kesepakatan

2.1K 242 76
                                    

"Nak Sana, mamah titip Tzuyu ya~ kalau dia nakal, cubit aja ginjal krab. Mamah jamin Tzuyu auto kapok"

Tzuyu yang berada di samping sana memberikan pelototan tak percaya, apa-apaan mamahnya itu? Kenapa bawa-bawa ayang krab?

"Hehe mamah tenang aja, Sana pasti bakal jaga Tzuyu dengan baik" kata Sana ramah seperti biasa

Mamah menatap Sana haru. Dirinya memang tidak salah pilih calon mantu, ralat mantu. karna hari ini Sana sudah resmi menjadi pasangan hidup putrinya

Drama banget ni orang disamping gue -batin tzuyu

"Yaudah sekarang bawa istri kamu ke rumah yang udah ayah siapin, kalian perlu istirahat" kata ayah Sana menatap khawatir pada pasangan manten yang sepertinya sudah sangat kelelahan

Meskipun acaranya tertutup, namun tetap saja tamu tamu penting tak sedikit juga yang datang.

"Baik yah. Kalau gitu Sana dan Tzuyu pamit" jawab Sana dan langsung nyeret Tzuyu pada mobil yang sudah disiapkan

"Pelan-pelan sat, gue bukan koper"

"Yaudah cepetan"

"Oh bisa ngomong juga ternyata" gumam tzuyu

>>>>>>>

Saat ini Tzuyu tengah berdiri menatap pagar hitam yang menjulang tinggi dihadapannya

"Cepat masuk, nanti aja melamunnya"

"I-ini kita beneran satu rumah?"

"Hmm"

"Beneran tinggal diatap yang sama?"

"Hmm"

"Satu kasur?"

"Gak. Lo dikasur atas, gue kasur bawah"

"Dihh. Pasti gedean kasur lo kan?"

"Dikit"

Cihh gue gak trima walau beda dikit -batin tzuyu

"mmm oke deh. Gue yang bawah" tukasnya berjalan masuk tanpa dosa

Sana memberi anggukan kecil "berarti barang-barang yang memenuhi kamar atas, boleh gue buangin kan yah? Termasuk poster krab yang segede gaban itu"

"Ehh?" Langkah tzuyu langsung terhenti, ia berbalik menatap sana "oh iya kak. Keknya beda ukuran dikit doangmah gak masalah. Jadi gue ikuti saran lo buat pilih kamar atas. bye bye gue duluan"

Tak sabar jenguk ayang, tzuyu berlari cepat menaiki tangga tanpa menunggu respon sana.

-----------

Sana keluar dari kamarnya sambil senyum-senyum sendiri menatap ponsel. Pandangannya ia alihkan pada Tzuyu yang tengah sibuk menonton televisi

Sana berjalan mendekat untuk ambil minum. Dan lagi, Sana memiliki sesuatu yang cukup penting untuk dibicarakan dengan Tzuyu

"Malam ini gue nginep diluar"

"Ya" jawab tzuyu sekenanya. Pokusnya masih belum ia alihkan dari tv

"Lo kalau makan tinggal makan aja, udah gue pesenin"

"Oke"

"Lo jangan kemana-mana selagi gue gak dirumah"

"Syap"

"Bagus"

"Ehh" kini tzuyu melirik sana "berarti gue sendirian dong dirumah segede gini?"

"Malam ini doang"

"Dihh gak-gak! Kalau gue ditinggal, gue mau pulang kerumah mamah"

"Jangan kayak anak kecil"

Tzuyu mendelik tak suka "serah yang paling gede aja! Intinya gue gak mau sendirian"

Sana menghela napas "okay, gue gak jadi keluar"

Terlihat sana mengetikkan sesuatu di ponselnya, tak lama alisnya berkerut tak senang. Ntah pesan seperti apa yang Sana trima

"Tzu"

"Gak mau"

"Bukan soal yang tadi"

Tzuyu memutar kepala menatap Sana dengan satu alis terangkat

"Gue punya kesepakatan"

"Apa?"

Sana membuang nafas sebentar sebelum melanjutkan ucapannya

"apapun yang terjadi lo gak boleh suka sama gue! Gue udah punya pacar!"

Tzuyu memutar kedua bola matanya malas mendengar penegasan Sana "terus kenapa kakak terima perjodohan ini?"

"Ya serah gue lah. Lo sendiri juga kenapa gak nolak?"

"Gue gak mau sakiti perasaan mamah"

"Sama kalau gitu"

"Yaudah kita urus masing-masing aja, lagian gue juga udah punya orang yang disuka"

Sana yang hendak minum seketika menghentikan pergerakannya "siapa?"

Tzuyu mengernyit "penting banget buat gue kasih tau?"

"Lupain!" Sana meneguk minumannya cepat "satu aturan lagi, diantara kita jangan ada yang berani bawa pacar kerumah!" Tukasnya lalu beranjak pergi ke kamar

Brakk

Tzuyu terlonjak kaget mendengar gebrakan pintu yang cukup kencang

"Gak jelas" gumam tzuyu mengangkat kedua bahu acuh. Lalu kembali melanjutkan aktivitas favoritnya yaitu nonton kartun'spongebob'

Sementara itu dibalik kamar

Kenapa gue se emosi ini? -batin sana mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya guna meredam emosi

"Kira-kira siapa yang disukai tzuyu? Apa mungkin ada informasi yang gue lewati?" Sana mondar-mandir resah

"Gue gak peduli sih dia suka sama siapa, yang gue khawatirin dia suka sama gue"

Bukannya mau pd, tapi bisa ajakan tzuyu menaksirnya pada pandangan pertama. Secara Sana yakin kalau Tzuyu baru melihat dirinya belum lama ini

Sana menggeleng cepat. Itu tidak boleh terjadi. Sana gak mau kerepotan karna harus mengurus perasaan Tzuyu. Karna bagi sana itu merupakan beban

kesepakatan (tzuyu Twice)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant