prik

1.7K 250 199
                                    

"Tzu dari pagi maskeran mulu, gak pengap apa lo"

Tzuyu menggeleng

"Lo sakit?"

Tzuyu menggeleng.

"Yaudah maskernya dibuka"

Tzuyu celingak-celinguk, memastikan sesuatu. Ia hendak membuka maskernya Namun seketika niatnya terurung saat atensi tzuyu melihat langkah genk sugar baru saja memasuki area kantin

Sebenernya alasan tzuyu menggunakan masker adalah untuk jaga-jaga agar terhindar dari sosor menyosor. Seperti yang pernah mina lakukan padanya tempo lalu

"Gess, lo berdua sadar gak? tumben banget hari ini mereka belum cari masalah sama kita" bisik chaeyoung pada kedua anak buahnya

"Jangankan cari masalah. Tatapan mereka aja kayak menghindari kita banget" timpal dahyun

Tzuyu mengangkat kedua bahu acuh "bagus dong"

"biasalah orang cemen gitumah bukan lawan kita" sambung tzuyu.

Ketiganya kompak terkekeh percaya diri, hingga kekehan itu terhenti saat sebuah deheman seseorang menginterupsi

"Ekhem"

"Astagfirullah kaget!" syok chaeyoung pura-pura

"Pura-pura kaget lo terlalu mendalami, gue yang lagi males kaget malah jadi ikutan kaget" protes dahyun menabok bahu chaeyoung

"Gue tau kalian abis gosipin kita, iyakan?" Tuding momo datar tepat sasaran

"Yeee GR banget munaroh" elak tzuyu

"Gue bukannya GR ya!" Momo tak terima.

"Emang nama lo munaroh?"

Momo menatap tajam, yang ditatap malah menunjukkan cengiran meledek "jangan-jangan kepanjangan nama lo emang momonaroh lagi"

sontak ketiga sekawan itu tertawa terbahak. Sementara pengunjung kantin lainnya hanya bisa menahan tawa dalam diam. Diantara mereka, tidak ada yang berani terlibat dalam pertikaian kedua genk tersebut

"Tzuyu"

Uhukk uhukk

Bukan hanya tzuyu,
seluruh murid kantin hampir tersedak. Saat mina, siketua genk sugar. Musuh bebuyutan genk semut itu memanggilkan nama rivalnya dengan begitu lembut

"Hah?"

"Hah?" Mina sendiri juga kaget

"Lo ngapain manggil gue?" Tanya mina membalas tatapan tzuyu

Tzuyu mengangkat satu alis menatap mina

"Lah prik banget. Kan lo yang manggil gue tadi"

"Hah!?" Mina lagi-lagi kaget "Apa iya?" Mina mengalihkan tatapannya pada smua orang yang langsung kompak diangguki mereka

Dengan perasaan malu, mina menggaruk leher depannya yang gak gatal "ah itu. Mulut gue typo keknya. T-tadi gue mau manggil momo"

Semua orang cengo. Sementara tzuyu cuma menggeleng

Pantes misana pacaran, sama-sama prik ternyata -batin tzuyu

-------------

Tzuyu duduk di mobil, disamping perempuan yang sadari tadi hanya diam sambil pokus menyetir. Siapa lagi kalau bukan Sana

"Prasaan lo cemberut mulu, kenapa deh" tanya Sana tanpa mengalihkan tatapannya

"Like-like gue lah"

"Lo kenapa sih? Padahal gue tanya baik-baik"

Tzuyu menunduk "laper" melasnya

Sana mengerutkan dahi "emang pas dikampus gak ke kantin?"

Tzuyu menghela napas

"Ke kantin"

Tapi gegara pacar lo, selera makan gue jadi hilang-lanjut tzuyu dalam hati mengingat keributan yang terjadi pas dikantin

"Trus ngapain ke kantin kalau gak makan?"

"Ada pokoknya" jawab Tzuyu malas menjelaskan, sambil mengalihkan tatapannya ke jendela

"Yaudah pas sampe rumah, tar gue masakin"

"Lama"

"Becanda, ayok lo minta makan dimana?"

"Maksudnya lo ngajakin gue makan diluar?"

Sana mengangguk

"Asikk!! Jalan aja kak, tar gue arahin" ucap tzuyu semangat kembali

>>>>>>>>>

"Ayok, kak" ajak tzuyu pada sana yang tak kunjung turun

"Lo serius ngajakin makan dipinggir jalan?" Tanya sana ragu

"Kenapa emangnya?"

Sana menatap tak percaya. Ia pikir tzuyu akan membawanya ke restoran krabby patty atau mmmm minimal restoran termahal yang ada disekitar kota.

Menyadari tatapan sana, tzuyu pun mengerti "gue gak sematre itu. Dompet lo gue porotin khusus buat pernak-pernik krab aja"

"Duit gue unlimited btw"

"Yadeh iya. Tapi sekarang gue lagi pengen makan itu kak" tunjuk tzuyu ke salah satu penjual nasi uduk langganannya bersama genk semut

"Gak nanya" sahut Sana membuat Tzuyu memutarkan kedua bola matanya malas

Keduanya turun dari mobil. Sana memandang sekeliling yang lumayan rame. Sana akui dirinya cukup risih karna mungkin Sana belum pernah terbiasa ketempat seperti ini

Matanya menangkap beberapa gerombolan orang yang terang-terangan menatap tzuyu dengan pandangan mengagumi atau menelanjangi¿ (Sana tidak sadar kalau tatapan tersebut juga ditujukan pada dirinya)

Sana menatap mereka tak suka. Dengan sengaja tangannya bergerak melingkari lengan tzuyu membuat sang empunya menoleh kaget

"Kenapa?" Tanya tzuyu

"Gapapa, sayang" balas sana lagi-lagi membuat tzuyu menatapnya heran

Kini mereka sudah duduk ditempat yang kosong

"Mau pesen apa mbak-mbak nya?"

"Samain aja" kata sana memberitahu tzuyu

"Dua porsi nasik uduk sama minumnya teh manis dua. Ohya mas seperti biasa cabenya banyakin"

"Dikit aja mas cabenya" timpal sana

"Kok dikit. Kalau kakak gak suka, tar gue sendiri yang abisin cabenya"

"Lo belum makan, nanti sakit perut kalau langsung makan pedes"

"Gapapa kak. Gue udah biasa"

Keributan dimeja sontak membuat beberapa gerombolan orang yang tadi kembali menatapnya

Tzuyu memperhatikan sana yang terlihat risih dengan tatapan orang disekitarnya

"Pokoknya dikit aja, cabenya gak boleh banyak-banyak"

"Sayang" panggil tzuyu lembut sambil menaruh telunjuknya dibibir sana "gapapa ya?"

Sana mematung kaget dan ajaibnya kepala sana reflek mengangguk

kesepakatan (tzuyu Twice)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن