.

sebagai pembalasan pada hari itu.

"lah kok malah balik tanya sih" emosi jihoon udah di ubun ubun, namun hal itu tak menarik atensi danny.

dan membuat danny semakin menjadi jadi untuk menjahili jihoon.

"kan dannie cuman tanya, masa gaboleh" balas danny cemberut.

"gaboleh" ketus jihoon dan memalingkan wajahnya, menghindari tatapan polos danny.

"gaaa boleh gituu" rengek danny, tanpa sadar hal itu membuat jiwa jihoon bergetar karena keimutan danny.

damn, walaupun jihoon suka tapi sungguh untuk pertama kalinya membuat jiwanya tersiksa.

"dan, stop" ucap jihoon gakuat, malam ini jihoon bener bener tersiksa pake banget tapi ga sampe bikin jihoon gila.

"no no don't call me dan, call me dannie" ucap danny galak, jihoon meringis karena semua ekspresi danny benar benar mengemaskan.

bahkan yang hyunsuk, idolnya aja kalah cute sama danny.

"oke dannie, gw mau serius dulu sama lu" danny hanya mengangguk, mari lupakan rencana tadi masih ada rencana yang lain dan tunggu saja di chapter selanjutnya.

"lu siapa" tanya jihoon, danny menghela nafasnya panjang dan menatap jihoon yang seakan benar benar menunggu jawabannya terkuak.

dengan perlahan ia membalikan tubuhnya menatap jihoon, perlahan tangannya dia pegang dengan kuat.

"aku dannie, kucing jihoon danny . . .


End

kyaa, belum yaaa konfliknya aja belum.
see ya, chapter 15 kejutannya !!

⠀Kitten ー Hoonsuk⠀Where stories live. Discover now