8. Life mask

5.2K 648 164
                                    

Annyeong yeorobun....
Bagaimana kabar kalian di malam Minggu ini?
Kelabu atau berwarna?

Kalau malam minggu author sih berwarna karena hujan deras🤣 yg punya ayang kan ga jadi keluar🤣

Maklum lagi Ldr sama Yoongi🤭

Oke jangan berlama-lama, mari kita baca kelakuan bapak dan ibu Ungie...
.

.


"Kau sering berdekatan dengan Seoji."

Seketika Yoongi tercekat mendapatkan balasan seperti itu. Ia tidak menyangka Chaerin akan membalasnya sama seperti ucapannya sebelumnya. Belum lagi ketika Chaerin bicara tadi ekspresinya sangat serius.

Sebenarnya kini Yoongi tengah gugup. Persaan itu datang begitu saja. Rasa gugup yang Yoongi rasakan sama seperti ia wawancara kerja dulu. Tak di sangka efek Chaerin begitu kuat.

"Kenapa diam? aku benar ya?" Tanya Chaerin pada Yoongi.

"Terserahmu." Balas Yoongi ketus.

Alis Chaerin bertaut, tangannya ia gunakan untuk memangku dagu. "Kenapa terserah? setiap hari kau bersama Profesor Seoji dan selalu dibawakan makanan. Seperti pasangan suami istri saja."

Chaerin terus menggrutu, melampiaskan kekesalannya yang selama ini ia tahan-tahan. Yoongi yang mendengarnya pun lelah. Telinganya panas mendengar ocehan Chaerin yang sangat panjang lebar seperti sungai Amazon.

Diam-diam tangan Yoongi mengambil sesuatu dari dalam laci mejanya. Selanjutnya Yoongi menyumpal mulut Chaerin supaya berhenti bicara. Otomatis Chaerin langsung diam. Sorot matanya turun untuk melihat objek tersebut.

"Apa ini?" Chaerin mengeluarkannya Kembali. "Ohh! coklat!" Serunya senang dan antusias.

"Sekarang diam." Ucap Yoongi. Selanjutnya Yoongi mengambil kertas yang Chaerin bawa tadi. "Tanda tangan untuk apa?" Tanyanya.

"Organisasi kami mengadakan acara dan kami membutuhkan persetujuan beberapa Profesor." Jelas Chaerin singkat.

Sebelum tandang tangan Yoongi membaca lagi isi kertas tersebut. Sekalian ingin lebih tahu apa saja kegiatan Chaerin. Setelah merasa mengerti dengan acaranya, tujuan, dan makna kegiatan barulah Yoongi menandatanganinya.

"Sudah." Yoongi menyerahkan kertas itu kembali.

Karena coklat pemberian Yoongi sudah habis, sebelum mengambil kertas Chaerin pergi cuci tangan terlebih dahulu barulah kemudian mengambil kertas. Chaerin menyunggingkan senyum setelah melihat tanda tangan Yoongi. Itu menandakan tugasnya sudah selesai.

"Terimakasih. Kalau begitu sekarang aku pergi dulu." Kata Chaerin.

Di dalam lubuk hati yang paling dalam Yoongi ingin masih bersama Chaerin. Namun apalah dayanya yang malu untuk bicara. Padahal kalua Yoongi meminta Chaerin tinggal lebih lama Chaerin pasti mau.

"Perutmu sudah baikan?" Mungkin pertanyaan ini akan menahan Chaerin sebentar.

Chaerin memegang perutnya untuk memastikan. "Sedikit."

"Perlu ke rumah sakit?"

"Tidak perlu. Aku cukup minum obat herbal saja."

"Apa itu? mau aku belikan?" Tanya Yoongi.

Chaerin merasa aneh tumben sekali Yoongi banyak bicara dan banyak bertanya. "Tidak perlu. Aku sudah menyuruh Jimin."

"Nama itu lagi." Batin Yoongi.

How To Feel? [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang