1

208 19 82
                                    

Bagi Jevan hari ini adalah hari yang sangat membuat dia Bahagia. Bagaimana tidak? Disaat kelas pagi tadi ia berhasil menjawab pertanyaan sulit yang di lontarkan oleh dosen favoritnya. Pertanyaan itu berhasil memakan banyak korban, tapi dewi keberuntungan tengah mendukug Jevan yang membuatnya berhasil menjawab pertanyaan itu.

Jevan tidak mau senang sendirian, ia harus membaginya dengan teman, keluarga, tetangga dan juga media sosial. Jevan memainkan hpnya untuk terus membanggakan dirinya dalam grup WA "PEMUDA HARAPAN MERTUA" sampai ia tidak sadar jika di depannya ada seseorang yang belajar motor dan sedang hilang kendali.

Brukk...

Motor itu menabrak Jevan sehingga membuatnya terjatuh, handphone yang tengah di pegang oleh Jevan pun terlempar cukup jauh. Jevan bangkit dari duduknya dan menampilkan wajah marah.

"Anjing, lah! Lo kalo bawa motor yang bener dong!" marah Jevan kepada pengemudi itu.

"Maaf ya, gak sengaja, saya soalnya masih belajar," ucap orang itu merasa cukup bersalah.

"Mau lo masih belajar atau kagak tetep aja musti hati-hati. Untung aja adek gue gak ketabrak, coba kalo misalkan ketabrak terus gak bangun lagi, lo mau tanggung jawab?" cerocos Jevan.

"Adek yak? Tapi dari tadi kamu sendirian gak sama adeknya," jawab orang itu.

"kata siapa sendirian? Gue kemana-mana selalu bawa adek gue. Lo nya aja gak tau." Jevan menampilkan wajah ketus kepada orang itu.

Orang itu hanya mengangguk lalu membangunkan motornya lagi. "Maaf ya atas kejadian ini, aku pamit dulu yah."

Orang itu menaiki motornya lagi dan menyalakan mesinnya. Berbeda dengan Jevan yang mencari hpnya. Ketika Jevan berhasil menemukannya, ia melihat orang itu hendak pergi. Dengan cepat, Jevan langsung menghadangnya.

"Nama sama nomer hp lo, gue habis ini bakal pemeriksaan kalo terjadi apa-apa gue bakal minta pertanggung jawaban lo," kata Jevan sambil menyodorkan hpnya.

Orang itu langsung megambil hpnya Jevan dan memasukan nomer hpnya.

"Nara," katanya sambil memberikan lagi hp Jevan.

"Jevan, ini nomer aktif kan?" tanya Jevan memastikan.

"Iya aktif kok, kamu boleh miscall kalo gak percaya," ucap Nara dengan senyum manisnya. "Paling bapak gue yang angkat," lanjutnya dalam hati.

Akhirnya Nara pergi dengan hati yang cukup puas karena berhasil jahilin Jevan.

"Ah... lumayan walau ketabrak tapi bisa dapetin nomor cewek," gumam Jevan.

Akhirnya Jevan pun melanjutkan perjalananya untuk pulang.

Jevan menginjakan kakinya di parkiran kampus, ia melihat ada sosok wanita dengan rambut di ikat satu kebelakang sedang menunggunya didepan motor milik Jevan.

"kemana aja lo?" tanya gadis itu saat Jevan sudah berada di dekatnya.

"Ada kok, tadi gue nongkrong dulu sama 4B," jawab Jevan sambil mengambil helmnya.

"4B? apa itu?"

"Empat Buaya." Jevan langsung tertawa setelah mengucapkannya.

Berbeda dengan gadis itu yang sama sekali tidak menganggap lucu ucapan Jevan.

"Tawa dong, Le," titah Jevan.

"Mana bisa! Gak ada yang lucu."

Jevan menghela nafasnya pelan. "Kita gak cocok! Selera humor lo sama gue beda. Yuk ah pulang, gue mau pamer ke anak komplek."

TETANGGA Where stories live. Discover now