6. My feelings

5.5K 615 139
                                    

Annyeong yeorobun....
Akhirnya yg di tunggu-tunggu up juga.

Untuk kedepannya How to Feel? Up nya sesuai jadwal sampe ending

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk kedepannya How to Feel? Up nya sesuai jadwal sampe ending. Kalian bisa check jadwalnya di akun Instagram: C_.tyaaaa

Selamat membaca 💜
.

.


Kejadian pagi tadi memberikan efek cukup besar untuk Chaerin dan Yoongi. Kecanggungan sangat terasa di antara keduanya setelah keluar dari kamar untuk berangkat ke kampus. Bahkan tuan Haemin merasakan kecanggungan diantara cucu dan cucu menantunya.

Sempat tuan Haemin bertanya dan seperti biasa dirinya mendapatkan jawaban singkat padat dan jelas dari Yoongi. Sedangkan Chaerin hanya duduk diam menikmati sarapan tanpa ada niatan bergabung menjawab pertanyaan tuan Haemin.

Waktu berangkat ke kampus juga Yoongi dan Chaerin tidak berangkat bersama meski ada tuan Haemin di rumah. Pelopor pertama adalah Chaerin. Yoongi sebenarnya biasa saja tidak terlalu memperdulikan kejadian Chaerin mengompol karena takut.

Setibanya di kampus Yoongi dan Chaerin menuju ke tempat mereka masing-masing. Bersikap seperti biasanya layaknya profesor dan mahasiswi.

"Sejak tadi pipimu merah seperti tomat. Ada apa?" Tanya Jia setelah mereka bertemu di kelas dan duduk berdampingan.

Pelan-pelan tangan Chaerin menangkup pipinya sendiri dan bibirnya mengerucut ke depan. "Terlihat jelas ya? Padahal aku sudah pakai bedak yang tebal."

Jimin yang baru datang memilih langsung duduk di sebelah Chaerin dan mengamati wajah Chaerin. "Kau akan ke karnaval? Seperti badut." Ejek Jimin puas mentertawakan Chaerin.

Chaerin semakin malu belum lagi sejak pagi ia sudah tidak percaya diri. Dan sekarang temannya si tukang bully dan suka mengejek menertawakannya. Hoodie hijau yang besar pun menjadi tempat untuk menenggelamkan diri seperti siput yang masuk ke dalam cangkangnya.

"Kau ini datang-datang langsung mengacau saja." Jia pun melayangkan satu pukulan ke Jimin sebagai hukuman sudah membuat Chaerin menciut.

"Kenapa jadi menyalahkan ku?"

Jia hanya berdecak dan memilih untuk memeluk Chaerin seolah Jia tahu kenapa Chaerin seperti itu. Jimin juga ikut bergabung bersama mereka dan saling memeluk. Tidak lama setelah itu Jimin mengurai pelukannya lebih dulu karena ia memikirkan sesuatu.

"Jia-ya, kau bawa kapas dan penghapus makeup?" Tanyanya.

"Bawa. Memangnya untuk apa?"

"Berikan saja padaku."

Jia menurut begitu saja. Ia lantas mengeluarkan apa yang Jimin minta tadi, meletakkannya di atas meja di depan Chaerin. Selanjutnya Jimin melihat jam tangannya sebentar untuk melihat selang waktu sebelum jam pelajaran di mulai.

How To Feel? [M]Where stories live. Discover now