DELAPAN

541 40 1
                                    

Boruto menatap tajam Shinki yang sudah terpojok. Ia mengetahui rencana itu sejak awal. Awalnya ia menyetujuinya tapi saat ia tahu kalau Boruto masih hidup, Shinki menolaknya mentah-mentah bahkan hampir bertarung melawan Desa Suna sendirian. Namun, Shinki sama sekali tak bisa berkutik di hadapan Kazekage.

"Jadi karena itu kau menyerang Sarada tadi?" Tanya Boruto datar.

Shinki mendecih. "Itu semua demi kedamaian dunia, Boruto. Kami ingin menghindari hal yang tidak diinginkan." Balas Shinki menjelasksn.

Boruto mengepalkan tangannya. "Dimana kedamaian yang kau maksud hah?" Sinis Boruto.

"Membunuh klanku yaitu Hyuga, membunuh klan Uchiha yang hanya ada dua orang tersisa, kemudian klan Senju yang bahkan penduduknya sudah jarang ada yang masuk ke akademi." Balas Boruto. "Apa kalian punya hati?" Kesal Boruto tak tertahan.

"Kutanya sekali lagi, apa kalian tak punya hati!?" Bentak Boruto.

Teman-teman dari semua negara datang dari tempatnya masing-masing dibelakang Shinki. Laki-laki itu mengepalkan tangannya. "Kami punya hati, Boruto tapi memang tujuan kami adalah untuk kedamaian duni shinobi." Jelasnya.

"ITU EGOIS NAMANYA, DASAR BODOH!" Pekik Boruto.  Kawaki menoleh, mendapati Boruto mengambil pedangyang berada dibelakang tubuhnya.

"Boruto, tahan dulu emo---"

Cringg

Boruto memenggal satu demi satu orang yang berada disana. Disusul menyerang di bagian vital tubuh musuh-musuhnya. Ia sama sekali tak punya hati. Mata Boruto memanas, wajahnya nampak emosi mendengar hal yang barusan ia dengar.

"Akan kupastikan kalian semua mati," ujar Boruto. "Persetan dengan Shinobi, aku akan membunuh apa yang pantas kubunuh di depanku."

Kawaki, Sarada dan Sumire dibuat menggigil. Banyak darah dari para orang-orang yang membuat genangan, seakan itu adalah lautan darah. "Jangan sakiti mereka, Boruto!" Ujar Sarada.

"Kau tidak ada urusannya dengan ini, Sarada." Balas Boruto dingin.

Sarada mengepalkan tangannya. "Jangan pernah menganggap kalau aku tidak ada. Aku tidak menyukainya tahu!" Kesal Sarada.

"Kawaki, pergi dari sini dan bawalah Sarada bersamamu." Ujar Boruto.

"Tidak."

Boruto menoleh. "Kawaki," dingin Boruto.

"Kubilang tidak. Kau akan kelewatan jika kami tinggal. Lihat, sudah ada berapa orang yang kau bunuh?" Tanya Kawaki. Melihat disekelilingnya, sudah ada ratusan yang dibunuh Boruto dalam dua kali serang tanpa henti.

Boruto mendecih. "Lalu, ada yang mau melawanku?" Tanya Boruto pada  orang-orang yang berada di belakang Shinki. Semua orang ketakutan bahkan ada yang lari kebelakang dan bersembunyi di reruntuhan yang sudah dibuat Boruto.

Shinki sendiri juga menggeritkan giginya. "Boruto sialan." Gumam Shinki.

"Arigatou." Balas Boruto. Ia beralih ke atap Hokage, melihat bangunan itu mulai roboh.

Boruto menggigit jarinya, membuat segel di tangan dan meletakkan tangannya di tanah. "Kuchiyose no Jutsu!"

Wushhh

"Hisashiburi, Boruto." Sapanya.

"Ah, hisashibhri, Kurama." Balas Boruto dingin.

Mata Sarada melotot tak percaya. "Bagaimana Kyuubi bisa ada bersamamu!?" Pekiknya.

"Halo, Kawaki. Kau sudah besar ya?"

This's Our Story : Why Don't You Miss Me? || UZUMAKI BORUTO & UCHIHA SARADAWhere stories live. Discover now