2. Weird feeling

6K 664 89
                                    

          Sudah tidak bisa dihitung lagi berapa kali Yoongi memindahkan kaki Chaerin dari wajahnya.

          Chaerin masih tetap bersikeras mempertahankan posisi tidur mereka yang tidak beraturan. Meski di tengah-tengah sudah ada bantal guling sebagai pembatas, tetap saja kaki Chaerin menendang wajah Yoongi.

          Sudah di pastikan setelah malam berlalu kantung mata Yoongi semakin gelap karena kualitas tidur yang buruk. Yoongi berharap rumahnya cepat selesai dan mereka bisa memiliki kamar masing-masing.

          "Kenapa aku turun di sini?" Tanya Chaerin penasaran sebab Yoongi menurunkannya di halte bis dekat kampus.

          "Kalau kau ikut masuk sampai parkiran kampus, semua orang pasti bertanya-tanya hubungan ku dengan mu."

          "Kan bisa bilang aku menumpang."

          Ada benarnya juga. Yoongi bisa menjelaskan kepada orang-orang yang bertanya kalau Chaerin hanya menumpang. Masalahnya Yoongi malas ribet.

          "Sudah, turun saja!" Titah Yoongi membantu membuka seatbelt Chaerin.

          Chaerin mendengus kesal lantas membuka pintu mobil kasar tidak lupa membantingnya kuat-kuat hingga mobil berguncang. Yoongi yang berada di dalam mobil hampir saja mengumpat kesal.

          Ini benar-benar menyebalkan untuk Chaerin. Yoongi sungguh meninggalkannya sendiri. Memang jarak halte dengan gerbang kampus tidak terlalu jauh. Tapi jiwa malas untuk jalan kaki itu lebih mendominasi.

          "Hei!"

          Chaerin terperanjat kaget ketika seseorang menepuk bahunya. Ia pun menoleh ke samping guna melihat siapa orang tersebut.

          "Jimin? Kenapa kau bisa ada di sini?" Pertanyaan itu pasti keluar sebab seingat Chaerin pria bernama Jimin ini tinggal di luar negeri setelah lulus sekolah menengah atas.

          "Kabar gembira. Mulai hari ini aku kuliah di kampus mu." Balasnya seraya menyunggingkan senyum hingga matanya menyipit.

          Ini sungguh kabar yang mengejutkan sekaligus membahagiakan. Bagaimana tidak? Jimin, Jia dan Chaerin itu dulu satu sekolah dan mereka bertiga sangat dekat. Sayangnya saat lulus Jimin harus pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

          "Apa Jia sudah tahu?" Tanya Chaerin antusias.

          "Tentu saja. Hanya kau yang belum tahu." Balas Jimin mengusap pucuk kepala Chaerin gemas. "Sejak SMA rambutmu ini tidak panjang-panjang." Heran Jimin memperhatikan bentuk rambut Chaerin.

          "Aku lebih suka rambut pendek karena aku kelihatan lebih imut." Di susuk ekspresi aegyo yang menggemaskan.

          Jimin terlampau gemas dan berkahir mencubit pipi Chaerin. Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya. Yaitu sebuah jepit bunga mawar kecil yang cantik.

          "Aku tahu kau suka hal-hal semacam ini." Kemudian Jimin memasangkan jepit tersebut di sisi kanan kepala Chaerin. "Jadi aku belikan ini untukmu."

          Tangan Chaerin menyentuh jepit tersebut kemudian mengambil handphone untuk berkaca. Ia sangat suka jepit yang Jimin berikan.

          "Terimakasih Jim. Kau selalu tahu apa yang aku sukai." Katanya lalu menggandeng lengan Jimin menuju gerbang kampus. "Ayo, nanti kita terlambat."

-

-

          Yoongi keluar dari mobil memegang tas yang berisikan laptop kemudian menutup pintu mobil menggunakan kakinya.

How To Feel? [M]Where stories live. Discover now