Akira Kusuma dan Thitara Kenanga adalah teman. Itu menurut Thita.
Sementara Akira, menganggap mereka tidak hanya sekedar teman.
Friendzone? Bukan. Karena hanya Akira yang diam-diam menyanyangi dan mencintai Thita.
Thita tak begitu peduli soal cint...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Thita!"
Akira dan Thita menoleh. Disana, ada Haris yang lari dari parkiran.
"Santai bro. Kenapa lari-lari?" Akira menepuk-nepuk punggung Haris yang kini sedang membungkuk, mengatur nafas. Tak menghiraukan Akira, Haris menatap Thita.
"Jana mana Ta?" tanya Haris.
"Gue belum ketemu dia hari ini. Tadi malam dia ngabarin kalau dosennya ngga datang, jadi dia berangkat siang. Kenapa Ris?"
"Jana, Ta. Jana ngga ada di rumahnya."
"Ada acara keluarga mungkin, Ris." kata Akira mencoba memberi pendapat.
"Kalau ada acara keluarga gue pasti tahu, Ki."
"Oh iya, ya. Lo kan sepupunya." kata Akira pelan. Laki-laki jangkung itu menggaruk belakang kepalanya. Lalu kembali menepuk pundak Haris, mencoba menenangkan. Sementara Thita, ia sigap menghubungi Jana.