5. You are like Ungie

6.1K 631 121
                                    

Tragedi penyerangan di rumah sakit langsung tersebar setelah di beritakan di TV. Keluarga Chaerin dan teman-temannya langsung saja menjenguk Chaerin di rumah sakit tempat Chaerin di rawat.

Yoongi membawa Chaerin ke rumah sakit lain yang lebih aman. Merawat dan menjaga Chaerin sebentar sebelum Jimin dan Jia datang menjenguk. Sebab, saat dua teman Chaerin datang Yoongi harus bersembunyi atau pergi ke tempat lain.

"Tidak ada yang terluka kan?" Jia sangat khawatir dan memperhatikan lekat-lekat setiap bagian tubuh Chaerin memastikan tidak ada yang terluka.

"Aku hanya kaget." Balas Chaerin.

Setelah benar-benar memastikan Chaerin baik-baik saja akhirnya Jia bisa bernafas lega. Seolah beban berat hidupnya langsung hilang seketika. Selanjutnya Jia mengusap bibir bawah Chaerin yang teroles salep.

"Setelah melihat berita aku langsung menelpon Jimin. Kau tahu betapa khawatirnya aku melihat teman bodoh ku ini menjadi korban psikopat?" Saat Jia mengatakan itu ekspresi dan suaranya terdengar kesal namun tetap khawatir. "Aku penasaran kenapa kau datang ke rumah sakit?"

"Untuk mengobati bibir takut infeksi." Jawab Chaerin.

"Kenapa tidak mengajak kami?" Kini giliran Jimin yang bertanya.

Chaerin tidak boleh jujur ia harus berbohong kalau dirinya ke rumah sakit bersama Yoongi. Chaerin tahu cepat atau lambat semua akan terungkap kalau dirinya sudah menikah dengan Profesor mereka.

"Tiba-tiba saja aku ingin ke rumah sakit saat perjalanan pulang." Jawab Chaerin sedikit gugup.

"Lalu aku melihat di berita kenapa profesor Yoongi ada di sana? Dan dia juga menyelamatkan mu. Apa dia yang membawamu ke rumah sakit ini?" Sambung Jia masih penasaran.

Kedatangan Jia dan Jimin kemari hendak menjenguk atau menginterogasi? Untungnya AC hidup jadinya keringat Chaerin tidak terlalu kelihatan karena berbohong.

"Coba kalian pikirkan jika kalian melihat ada orang yang kalian kenal terkena musibah. Pasti kalian tolong kan? Nah itu lah yang dilakukan Profesor Yoongi."

"Benar juga. Aku juga akan melakukan hal yang sama jika ada di posisi profesor Yoongi." Sahut Jia membenarkan ucapan Chaerin barusan sebab terdengar masuk akal.

"Aku yakin sekarang profesor Yoongi pasti di panggil polisi untuk di minta keterangan." Kata Jimin mengangguk pelan sembari membayangkan keadaan Yoongi.

Dalam keheningan setelah perbincangan mengenai tragedi yang menimpa Chaerin tiba-tiba saja Jia menepuk tangan, mengaitkan tangannya menjadi satu lalu menatap berbinar-binar ke arah jendela.

"Profesor Yoongi terlihat keren saat menembak. Lalu waktu dia menggendong Chaerin dia seperti menggendong kekasihnya. Aku ingin di gendong juga." Rengek Jia memutar-mutar badannya manja ingin merasakan sensasi Chaerin.

Chaerin dan Jimin melihat apa yang Jia lakukan hanya bisa geleng-geleng kepala. Jia memang selalu seperti itu.

-

-

"Jaga istrimu baik-baik. Kakek kecewa sekali dengan Yoon. Belum genap menikah tiga bulan istrimu sudah terluka. Kau itu pria yang matang, lebih dewasa dari Chaerin. Seharusnya kau bisa menjaga Chaerin dengan baik."

Hari ini kepulangan Chaerin dari rumah sakit setelah dua hari di rawat. Tuan Haemin menasehati cucunya yang di matanya begitu ceroboh dalam menjaga istri kecil. Yoongi sudah menduga kakeknya ini pasti akan marah-marah padanya. Dan terjadilah pada hari ini.

"Menjaga satu orang saja kau tidak bisa, bagaimana nanti menjaga lima orang?"

Yoongi yang awalnya hanya menunduk spontan menoleh dan menatap tuan Haemin penuh tanya. "Lima orang? Siapa?"

How To Feel? [M]Where stories live. Discover now