tipe ideal

3K 258 145
                                    

"Tzuyu, udah dong nak. Jangan nangis terus. Ini semua demi kebaikan kamu"

"Kebaikan apanya mah? Aku bisa milih pasangan hidup sendiri"

"Sana kurang apa sih? Dia cantik, tutur katanya juga sopan"

"Sopan apaan? Hiks, Diliat dari mukanya aja galak gitu hiks" protes Tzuyu disela tangisnya

"Jangan nilai orang dari wajahnya, Tzu. Trus kamu mau cari yang kayak gimana lagi?"

"Mamah kan tahu tipeku yang seperti apa"

"Yang kaya raya seperti krab?"

Tzuyu mengangguk

"Sana bahkan lebih kaya"

Tzuyu diem

"Yang pekerja keras seperti krab?"

Tzuyu lagi-lagi memberi anggukan

"Kekayaan yang Sana miliki itu smua hasil kerja kerasnya"

Tzuyu diem

"Mau seperti apa lagi yang kamu mau? Apa yang dimiliki krab hampir semuanya dimiliki Sana"

"Dia pelit juga gak?" Tanya tzuyu dengan polosnya sontak membuat sang mamah terperangah, menggeleng tak habis pikir

"Besok kamu siap-siap ikut mamah ke pondok orang pinter"

"H-hah, tiba-tiba? Mau ngapain?" Heran Tzuyu

Mamah tersenyum menatap lekat wajah si anak "Mamah mau rukyah kamu sayang"

"Ish mamah, becandanya gak lucu"

"Lagian kamu ini, orang pelit malah dijadiin tipe ideal" cibir si mamah "emangnya kamu mau kalau seumur hidupmu gak dikasih makan?"

Tzuyu menggeleng

"Makanya turuti aja permintaan kami"

"Tapi mah-"

"Apalagi sayang~? Masih mau nolak hmm?"

Tzuyu diem

"Yaudah gapapa. Terserah kamu"

Mendengar ucapan mamahnya, Tzuyu langsung loncat menghadap si mamah "mamah srius?" Tanya Tzuyu dengan binar

Si mamah mengangguk

"Yes!!! Yuhuuuuu" tzuyu langsung mengambil boneka krab lalu memeluknya senang "akhirnya kita gak jadi cerai, muach muach" ujar tzuyu girang sambil menciumi boneka krab beberapa kali

Simamah masih diam tak bergeming

"Makasih ya mamah udah ngertiin aku"

"Hmmm"

Tzuyu tersenyum lebar memeluk mamah dengan penuh sayang

"Semoga berbahagia trus ya nak" kata mamah mengusap pucuk kepala tzuyu "mamah rela kok dimarahin papah tiap hari karna gak berhasil bujuk kamu. Mamah mah da apa atuh" lanjut mamah memancarkan senyum pilu

Tzuyu mulai merasakan aura aura yang agak gak enak

"Kamu gak perlu merasa gak enak" ucap simamah seolah tahu apa yang dirasakan tzuyu "mamah udah siap kok kalau nantinya jadi bahan amukan papah. Mentok mentoknya paling dipukul doang, seenggaknya gak mungkin sampe dibunuh kan?"

Tzuyu jadi merinding sendiri, masa sih papahnya yang lembut bagai sutra bisa semengerikan itu? Tzuyu menggeleng "mah masa-"

Si mamah lagi-lagi tersenyum "jangan bayangkan marahnya orang sabar tzu. Terkadang emang semenakutkan itu"

Tzuyu yang awalnya menunjukkan sikap tak percaya, kini jadi berkaca-kaca melihat simamah tak tega. Begitu besar pengorbanan sang ibu untuk melindungi anaknya, harusnya tzuyu sebagai anak gak boleh seegois inikan?

"Mah~"

"Udah sayang, mamah gapapa kok"

"Hiks mamah" tanpa aba-aba tzuyu memeluk kembali si mamah dengan erat "siapa bilang tzuyu gak mau nikahi pilihan kalian? Tzuyu mau kok. Mamah gak perlu ngorbanin diri sampe segitunya. Tzuyu mau terus liat mamah dalam keadaan baik hiks"

-------------

"Bagus. Kedua belah pihak sudah sama-sama setuju, kalau begitu pernikahan kalian akan dilaksanakan besok"

Tzuyu diam, Sana diam, smua diam

Krik krik

"Ekhem. Gimana?"

"Sana ikut aja gimana baiknya" kata Sana ramah

Sini ikit iji gimini biiknyi -batin tzuyu mencibir

"Nak tzu sendiri gimana?"

"Samain aja om"

Tzuyu melirik sana yang bahkan dari awal ketemu tidak meliriknya sama sekali. Poor tzuyu

"Cie samaan. Jodoh emang gak kemana ya pih" kata ibu sana berbisik kencang ditelinga suaminya

Tzuyu cuma memberikan senyum canggung

"Oke fix ya berarti"

Ayang krab, maaf dedek mengkhianati mu -batin tzuyu

kesepakatan (tzuyu Twice)Onde histórias criam vida. Descubra agora