Nyerempet 81+

2.6K 238 592
                                    

⚠️ disarankan untuk umurnya yang belum nyentuh 80, sebaiknya melewati part ini 🫶

🍡🍡🍡🍡

"San, dimana mina?"

Tanya bunda begitu melihat sana masuk kedalam rumah seorang diri

"Barusan mina langsung pulang bun, katanya mau siap-siap packing untuk kepergiannya besok"

"Hadehh anak bunda itu pergi suka gak bilang-bilang"

"Gapapa, kan masih ada anak bunda yang lain"

"Kamu juga sama aja"

Sana terkekeh, kemudian atensinya beralih pada tzuyu yang tengah dalam dekapan bunda "tzuyu, tidur?"

"Nggak, ini kepala mantu bunda tiba-tiba pusing katanya" jawab bunda seadanya, satu tangannya masih setia menepuk-nepuk lembut punggung tzuyu

"Tzuyu mau pulang, bun" tiba-tiba tzuyu merengek seperti anak kecil

"Kamu ngantuk, hmm?" Sana mendekat lalu mengelus rambut tzuyu

Tzuyu diam tak menjawab.

"Ayok, kita pulang"

Ajaknya menarik tangan tzuyu lembut namun dengan gerakan fastmotion tzuyu melepas pegangan sana

"Gue bisa pulang sendiri" ujarnya dingin

Sana sedikit tersentak. namun dirinya paham, mungkin tzuyu masih kesel karena insiden waktu di meja makan.

Tzuyu melonggarkan pelukan dari bunda lalu mendongak kecil "bunda tzuyu pamit ya~ kalau tzuyu tiba-tiba hilang berarti ada yang nyulik"

Bunda terkekeh "kalau ngucap suka ngaco" gemasnya mencubit kedua pipi tzuyu "kalau gitu jangan harap bunda bakal ngizinin kamu pulang sendiri"

Tzuyu mengerucutkan bibirnya, merasa tidak ada pilihan lain. Namun tak apa, setelah sampai rumah nanti, tzuyu akan langsung kabur dan mengurus surat perpisahan secepatnya.

Tzuyupun melangkah memutuskan pergi lebih dulu

Sana mengernyit, memperhatika jalan tzuyu yang sedikit sempoyongan. Apa kepalanya sepusing itu ? Padahal sebelumnya bisa sana pastikan kalau tzuyu sangatlah sehat

Kemudian mata sana terpicing menatap bunda curiga "apa yang bunda lakuin sama tzuyu?"

"Bukan hal besar kok"

"Bunda jangan macem-macem ya"

Bunda mengangkat kedua bahu acuh "salahin kamu yang geraknya lambat" gumamnya

"Maksud bunda?"

"Udah cepetan pulang. kamu gak punya banyak waktu"

"Mwoo! Bunda gak doain Sana berumur pendek kan?"

"Suudzon mulu kamu itu" bunda melirik jam di dinding "15 menit pastiin kamu udah sampe dirumah. Gapapa ngebut dikit tapi tetap utamain keselamatan" pesan bunda

Sana tak mendengarkan, jaraknya dari rumah sang ibunda memang tidak terlalu jauh. Tapi 15 menit itu terlalu cepat jika dibanding normalnya yang biasa menyita waktu sekitar 30-35 menit

>>>>>>

10 menit diperjalanan, tzuyu terus terdiam menatap jendela, sambil sesekali meringis merasakan pening.

"Masih pusing?"

Tzuyu tak menjawab, tangannya terulur membuka sedikit kaca jendela berharap menerima hembusan angin malam guna menyejukkan tubuhnya yang terasa gerah.

kesepakatan (tzuyu Twice)Where stories live. Discover now