CHAPTER 19 : SPICY THINGS UP

1.4K 147 221
                                    



Taukah kau tentang nosiseptor?


Noiseptor, atau reseptor nyeri, adalah reseptor yang bertugas menyalurkan sinyal nyeri dari tubuh hingga sampai ke otak. Respon dari nosiseptor ini sangat cepat. Ketika terjadi benturan/cidera pada tubuh, nosiseptor akan bekerja begitu cepat menyalurkan hormon prostaglandin yang akan menuju otak sehingga otak memerintahkan tubuh untuk menjauh dari penyebab rasa sakit itu. Sehingga tubuh akan terhindar dari kerusakan yang lebih besar. Itu adalah respon alami. Manusia menjauhi rasa sakit. Itu adalah mekanisme dari pertahanan.


Jadi ketika manusia itu sendiri yang mendekati rasa sakit, mungkin tubuhnya tidak bisa memproduksi prostaglandin. Atau nosiseptornya rusak sehingga tidak bisa mengenali rangsangan nyeri.


Atau hanya otaknya saja yang bebal. Nosiseptor sudah mengirimkan sinyal nyeri. Berteriak teriak pada otak untuk menghindar. Untuk menjauh. Tapi tidak diindahkan.



Seulgi menatap Yeri, Joy dan Rose yang tidur bersisian di depan TV, menggelar selimut dan bantal disitu. Tidak pernah dia lihat mereka bertiga begitu kompak seperti kali ini. Tapi mereka yang musuh bebuyutan pun akan bersatu untuk melawan Shin Yuna itu.

Seulgi menoleh ke dalam kamar Jimin yang terbuka lebar. Pintu yang rusak tergantung pada engselnya. Ia menatap lebih ke dalam dan mendapati Jimin duduk di atas kasurnya, matanya terpejam tapi Seulgi tau dia tidak tertidur. Rasanya mustahil bisa tidur di saat seperti ini.

Kecuali untuk tiga trouble maker itu.


Seulgi berbalik, melangkah perlahan melintasi ruangan dan menuruni tangga. Kemudian duduk di sofa ruang tamu. Menunggu Jimin untuk turun dan pergi pada mantan kekasihnya. Tubuhnya mengenali rasa sakit ini. Tapi sinyal nyeri yang dikirim ke otak terlalu lemah. Otaknya mempertanyakan, apa dia sanggup untuk menahannya? Dan hatinya dengan lancang menyanggupinya.


This is gonna be a crazy night...


"Jika aku yang menahanmu, akankah kau tetap pergi?"


Prostaglandinnya tidak bekerja dengan baik. Malah justru tubuhnya mengenali feromon yang menguar.

Seulgi melangkah mundur, kali ini menuruti perintah otaknya yang jelas jelas menjeritkan 'MUNDUR, BEGO! AKU TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB KALAU KAU MENANGIS LAGI'.


"Berubah pikiran?" Tanya Jimin, "katanya ingin tau apa kau sanggup menghentikanku atau tidak?"

"Yeri saja tidak bisa, apalagi aku." Seulgi mundur lagi, "lagipula, itu urusanmu untuk pergi atau tidak. Aku ... seharusnya tidak ikut campur." Seulgi melewati Jimin untuk kembali ke atas tapi Jimin memegang pergelangan tangannya.

"Terlambat, Kang Seulgi." Jimin menyeringai, menarik Seulgi dan membawanya keluar.


Seulgi masuk ke dalam mobil. Dan memperhatikan bagaimana Jimin masuk ke sisi yang berlawanan, duduk di belakang kemudi.

"Kemana?" Tanya Seulgi, "ini sudah tengah malam."

Jimin tidak menjawab. Dia hanya menyalakan mesin dan melajukan mobilnya membelah keheningan malam.

DOUBLE TROUBLEWhere stories live. Discover now