Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jerry yang masih melakukan take video untuk endorse nya pagi ini menautkan alis nya. Ada apa gerangan Om Yuda mau bicara apa.
Dari kemarin jadwal Jerry sangat padat. Manggung di sebuah sekolah, visit beberapa tempat. Lalu mengerjakan endorse sampai ketiduran. Hari ini pun jadwal nya masih sepadat itu.
Tapi nampak nya om Yuda bakalan bicara sesuatu yang penting. Jadi lebih baik Jerry bersiap sebentar.
Sekitar jam dua belas Jerry memutuskan untuk on the way. Karena takut terjebak macet juga. Dan benar saja, keadaan jalan lumayan ramai karena jam makan siang. Jam satu lebih sepuluh menit akhir nya Jerry sampai di OKU. Memang ya kalau konglomerat itu beda level nya. Hanya untuk makan siang Jerry dibawa ke fine dining yang mungkin salah satu yang terbaik di Jakarta.
"Siang Om, maaf telat tadi macet banget."
"Gak apa apa Jerry duduk."
Waktu Jerry duduk beberapa makanan sudah ada di depan meja.
"Mau saya ganti aja menu nya Jerry?"
"Enggak om gak apa apa."
Menikmati makanan yang ada didepannya, namun jujur Jerry dalam pikiran nya Jerry sibuk mengajukan pertanyaan.
"Jauhin Kinara Jerry!" Itulah kalimat yang Yuda katakan tepat ketika makanan didepan nya habis.
Jerry terlihat sangat linglung, Serasa mendapatkan flashback lagi di kejadian masalalu nya.
"Tapi om? Kenapa?"
"Kinara terlalu berharga cuma buat nangis."
Yuda menyodorkan tab nya memperlihatkan banyak screenshot komentar jahat yang ditujukan untuk putri semata wayangnya.
"Awal nya mungkin saya bakal diam, karena berpikir kamu bisa selesaiin itu, tapi ngeliat Kinara nangis kayak kemarin saya gak bisa ijinkan anak saya melangkah terlalu jauh lagi."
"Om maaf saya salah, tapi saya bener bener gak tau kalau Kinara akan kayak gini. Saya sibuk sama pekerjaan saya, jadi gak tau apa yang Kinara dapatkan dari netizen."
"Jujur aja ya Jerry saya sebagai ayah Kinara kurang suka anak nya harus pacaran sama kamu yang berprofesi sebagai publik figur. Kinara dari lahir udah selalu saya pastikan agar dia bahagia. Gimana saya menyusun semua masa depan dan menyiapkan semua yang terbaik untuk Kinara, tapi laki laki lain datang dan dengan gampang nya membuat anak saya menangis."
"Om maafin saya, kedepannya saya gak bakal lalai masalah Kinara."
"Saya gak minta kamu buat selalu ada buat anak saya, at least saat Kinara seperti kemarin harus nya kamu ada! Putri saya gak pernah merasa tertekan separah kemarin. Dia bahkan gak mau cerita. Cuma nangis aja. Jadi Jerry tolong renungkan lagi. kalau kamu memang masih merasa belum pantas tolong tinggalin Kinara." Yuda bangkit dari duduk nya, hendak pergi namun tangan nya ditahan oleh Jerry.
