{2} OWT:1979

878 186 111
                                    

"Apakah aku sudah tampan?" Tanya Jimin kepada kedua sahabatnya.

"Wow, luar biasa." Puji Taehyung, namun kalimat itu justru terdengar seperti hinaan bagi Jimin.

"Kau mengejek ku, Kim Taehyung?"

Taehyung menggeleng. "Aku tidak mengejek mu."

"Hah, aku tidak percaya padamu. Lebih baik aku bertanya kepada Jungkook karena dia lebih jujur. Bagaimana Jung apa aku sudah tampan?" Kini Jimin beralih menatap Jeon Jungkook, salah satu sahabatnya yang berbeda jurusan dengan nya dan Taehyung.

Jungkook meletakan majalah yang ia baca dan beralih menatap Jimin.

"Em, kau sudah tampan. Tapi alangkah lebih baik jika kau memperlihatkan Jidat mu." Saran Jungkook.

"Ah, kau benar. Ku dengar gadis-gadis lebih menyukai pria yang memamerkan Jidatnya,"Ujar Jimin. Dirinya berjalan cepat ke arah cermin dan segera memperbaiki penampilannya.

Jungkook tersenyum tipis sembari melihat kearah Jimin dan Taehyung bergantian. Taehyung yang menyadari jika Jungkook sedang memperhatikannya lantas berbalik badan dan bertanya.

"Kau yakin tidak mau ikut, Jung?"

Jungkook menggeleng. "Untuk apa? Aku sudah punya calon istri..."

Ya mereka semua tahu jika Jungkook telah di jodohkan oleh orang tuanya. Tentu saja hal itu membuat Taehyung serta Jimin merasa bahagia, namun sedikit iri karena mereka juga ingin hidup seperti Jungkook.

Jungkook orang terpandang, keluarganya Kaya dan sukses. Hanya itu yang Taehyung dan Jimin ketahui. Untuk mendapatkan wanita kelas tinggi pasti sangat mudah bagi Jungkook, berbeda dengan Taehyung dan Jimin yang sangat kesulitan mendapatkan kekasih. Apa mereka kurang tampan ya?

"Siapa calon istrimu? Tidak mau memperkenalkannya kepada kami?" Kini Jimin memberi pertanyaan yang sejak dulu sudah ia pendam. Ya, alasannya karena Jungkook sangat sibuk dan jarang mereka bisa berkumpul seperti ini.

"Rahasia." Jungkook mengulang senyum tipis membuat Taehyung dan Jimin mendesah pelan.

"Apa dia cantik? Apa dia seorang mahasiswi?" Cicit Jimin yang masih penasaran.

Jungkook mengangguk. "Ya, dia wanita yang memiliki martabat tinggi, serta mendapat gelar di kampusnya."

Taehyung dan Jimin menganga lebar.

"Waaa...keren." puji Jimin. Karena untuk mendapatkan gelar di Universitas sangat lah sulit. Maka dari itu, calon istri Jungkook sangat keren.

"Kalian akan terlambat jika terlalu santai seperti ini." Kata Jungkook sembari membaringkan tubuhnya ke ranjang miliknya.

"Oh iya-iya. Kami akan berangkat!" Seru Taehyung sangat bersemangat.

"Jung, kau akan tinggal di asrama beberapa hari?"

"Mungkin 2 hari, Jim. Karena hari sabtu aku ada acara keluarga."

Jangan heran jika Jungkook tidak sering tidur di asrama putra, selain sibuk dengan perlombaan, Jungkook juga di beri hak istimewa oleh pihak Kampus dan Asrama yaitu apapun yang Jungkook lakukan pasti di beri izin.

Taehyung dan Jimin pernah bertanya kepada Jungkook mengenai cara agar di beri hak istimewa oleh Kampus dan Asrama, namun Jungkook hanya berkata "berdoa" mendengar itu Taehyung dan Jimin hanya bisa berlapang dada, sahabat nya itu tidak mungkin hanya berdoa, pasti karena Jungkook orang kaya maka semua itu bisa terjadi.











One Way Ticket (1979) ✔️Where stories live. Discover now