29. A little hope

9.9K 892 209
                                    

Sesuai janji aku Doble up 😉
Moga suka ya sama ceritanya dan jangan lupa vote.

Selamat membaca 💜
.

.

.

Di tengah cuaca dingin Yunhee berjalan tanpa mengenakan pakaian hangat hanya mengenakan pakaian seadanya. Ia seperti orang bodoh berjalan di trotoar dengan tampilan yang berantakan.

Mata sembab, hidung merah, rambut tidak tertata rapi cukup menyita perhatian orang yang berpapasan dengannya. Sayup-sayup ia mendengar orang membicarakannya. Meski orang itu menggunakan bahasa Jepang, ia mengerti sedikit-sedikit.

Yunhee sudah berjalan dua kilometer dari hotel. Kakinya mulai lelah dan ia kedinginan. Sampai ia berjalan sedikit sempoyongan dan hampir jatuh karena tersandung batu. Syukur manajer Kang cepat menangkapnya sebelum jatuh.

"Nyonya baik-baik saja?"

Yunhee menyadarkan sedikit kesadarannya untuk memindai siapa orang yang menolongnya. Saat sudah memastikan bahwa orang itu adalah manajer Kang, Yunhee bisa tenang.

Manajer Kang membantunya berjalan menuju tempat duduk di bawah pohon dekat toko coklat. Selanjutnya manajer Kang juga memakaikannya baju hangat.

"Kenapa manajer Kang ada di sini?" Tanya Yunhee keheranan.

"Pak direktur menyuruh saya mengikuti nyonya." Jujur manajer Kang. Karena memang benar setelah Yunhee pergi dari kamar, Taehyung langsung menghubungi manajer Kang untuk mengikuti kemana perginya Yunhee. Taehyung takut terjadi apa-apa dengan istrinya.

"Bagaimana tangannya? Apa sudah di obati?" Tanya Yunhee spontan. Sejatinya ia sangat menghawatirkan Taehyung di balik kemarahannya. Darah Taehyung keluar banyak di depan matanya.

Manajer Kang mengulas senyum tipis menyadari kalau Yunhee masih mengkhawatirkan Taehyung. Semarah-marah kita terhadap orang yang kita cintai, kalau perasaan cinta masih mendominasi maka cinta tetap akan menang. Melihat hubungan Taehyung dan Yunhee membuat manajer Kang jadi ingin punya istri juga.

"Pak direktur sudah ke rumah sakit."

"Rumah sakit?" Kaget Yunhee. "Apa lukanya parah?"

Manajer Kang mengangguk. "Lukanya butuh beberapa jahitan."

Alis Yunhee bertaut menampilkan raut wajah khawatir. Tentu saja ia khawatir dan juga merutuki kebodohan Taehyung karena melawan kaca dengan tangannya.

"Kenapa manajer Kang tidak menemaninya? Dia lebih membutuhkan manajer Kang dari pada aku. Jangan bilang Yerin yang menemani Taehyung?!" Selanjutnya Yunhee memutar badannya memunggungi manajer Kang. "Apa pedulinya aku?! Huhhh!"

"Nyonya tahu? Sebenarnya pak direktur sudah merekomendasikan untuk mengajak nyonya sebagai istrinya. Tapi keputusan rapat tidak bisa di ganggu gugat. Perusahaan yang ikut dalam pertemuan ini harus membawa brand ambassador mereka. Karena nyonya merupakan brand ambassador perusahaan saingan Hansung Group, pak direktur tidak bisa memaksakan keinginannya." Jelas manajer Kang supaya Yunhee tahu bagaimana awal mengapa Taehyung mengajak Yerin.

Yunhee sedikit memberikan perhatiannya tapi ia tetap mencoba supaya tidak terlihat.

"Kejadian saat Yerin masuk ke kamar pak direktur itu semua tanpa di sengaja. Pak direktur tidak tahu kalau Yerin meminta kunci cadangan kamar hotelnya. Setelah kejadian itu pak direktur marah besar ke saya karena saya terlalu lalai dan pak direktur langsung menyuruh saya untuk memesankan tiket untuk nyonya."

Like I Can [M] Where stories live. Discover now