{Extra}

846 107 60
                                    






"Aku akan menikah denganmu! Tapi, tolong selamatkan Taehyung. Aku mohon, aku mohon!"

Jisoo masih setia memeluk kedua kaki Jungkook, meminta belas kasihan agar taehyung dibebaskan. Jisoo tidak tahan melihat Taehyung yang kesakitan, apalagi darah dari leher belakangnya mengalir begitu deras.

Jungkook masih setia berdiri dengan sorot mata tajam kearah Taehyung. Mendengar ucapan Jisoo yang meminta Taehyung dibebaskan justru membuatnya marah. Meski Jisoo menangis darah pun, Jungkook tidak akan pernah melepaskan Taehyung.

"Aku mohon..." Lirihnya kepada Jungkook yang hanya diam saja tanpa mau menjawab.

"Jinyoung!" Bukanya menjawab ucapan Jisoo, Jungkook justru memanggil pengawal pribadinya. Jinyoung dengan cepat maju beberapa langkah dan berdiri di samping tuannya.

"Bawa Jisoo pergi dari sini."

Mendengar itu, Jisoo lantas mengeratkan tangannya yang memeluk kedua kaki Jungkook. Ia tidak mau pergi, ia ingin disini bersama Taehyung!

"Baik, Tuan." Jinyoung pun bergegas menarik Jisoo yang masih memeluk kaki Jungkook. "Nona, lepaskan tanganmu dari kaki tuan Jungkook," ujar Jinyoung memohon kepada Jisoo. Namun, Jisoo tidak menanggapi. Ia kembali berteriak kepada Jungkook.

"Jungkook! Jangan seperti ini, tolong maafkan Taehyung. Aku yang bersalah, tolong lepaskan dia!" Teriakan Jisoo membuat telinga Jungkook sangat panas. Sebesar itukah cinta Jisoo kepada Taehyung? Jungkook cemburu, ia iri dengan Taehyung.

"Aku akan melakukan apapun asal kau melepaskan Taehyung!" Jisoo kembali berteriak hingga rasanya pita suaranya ingin lepas dari tempatnya.

Jungkook tak tahan lagi, ia memasukan beberapa peluru kedalam pistol panjang dan mengarahkannya kepada mata Taehyung.

"Andwee!" Jisoo berusaha keras melepas cekalan tangan Jinyoung. Ia ingin berlari kesana untuk menyelamatkan Taehyung.

"Selamat tinggal, sahabatku." di akhir ucapan selamat tinggal itu, setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Jungkook. Tiba-tiba ingatan mereka bercanda bersama, belajar bersama dan saling bertukar pikiran membuat Jungkook tiba-tiba sedih.

Jisoo terpaksa menggigit lengan Jinyoung, hingga pria itu menjerit kesakitan dan melepaskan tangan besarnya yang menahan Jisoo sedari tadi.

"Taehyung!" Teriak Jisoo, berlari dengan cepat.

Jungkook yang mendengar teriakan Jisoo, kembali marah. Ia hempas semua ingatan-ingatan tentang Taehyung. Yang Jungkook tahu adalah, Taehyung ingin merebut Jisoo darinya dan setiap orang yang akan merebut miliknya harus segera dimusnahkan.

Mendengar langkah kaki Jisoo yang semakin mendekat membuat Jungkook segera mengarahkan pistolnya kearah perut Taehyung. Taehyung sendiri sudah pasrah dan tidak bisa berbicara banyak selain memikirkan nasib ibunya.

1

2

3

Jungkook menghitung langkah kaki jisoo yang semakin mendekat. Ia  mendekatkan mulut pistolnya ke perut Taehyung agar pelurunya dapat menembak dengan dalam.

4

5

Dorr

"Akhhhh!"!

Satu tarikan nafas panjang dari Taehyung, merasakan perih, panas, dan sakit di seluruh tubuhnya meski satu peluru itu menembak perutnya. Mulut Taehyung tiba-tiba mengeluarkan darah yang jumlahnya sangat banyak. Ini kah akhirnya?

One Way Ticket (1979) ✔️Where stories live. Discover now