ENAM

566 48 0
                                    

DUA BULAN KEMUDIAN

Naruto terus mendapatkan laporan bahwa banyak sekali shinobi Suna, Kiri, Kumo, Iwa, Oto, Ame, bahkan desa lainnya terus mengalami jumlah penurunan pada jumlah penduduknya. Selama dua bulan terakhir, sebanyak 30% populasi dari semua data yang ditemukan adalah kematian karena pembunuhan.

Sedangkan Konoha juga mengalami kemunduran dalam sektor pangan, Naruto bahkan meminta bantuan pada relasi di negara lain untuk mengirimkan makanan dan bahan pangan juga.

"Naruto, ini laporan untuk krisis ekonomi." Ucap Shikamaru. "Lalu ini laporan data kematian penduduk di Konoha." Ujarnya.

Naruto mengeceknya. "5%!? Kenapa sebanyak ini?" Pekik Naruto tak percaya.

"Ada saksi yang mengatakan bahwa pembunuhnya memakai jubah berwarna hitam."

Naruto membulatkan matanya.

Boruto!?. Batin Naruto.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Shikamaru dan Naruto beralih menatap pintu itu. Ketukan itu semakin keras.

"Silahkan mas---"

Brakk

Lagi, Naruto menatap tak percaya sosok yang berada didepannya. Boruto menendang pintu ruang Hokage sambil membawa penjaga dengan pedang yang masih ditusukkan dalam perut orang itu.

"Boruto?" Gumam Shikamaru.

Naruto menatap tajam anaknya itu. "Boruto..."

"Tou-cha. Kupikir aku harus berbicara padamu." Ucap Boruto. "Mereka tak membiarkan aku masuk, padahal aku hanya ingin sopan melewati pintu depan."

"Apa yang kau lakukan pada mereka!?" Pekik Shikamaru.

"Hanya menahan mereka disana, tidak kubunuh kok. Hanya satu yang kubunuh, yang kalian lihat tadi." Balas Boruto santai.

Naruto berdiri. "Shikamaru, tinggalkan kami berdua." Ujar Naruto.

Shikamaru mendelik tak percaya. "Dia belum tentu Boruto, anakmu sudah mati, Naruto!"

"Aku memalsukan kematiannya. Tolong tinggalkan kami."

Lagi, Shikamaru dibuat bingung disini. Ia pergi. "Aku akan membuat pelindung di luar gedung ini. Aku akan mengevakuasi warga tanpa membuat kepanikan." Balas Shikamaru. Naruto setuju, kemudian Shikamaru pergi.

"Baiklah, bicaralah, Boruto..." ucap Naruto.

Boruto tersenyum tipis. "Apa aku mengejutkanmu?" Tanya Boruto. Naruto menghela napas.

"Tentu saja! Dasar anak bodoh!"

Boruto terkikik pelan. "Maaf. Aku hanya ingin memberikan kejutan tapi malah mereka membuatku kesal, jadi maaf aku membunuh satu." Ucap Boruto.

Naruto mendecih. "Dasar bodoh."

"Anu, Ayah. Mereka akan datang hari ini, disini, di Konoha." Ucap Boruto dingin.

Mata Naruto membelalak. "Hari ini!?"

Boruto mengangguk. "Tujuanku melakukan aksi tadi juga untuk hal itu, mengevakuasi warga. Kupikir Kawaki paham."

"Ah, tentu saja anak itu paham." Balas Naruto. "Kapan hal itu terjadi?"

"Satu jam lagi."

Disisi lain, Shikamaru terus memerintahkan para shinobi membantu mengevakuasi para warga. Hingga dibantu oleh Sai, Ino, Lee, Ten-Ten, Choji dan juga Temari. Mereka membagi tim dan menyuruh untuk mengevakuasi di bawah gua yang sudah aman sejak lama. Ia berusaha tidak membuat kepanikan tadi, namun hal itu tak mungkin takkan terjadi.

This's Our Story : Why Don't You Miss Me? || UZUMAKI BORUTO & UCHIHA SARADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang