{0} OWT: 1979

1.5K 221 60
                                    

Agar mudah dipahami, maka bacalah setiap part dengan Utuh.
Semoga cerita ini dapat dipahami.


Di tahun 2000

Seorang gadis berumur 18 tahun berlari, menyusuri ruangan yang luas, panjang, megah bak istana. Para pelayan langsung menunduk hormat kala gadis itu akan melewati mereka. Ketika sang gadis sudah melewati mereka maka para pelayan akan menegakkan tubuh mereka kembali.

"Ibu!"

Teriak gadis itu mencari sang ibu. Wajahnya terlihat gembira, apalagi ada sesuatu yang ia pegang ditangannya. Dirinya tersenyum ketika matanya melihat benda ringan ditangannya.

Ceklek!

"Ibu!"

Seorang wanita paruh baya berusia 40 tahun menatap gadis yang merupakan putrinya itu dengan bingung. "Ada apa nak?" Tanya nya lalu meminta gadis itu untuk duduk disampingnya.

Gadis itu tersenyum bahagia sambil mengangkat tangannya, memamerkan suatu benda yang berbahan dari kertas.

"Ibu aku mendapatkan tiketnya! One way ticket!!" Pekiknya begitu bahagia dan langsung berlari menuju sang ibu yang tersenyum melihatnya.

"Akhirnya kau mendapatkan nya." Katanya sambil mengusap surai hitam sang anak.

Gadis yang berumur 18 tahun itu menaruh tas nya dibawah kaki dan memberikan tiket yang ia dapat kepada ibunya.

"Aku sudah dapat tiketnya. Sekarang ceritakan kisah cinta ibu padaku!" Serunya begitu semangat. Sudah lama ia ingin mendengarkan kisah cinta ibunya yang dramatis dan di kenal banyak orang. Namun, ibunya pelit, tidak mau memberitahu begitu saja. Syaratnya ia harus mendapatkan nomor tiket dengan nomor 9, barulah sang ibu mau menceritakan kisahnya. Dan akhirnya ia mendapatkan nya setelah 1 tahun berjuang.

"Ibu...." Panggilnya ketika tak mendapat respon dari ibunya.

"Bagaimana bisa kau mendapatkan tiket ini?"

"Ya begitu. Aku penuh perjuangan untuk mendapatkan tiket nomor 9 ini. Lagipula, ada apa dengan angka 9?"

Perempuan paruh baya itu tersenyum. "Tidak apa. Baiklah...ibu akan menceritakan nya besok." Katanya dengan senyuman menggoda sang anak yang sudah sangat ingin tahu.

"Aaa!! Ibu ayolah. Ceritakan padaku sekarang. Nanti ayah keburu pulang dan aku akan di marahi. Ayo bu ceritakan..."

Wanita itu tertawa kecil seraya menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

"Bu, ayolah! 2 jam lagi ayah akan pulang!" Pekik nya heboh. "Jika ayah sudah pulang aku tidak punya waktu dengan ibu!"

Wanita itu mengangguk menenangkan sang Putri yang terlihat sangat panik dan tidak sabaran. "Baiklah...tenangkan dirimu, nak. Ibu akan menceritakannya tapi janji dulu pada ibu."

"Apa? Janji apa. Aku akan melakukannya."

Wanita itu menghela nafas pelan seraya menggenggam tangan putrinya. "Janji pada ibu. Jangan bilang kepada ayah mu jika ibu menceritakan kisah ini?"

Gadis itu mengangguk semangat. "Iya."

"Janji pada ibu, kau akan tetap menghormati ayah mu."

Lagi-lagi gadis itu mengangguk. Tentu saja, ia akan selalu hormat pada ayahnya. Karena ayahnya adalah cinta pertamanya, ayahnya adalah yang terbaik.

"Janji pada ibu. Jangan pacaran saat kau masih sekolah atau saat di perguruan tinggi?"

Gadis itu mengangguk dengan pelan, dengan senyum tipis dibibir nya. "Aku janji ibu. Aku janji!"

"Benar?" Tanya sekali lagi pada sang putri.

"Aku Karina, anak dari nyonya Kim dan aku bersumpah mematuhi semua janji yang telah ibuku ucapkan!"

Wanita itu tersenyum sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya yang mirip dengan ayahnya.

"Baiklah. Jadi... kisah cinta itu bermula dari tahun 1979."









Siap-siap kita menuju 1979



➡️➡️



















One Way Ticket (1979) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang