1. How could?

8.1K 743 111
                                    

         "Kami ingin pisah kamar."

          "Kalian pengantin baru. Tidak pantas tidur berpisah."

          "Tapi kakek, kami ini—"

          Ucapan Yoongi terpotong karena fokus tuan Min Haemin kini beralih ke Chaerin.

          "Nak Chaerin tidak keberatan kan tidur dengan cucuku?" Tanyanya lembut dan memberikan tatapan hangat.

          Sontak Chaerin menggeleng karena merasa tidak enak jika menolak. "Te——tentu tidak.." lantas menampilkan senyum kikuk.

          Mendengar jawaban Chaerin, Yoongi pun membuang muka dan menghela nafas karena kesal. Tentu saja ia merasa kesal.

          Perjodohan? Jaman sekarang kakeknya masih saja melanjutkan tradisi jaman kerjaan kuno. Ini juga karena ia kaku tidak ingin menikah di usianya yang sudah menginjak angka tiga puluh dua tahun. Mau tidak mau sang kakek membuat rencana menjodohkannya dengan gadis yang berusia jauh darinya.

          Dan malam ini pukul sembilan malam setelah melangsungkan pernikahan di hotel mewah milik sang kakek. Ia dan istri kecilnya tiba di rumah utama keluarga Min yang hanya di huni sang kakek.

          Untuk sementara ini ia bersama Chaerin tidur di sini sampai rumah baru mereka selesai di bangun. Mungkin bulan depan rumah baru tersebut sudah siap di huni.

          Dan hal ini adalah neraka untuk Yoongi. Bagaimana tidak? Dirinya dan Chaerin akan di awasi full oleh tuan Haemin. Segala sikap dan perlakuannya ke pada Chaerin harus baik layaknya suami yang sempurna. Batinnya terasa tersiksa.

          Lalu ketika melihat Chaerin yang sejak tadi gelisah dengan gaun pengantin yang berat dan panjang pun membuatnya jadi ingin berteriak.

          "Ajak istrimu ke kamar dan laksanakan malam pertama. Kakek khawatir kau sulit ereksi karena stamina mu tidak sekuat anak muda jaman sekarang."

          Penuturan tuan Haemin terdengar seperti sebuah penghinaan sekaligus ejekan. Namun Yoongi malas untuk meladeni sang kakek karena hari ini ia sudah sangat lelah dan ingin berbaring di ranjang yang empuk.

-

-

          Chaerin sebenarnya malu dan takut berdua saja dengan pria asing. Ralat, maksudnya dengan Yoongi.

          Pertemuan mereka di bilang sangat singkat yaitu satu bulan. Singkat bukan? Bahkan Chaerin tidak tahu seluk-beluk sifat seorang Min Yoongi yang merupakan suaminya.

          Yang bisa Chaerin tangkap hanya satu yaitu, Yoongi tipikal orang yang dingin terhadap orang baru.

          Buktinya sekarang saja saat dirinya dan Yoongi sudah di kamar Yoongi tidak bicara ataupun sekedar mengulurkan tangan untuk membantunya membuka gaun pengantin.

          Chaerin tidak berharap juga sih. Tapi setidaknya jiwa simpati kemanusiaan Yoongi harus ada untuknya.

          Berkutat dengan gaun selama setengah jam akhirnya Chaerin bisa terbebas dan lega. Gaun berat dan panjang tadi sudah tergantikan dengan piyama merah muda bermotif strawberry.

          Dilihatnya Yoongi ternyata sudah berganti pakaian juga. Tuxedo putih sudah tergantikan dengan kaus putih dan celana hitam pendek.

          "Putih sekali." Gumam Chaerin mengamati kulit putih bersih milik Yoongi.

          Yoongi menyadari presensi Chaerin berdiri dengan tatapan aneh. Tentu saja Yoongi merasa tidak nyaman di tatap seperti itu.

         "Jangan berharap lebih malam ini." Ketusnya dingin lalu bangkit dari ranjang membawa satu bantal menuju sofa.

How To Feel? [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang