59

330 38 25
                                    

Annyeong..
Apa kabar semua? Masih ada yang nunggu story ini gak ya? Zee lama banget gak update.. Semoga kalian semua selalu sehat ya.. Selamat membaca..
❤❤❤

Perlahan Jihyun mengangkat tangan Kyungsoo yang selalu memeluknya saat tidur lalu perlahan turun dari ranjang dan diam-diam keluar dari kamar menjelang tengah malam saat Kyungsoo sedang tidur nyenyak.. Hanya kurang dari setengah jam lagi adalah ulangtahun Kyungsoo dan Jihyun berencana membuat kejutan tengah malam..

Tak lama Jihyun kembali dengan kue ulang tahun ditangannya.. Dia meletakkan lebih dulu kue itu diatas nakas kemudian merangkak naik keatas ranjang dengan sangat hati-hati..

"Oppa.. Saengil chukkahae.." bisik Jihyun pelan dan Kyungsoo hanya menggeliat kecil dengan tangan terulur akan kembali memeluk Jihyun..

Jihyun mencium pipi Kyungsoo.. Kemudian meraih tangannya dan meletakkannya diatas perut.. "Appa.. Saengil chukkahae.." ucap Jihyun dengan suara yang dibuat menggemaskan dan tentu membuat Kyungsoo tersenyum lalu perlahan membuka matanya.. Dengan cepat Jihyun meraih kue diatas nakas saat Kyungsoo mulai mendudukkan dirinya meski dengan wajah yang masih sangat mengantuk..

Kyungsoo menghela nafas panjang saat melihat Jihyun bergerak begitu cepat mengambil kue.. Merasa heran sekaligus khawatir dengan ibu hamil yang begitu aktif itu dan seperti tak memiliki rasa lelah.. Tapi kali ini dia tak protes, melainkan menyunggingkan senyuman yang manis..

"Make a wish.." ucap Jihyun dan Kyungsoo segera menutup mata dengan tangan mengatup membuat permohonan.. Dia berharap keluarga kecilnya akan selalu bersama dan bahagia.. Bayi mereka akan lahir sehat dan sempurna.. Harapan-harapan tentang keluarganya..

Kyungsoo membuka kembali matanya dan akan meniup lilin saat Jihyun menghentikannya.. "Apa aku juga boleh membuat permohonan dihari ulangtahunmu?" tanya Jihyun..

Kyungsoo mengangguk tersenyum sebagai jawaban.. Istrinya itu sungguh semakin menggemaskan setiap harinya.. Sungguh, Jihyun terlihat sangat bahagia.. Doa Jihyun tak jauh berbeda.. Dia menginginkan kebaikan untuk keluarga kecilnya.. Dan yang berbeda adalah dia berharap putrinya akan mirip seperti ayahnya..

Jihyun membuka matanya setelah beberapa saat menutup mata dan kemudian meminta Kyungsoo meniup lilinnya..

"Saengil chukkahae.." ucap Jihyun sekali lagi kemudian menatap Kyungsoo begitu intens, memberikan kecupan lembut dibibirnya.. "Maaf aku tak menyiapkan hadiah.. Aku bingung harus memberi apa.." ucapnya..

"Ini sudah cukup.. Hadiah terbaik ada didepan mataku sekarang.." jawab Kyungsoo membalas kecupan Jihyun..

Jihyun tersenyum.. "Dan maaf juga, sekarang bahkan belum tengah malam.. Masih ada tiga menit tersisa.. Tapi aku sudah membangunkanmu.. Tiba-tiba aku lapar dan ingin makan kue.. Sepertinya ini akan enak.." ucapnya dengan tawa pelan disusul tawa bahagia Kyungsoo mendengar ucapan istrinya yang jujur dan lucu..

"Oke.. Kita makan kuenya sekarang.." ucap Kyungsoo mengambil alih kue ditangan Jihyun dan meletakkannya diatas nakas.. Dia lebih dulu membantu istrinya turun dari ranjang perlahan.. Barulah setelah Jihyun berdiri sempurna, dia kembali membawa kuenya dan meletakkan dimeja.. Sementara Jihyun duduk disofa,Kyungsoo mengambil piring dan juga air minum.. Sungguh, suami idaman memang.. Itu membuat Jihyun merasa sangat bahagia..

Mereka memotong kue dan memakannya bersama dengan saling menyuapkan.. "Apa kau senang?" tanya Kyungsoo dengan tangan kiri merangkul pundak Jihyun dan tangan kanan yang mengelus perut istrinya itu.. Sementara Jihyun mengangguk mantap dengan senyuman menghiasi bibirnya..

"Apa kau juga senang?" tanya Jihyun menatap Kyungsoo..

Kyungsoo menggeleng dan membuat Jihyun mengerucutkan bibir.. "Tidak hanya senang.. Tapi sangat bahagia.. Aku merasakan hidup yang benar-benar hidup bersamamu.." jawabnya.. "Gomawo.." ucapnya..

My CoupleWhere stories live. Discover now