{10} OWT: 1979

514 109 61
                                    





"Jisoo, kemarin malam Taehyung pergi ke daegu, karena ibunya di temukan tidak sadarkan diri di jalan. karena itu Taehyung tidak sempat mengabari mu dan memintaku untuk memberitahu mu."

Perkataan Jimin beberapa jam yang lalu masih terngiang di telinga Jisoo. Dan kini Jisoo sedang duduk berhadapan dengan Jungkook. Laki-laki yang Jisoo curigai menjadi penyebab ibu Taehyung tidak sadarkan diri.

Ya, Jisoo mendapat kabar dari jimin bahwa ibu Taehyung mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh sekelompok orang. Dan katanya orang-orang itu berasal dari seoul dan memakai logo singa di bagian kantung jaket hitam mereka. Dan jisoo tahu siapa pemilik logo itu, siapa lagi jika bukan keluarga Jeon.

"Ada apa ini? Calon istriku tiba-tiba ingin bertemu dengan ku?"

Jisoo memutar bola matanya malas. "Aku tahu itu perbuatan mu, Jungkook. Jadi jangan berpura-pura tidak tahu apa-apa."

Jungkook menaikkan sebelah alisnya. "aku tidak mengerti," jawabnya dengan santai.

Jisoo melipat kedua tangannya di atas dada dan menatap Jungkook dengan benci. "Aku tahu semua ini perbuatan mu, Jung. Asal kau tahu, perbuatan mu yang menjijikkan seperti ini justru akan membuat ku semakin membenci mu!"

"Benci saja! Karena aku percaya benci akan menjadi cinta." Jungkook tersenyum begitu percaya diri.

"Haha, Cinta?" Jisoo menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Sangat memalukan! Apa kau tidak bisa mendapatkan gadis lain selain diriku? Mengapa harus aku yang ingin kau jadikan istri? Sadarlah, aku tidak mencintai mu. Kita tidak bisa menikah, Jung!"

"Aku mencintaimu, Jisoo!" Jungkook mulai hilang kesabaran. Ia tidak suka jika Jisoo mengatakan tidak mencintai dirinya.

BRAK

"Tapi aku tidak! Aku sama sekali tidak mencintaimu!" Jisoo menggebrak meja dengan emosi. Ia sangat lelah menghadapi Jungkook yang lama-lama membuatnya semakin risih.

"Kau harus bisa mencintaiku, Jisoo! Kita ditakdirkan untuk bersama!"

"Berhenti Jungkook!"

Jisoo mengerang frustasi, menjatuhkan semua yang ada diatas meja. Jungkook menatap semua benda yang jatuh ketanah, lalu mengalihkan pandangannya pada Jisoo.

"Jisoo-aa..."

"Jungkook, tolong lepaskan aku! Apa salahku, apa salah Taehyung! Mengapa kau menjadi jahat seperti ini?!"

"Kau yang mengkhianati ku lebih dulu, Jisoo! Kita sudah bertunangan dan kau selingkuh dengan sahabatku sendiri. Kau tidak paham betapa sakitnya hati ku melihat mu bersama Taehyung." Jungkook menyentuh dadanya yang terasa sesak, apalagi sekilas ada bayangan Jisoo memeluk dan tertawa bersama Taehyung.

"Mengkhianati? Sejak kapan aku mengkhianati mu, Jung!"

"Kau berpacaran dengan Taehyung di belakangku! Apa kau sadar dengan yang kau lakukan? Kau berselingkuh, padahal aku tunangan mu!"

"Aku dipaksa untuk menjadi tunangan mu! Hanya kau yang mencintaiku, sedangkan aku? Aku tidak mencintaimu, Jung. Aku hanya mencintai Taehyung," perjelas Jisoo. Ia berharap Jungkook akan segera sadar.

"Kau harus mencintaiku, Jisoo," ucap Jungkook begitu parau dan sedih.

"Tidak bisa, Jung. Jangan paksa aku. Di luar sana masih banyak wanita yang akan mencintaimu dengan tulus." Tangan Jisoo bergetar dan berakhir meremas gaun bagian bawahnya.

Jungkook tampak terdiam beberapa detik. Laki-laki itu menatap keatas, kearah langit dan Jisoo tidak tahu apa maksudnya karena tatapan Jungkook sangat aneh.

One Way Ticket (1979) ✔️Where stories live. Discover now