pisah

1.7K 234 459
                                    

Sana mengerjap dan membuka matanya perlahan. Ia menatap kosong ke atap kamarnya sembari mencium bau aneh berkeliaran di sekitar rumah.

Sana segera menduduki dirinya, sejenak memegang kepalanya yang sakit lalu berjalan keluar kamar.

Dipertengahan tangga, langkah Sana terhenti kala atensinya tertuju pada tzuyu yang tengah sibuk meracik sesuatu didapur.

Celemek yang terikat ditubuh tzuyu berhasil menarik kedua sudut bibir Sana terangkat

Kek bapack-bapack -batin sana

Akhirnya sanapun turun menghampiri tzuyu "tumben betah didapur. Bu riksa kemana?"

Tidak bisa menahan rasa terkejutnya, tzuyu terlonjak pelan "Burik kusuruh pergi"

Tzuyu merutuki dirinya. Kenapa juga mulutnya reflek menjawab? Padahal hari ini tzuyu sudah bertekad untuk puasa ngomong sama sana.

Meskipun tzuyu khawatir melihat keadaan sana, bukan berarti kekesalan dan kekecewaan didalam hatinya hilang begitu saja.

"Masak apa?"

Tzuyu mengangkat kedua bahu acuh sebagai jawaban.

Sana berjalan menghampiri kompor, berniat melihatnya langsung. Sebelum itu sana melewati meja makan yang ternyata disana sudah terpampang banyak menu

"Telur dadar gosong, telur ceplok gosong, telur gulung tikar, semur telur polos, tel-" selagi mengabsen menu, sana menggantung ucapannya kala melihat wadah besar berisi air dan 2 telur didalamnya "itu apaan? Telur berenang?"

Tzuyu memutar kedua bola matanya jengah. telinganya sudah cukup panas mendengar ejekan Sana terhadap makanan-makanan yang dengan susah payah Tzuyu sajikan untuknya.

Tzuyu
•bacot banget kak.
•tinggal makan aja nanti.
•itu sup telur btw
•bukan telur berenang

Mendapat pesan yang beruntun dari tzuyu, membuat sana mengernyit. Mereka sedang hadap-hadapan lalu apa maksud pake kirim pesan segala?

"Tzu-"

Tzuyu
diem

Sana merapatkan bibirnya, ia teringat kejadian semalam. Sudah dipastikan tzuyu lagi kesal berat kepadanya. Sana memahami itu

Sana melanjutkan langkahnya mendekati kompor, seketika matanya membulat melihat api yang nyembur ke atas hampir meraup sewajan wajannya

"TZUYU API!!"

Tzuyu yang lagi mengiris bawang menggunakan golok, terkejut luar biasa. Dan dengan terburu berlari mendekati sana

Dug

"Awwww sakit" satzu sama-sama meringis, saat kedua keningnya bertabrakan satu sama lain.

Tzuyu mengusap kening sana, sementara sana mengusap kening tzuyu.

"Udah nggak sakit?" Tanyanya bersamaan

Hening

Tiba-tiba saja suasana berubah menjadi sedikit awkward. Sana lebih dulu melapas tangannya dari kening tzuyu, lalu berdehem kemudian

"g-gue aus dehh, butuh minum" sana mengipasi wajahnya, berusaha menyembunyikan salting.

Tzuyu yang juga merasakan pipinya memanas, segera mematikan api dan kembali menyibukkan dirinya. "Gue udah siapin teh di meja depan"

"Hah?"

Tzuyu lagi-lagi merutuki dirinya yang terus-terusan keceplosan ngomong, ntah sudah berapa kali tzuyu keceplosan.

kesepakatan (tzuyu Twice)Where stories live. Discover now