Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sedikit tidak nya jujur ada rasa bersalah membiarkan Renjana melalui semua sendiri. Bukan melibatkan perasaan tapi masalah kemanusiaan.
Renjana anak sulung yang selalu dituntut sekuat baja. Bagaimana ia dijadikan tulang punggung keluarga sedangkan sang ayah malah asik bermain wanita semenjak ibu nya meninggal. Renjana pula yang bertanggung jawab atas kehidupan sang adik Cheline.
Awal nya Jerry dan Renjana bertemu karena tak sengaja terlibat sebuah project. Dari sana orang orang menilai kedua nya sangat serasi. Job pun waktu itu emang banyak banget. Banyak kontrak iklan atau bahkan sampe visit berdua sampe akhirnya kedua nya resmi pacaran.
Renjana yang Jerry tau bukanlah seorang attention seeker, jadi Jerry sendiri yakin kalau sudah sampai seperti sekarang ini pasti karena dia udah gak ada tempat lagi buat meluapkan keluh kesah nya.
Renjana tidak punya pegangan satupun bahkan manager nya sendiri tidak bisa ia percayai karena kerap kali memihak ayah nya. Jerry lah orang pertama yang dia percaya dalam hidup nya. Namun lagi lagi seolah tak diizinkan untuk bahagia, Ayah nya benar benar menuntut Jerry menjauh. Gadis itu nampak sangat tidak beruntung dalam hal kasih sayang dan kehidupan.
....
Renjana termenung di atas ranjang rumah sakit. Keadaan nya jauh lebih baik tapi perasaan nya tak berubah sama sekali.
Kenapa dia tak boleh mati? Apalagi kini kesulitan yang tuhan siapkan kedepannya. Renjana mau bertemu ibu nya saja tapi lagi lagi tuhan belum mengijinkan.
Tetes air mata kini mulai turun mengaliri pipi nya yang nampak semakin tirus. Apakah sekarang ia benar benar sendiri lagi? Pikiran nya kalut sekali.
Dua hari lalu ketika tau Jerry punya pacar itu saja sudah mengganggu pikiran nya. Lalu sore nya tiba tiba ia didatangi berapa preman untuk menagih hutang ayah nya. Yang setelah Renjana tanya jumlah nya sudah ratusan juta.
Pintu kamar nya terbuka dengan cepat Renjana menghapus air matanya. Lagi lagi sosok yang tak ingin dia lihat disana.
"Re? Cepet sembuh dong. Jangan lembek gini. Kata Rhaya endorse kamu jadi numpuk. Ayah udah bilang tampung aja dulu sayang nolak job."
