{9} OWT: 1979

435 104 44
                                    





Taehyung menunggu Jisoo di sebuah taman yang dekat dengan tempat biasanya mereka berkencan. Bunga mawar yang ia beli tadi masih terlihat segar dan harum. Bunga mawar merah yang cantik, sama seperti Jisoo nya.

"Taehyung-aa!"

Aigo, lihatlah kekasihnya yang tampak cantik dengan dress merah dan rambut hitam tergerai. Sejenak Taehyung mematung karena terpukau dengan kecantikan alami Jisoo.

"Sudah lama menunggu ya?" Tanya Jisoo dengan lembut dan sedikit di imut-imutkan. Meski tampak aneh karena belum pernah mendengar jisoo semanja ini, tetap saja Taehyung suka.

"Ah, aku baru sampai." Sudah beberapa bulan pacaran dan Taehyung masih saja kikuk saat berbicara dengan Jisoo.

"Apa aku tidak cantik? Mengapa tidak melihat ku saat berbicara?"

Taehyung langsung menggeleng dengan wajah panik. "Jangan salah paham! Kau sangat cantik Jisoo."

"Tapi kenapa tidak melihat ku tadi?" Tanya nya dengan bibir mengerucut.

"A-aku merasa, jantungku berdebar lebih kencang dan ingin copot dari tempatnya karena melihat kecantikan mu." Taehyung tersenyum malu, bahkan wajahnya sudah memerah seperti tomat.

Jisoo mengulum bibirnya sendiri, lalu ia terkekeh kecil melihat Taehyung yang salah tingkah.

"Aaa! Aku jadi malu." Jisoo menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sepertinya wajahnya akan segera memerah karena mendapat pujian dari Taehyung.

Taehyung tertawa kecil melihat kekasihnya yang ikut salah tingkah seperti dirinya. Taehyung akhirnya menarik Jisoo dan segera memeluk Jisoo.

Tangan Jisoo membalas pelukan Taehyung, wajahnya ia tenggelamkan kedalam bidang dada Taehyung yang terbungkus Jas hitam yang mengeluarkan aroma Jasmin.

Jasmin? Mencium aroma yang tak asing pada tubuh Taehyung membuat Jisoo segera melepaskan pelukannya.

"Sebentar, Tae."

Taehyung terlihat bingung dengan Jisoo yang tiba-tiba melepaskan pelukannya dan mulai mengendus Jas yang ia pakai.

"Kenapa, Jisoo?"

Jisoo menyentuh Jas dan kemeja yang Taehyung pakai. Lalu beralih kepada hiasan yang ada di kantung Jas Taehyung. Jisoo meneliti Taehyung dari bawah hingga atas. Matanya bergerak memancarkan kecemasan dan ketakutan, membuat Taehyung bingung dan penasaran.

"Jisoo ada apa?"

"Kau memakai parfum Jasmin?" Tanya Jisoo dengan wajah yang serius.

Taehyung berusaha mencium Jas yang ia pakai. "Hm, iya ini aroma jasmin. Kenapa, kau terganggu ya?"

Jisoo tidak menjawab melainkan bertanya kembali dengan Taehyung. "Kenapa tidak memakai parfum seperti biasanya? Mengapa harus jasmin?"

"Aku tidak memakai parfum apapun, Jisoo. Aroma Jasmin ini sudah melekat di Jas ini. Sejak awal temanku meminjamkan Jasnya, memang sudah beraroma Jasmin."

"Meminjamkan? Teman mu siapa?" Kedua tangan Jisoo menyentuh lengan Taehyung. Tatapan matanya sangat berbeda dengan biasanya. Saat ini Jisoo terlihat sangat ketakutan.

"Teman ku, yang satu kamar dengan—"

"Siapa namanya?" Potong Jisoo.

Taehyung tidak mengerti, mengapa masalah Parfum Jasmin sampai seperti ini. Apakah Jisoo sangat membenci Jasmin?

"Katakan Taehyung!"

"Jungkook, nama temanku Jeon Jungkook. Dia meminjamkan kemeja, jas dan celana ini kepadaku. Tadi dia tidak sengaja menumpahkan minumanya di kemejaku, jadi akhirnya dia meminjamkan satu stel bajunya—"

"Kenapa kau tidak pernah bilang jika memiliki teman yang bernama Jungkook!" Teriak Jisoo membuat Taehyung menghentikan ucapannya.

"Jisoo, kau kenapa?"

"Apa Jungkook tahu nama ku? Apa dia pernah melihat kita berdua sedang berkencan? Apa dia sering bertanya tentang kencan kita? Apa dia—"

"ADA APA, JISOO!" kini Taehyung yang  berteriak keras kepada Jisoo. Ia tidak mengerti dengan sikap Jisoo yang tiba-tiba berubah seperti ini. Ada apa dengan Jungkook? Apa hubungan Jungkook dengan mereka berdua?

Jisoo menunduk dengan tubuh lemas. Tidak mungkin, tidak mungkin Jungkook mengetahui semua ini. Mengapa? Mengapa Taehyung harus berteman dengan Jungkook? Mengapa dunia sangat sempit sekali. Jisoo mengacak-acak rambutnya. Ia tidak habis pikir dengan lelucon ini. Bagaimana bisa? Skenario gila apalagi yang akan Jisoo jalani.

Di balik ke frustasian seorang Jisoo dan kebingungan seorang Taehyung. Ada Jeon Jungkook yang melihat semuanya. Laki-laki itu mengawasi Taehyung dan Jisoo sejak tadi di dalam mobil bersama pengawalnya.

Jungkook tersenyum puas melihat wajah Jisoo yang terlampau panik saat melihat Jas yang Taehyung pakai. Tentu saja, Jisoo pasti sangat ingat Jas yang jungkook pakai saat makan malam bersamanya. Jangan lupa parfum Jasmin, parfum yang selalu Jungkook pakai kemanapun dan kapanpun itu hingga Jisoo sendiri sudah hafal baunya.

"Tuan, anda berhasil." Jinyoung tersenyum bangga dengan ide yang dibuat tuannya. Tak menyangka jika tuanya yang tampak polos dan baik hati ternyata memiliki sisi kejam yang diturunkan oleh keluarga Jeon.

"Ini belum apa-apa. Api yang sebenarnya belum di mulai, tunggu sampai waktunya tiba, hingga Jisoo tidak akan berdaya."

"Anda sangat hebat Tuan Muda. Tuan Jeon pasti akan bangga dengan putranya!" Puji Jinyoung dengan sungguh-sungguh.

"Jinyoung!"

"Iya tuan?" Jawab Jinyoung cepat.

"Beri perintah kepada anak buah ku yang ada di daegu. Katakan pada mereka, jika kita akan bermain api malam ini." Jungkook menarik sudut bibirnya keatas dengan kobaran mata permusuhan.

"Baik, Tuan!"

Jungkook tersenyum puas melihat Taehyung dan Jisoo yang sedang berdebat di depan sana. Tontonan yang sangat seru bagi Jungkook. Dulu ia selalu dianggap lemah dan berbeda dari keluarga Jeon yang lain karena sifatnya yang lembut dan penyayang. Kini Jungkook tidak akan diam saja, hatinya terlanjur sakit dikhianati oleh Jisoo. Ditambah oleh fakta bahwa Kim Taehyung adalah adik dari Kim seokjin, membuat rasa ingin menghancurkan Taehyung lebih besar dari sebelumnya.

"Siapapun yang membantu Jisoo dan Taehyung. Maka akan menjadi lawan, ku. Termasuk Jimin atau Jennie."

Jinyoung mendekatkan kepalanya guna menyimak ucapan tuannya. "Maksud Tuan?"

"Jimin adalah teman ku, teman Taehyung juga. Dia selalu membantu Taehyung di kondisi apapun itu. Sama hal nya dengan Jennie yang selalu membantu saudarinya itu. Jika dua orang itu sampai mengganggu rencana kita, maka bunuh saja." Perjelas Jungkook, sembari memberikan foto Jennie dan Jimin kepada Jinyoung.

"Cari informasi tentang Jimin dan Jennie yang belum aku ketahui."

"Baik, Tuan," jawab Jinyoung sembari melihat-lihat foto Jennie dan Jimin.













Jangan lupa follow, vote n komen.
Rasanya agak aneh karena dari kemarin aku rajin up🤧

.

One Way Ticket (1979) ✔️Where stories live. Discover now