CHAPTER 22 : ICARUS WINGS

1.9K 149 152
                                    




"Selamat pagi. Saya Park Jimin dari Miracle. Ya benar, anda mengubungi kami kemarin."


Sekuat tenaga Seulgi mengalihkan tatapannya dari Jimin yang sedang bicara di telepon dengan calon klien mereka.


Inilah kenapa banyak perusahaan melarang adanya hubungan asmara diantara para pegawainya. Seulgi harus mengakui itu. Sulit sekali berkonsentrasi disaat setiap kali melihat Jimin atau mendengar suaranya, yang ada di otak Seulgi hanyalah bayangan kejadian kemarin malam.


Tatapan Seulgi selalu tertuju pada Jimin. Apapun yang dia lakukan.



 Apapun yang dia lakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Seulgi, ini list yang kita akan ajukan untuk toko roti 'Shadow'." Chanyeol menyerahkan selembar kertas di hadapan Seulgi, "kurasa mereka masih akan menawar harga paket ini. Menurutmu, mana lagi yang bisa kita press?"



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Seulgi menyambar lembaran kertas itu dan menyelipkannya pada clipboardnya. Ia menajamkan matanya pada list yang Chanyeol maksud. Berusaha membuat otaknya berjalan dengan seharusnya. Tapi belum ia membuka mulut, wangi Jimin sudah menampar indera penciumannya.

"Bunganya, Chanyeol." Jimin menunduk, merendahkan tubuhnya, menunjuk kertas list itu, "bicarakan dengan florist, jangan menggunakan papan karangan bunga. Tapi standing flower saja. Dengan begitu kita bisa memangkas seperempat dari budget."

Seulgi membeku di tempatnya duduk. Ritme jantungnya langsung berpacu dengan cepat. Hanya berada di ruangan yang sama saja ia sudah mulas. Dan sekarang, ketika Jimin dekat dengannya sehingga aroma parfumnya masuk ke sistem saraf pusat Seulgi, itu membuat detakan jantungnya seperti sedang mengadakan sebuah konser band metal.

DOUBLE TROUBLEWhere stories live. Discover now