TUJUH

563 48 0
                                    

Sarada tengah mengobati banyak sekali korban dalam kericuhan ini. Gadis itu terus berusaha mengobati sebisanya, kekuatan penyembuhannya memang belum seahli Sakura dan Sumire tapi kekuatan fisik gadis itu lebih mengerikan daripada monster. Sarada diakui oleh Godaime dan Rokudaime.

"Sarada, kau bisa beristirahat terlebih dahulu. Biar kami yang melanjutkannya." Ujar Sumire lembut.

Sarada fokus dengan jutsu penyembuhan itu. "Tidak. Kalian lakukan tugas saja, aku bisa mengobati mereka satu persatu." Balas Sarada yakin.

Sumire tersenyum. "Aku mengerti, baiklah." Lalu gadis itu pergi.

Bagaimana bisa aku menuruti kata-kata Boruto seperti ini!? Aku ketua tim 7, Kunoichi terkuat, keturunan Uchiha bahkan Cucu dari pimpinan Uchiha. Batin Sarada.

"Ketua, tolong lanjutkan. Aku akan pergi." Ucap Sarada. Sumire mengangguk.

"Bergegaslah, dia pasti menunggumu."

Sarada mengangguk paham. "Terima kasih."

Gadis itu berlari keluar dari tenda pengungsian, bahkan ia tak memperdulikan teriakan teman-temannya yang berusaha menghadangnya. Sedangkan Kawaki, laki-laki itu tengah menghadapi Araya, dulu pernah satu tim dengan Shinki.

"Jadi kau putra angkat dari Hokage Ketujuh 'ya? Kupikir kekuatannya seperti kroco." Ujarnya. "Ternyata lumayan juga."

Kawaki menatapnya datar. "Terima kasih tapi aku tak peduli soal itu." Balas Kawaki.

Araya membuka topengnya. Terlihat wajah yang menyebalkan. "Kami diperintahkan untuk membunuhmu dan Boruto. Awalnya Shinki menentang keras karena ia berteman dengan Boruto tapi akhirnya dia mau juga." Jelas Araya.

Kawaki nampak terkejut mendengarnya.

"Karena Shinki tak bisa membantah perintah Ayahnya sekaligus Kazekage dari Desa Suna." Ucap Araya lagi.

"Bukankah kalian terlalu fokus pada Boruto hingga lupa kalau aku juga memiliki kekuatan itu?" Ucap Kawaki.

Araya tertawa. "Kami sudah menyelidikinya. Sel Otsutsuki ditubuhmu hanya 30% sedangan Boruto dulu sudah mencapai 70% dan sekarang entah berapa persen lagi."

"30%? Mungkin ada yang salah dengan perkiraanmu itu." Ucap Kawaki.

Araya memiringkan kepalanya. "Hah?"

"Temanku mengeceknya dan terdapat 70% sel Otsutsuki yang tubuh seiring waktu." Ujar Kawaki. "Tapi orang yang menanamkan sel ini takkan bisa hidup lagi karena didalam tubuhku sudah diberi cairan penawar."

Arigatou, Sumire. Batin Kawaki.

Araya membulatkan matanya. "Apa katamu? Tapi informasi yang kami dapa--"

"Boruto menyusup disetiap desa hanya demi mencari informasi tentang pergerakan intern kalian untuk menghadapi kasus ini. Bahkan dia menyamar sebagai asisten Raikage selama dua hari hanya demi mencari berkas laporan dan memalsukan nya." Ucap Kawaki.

"Boruto lebih pintar daripada yang kau kira, dasar bodoh." Ujar Kawaki datar. Tatapannya semakin menajam.

Tiba-tiba dibelakang laki-laki itu terdapat boneka yang berusaha menyerangnya. Kawaki menghindarinya dengan cepat. Araya mendecih.

"Beritahu aku kenapa kalian sampai seperti ini hanya untuk membunuh kami berdua?" Tanya Kawaki.

"Itu bukan urusanmu."

"Kalau kau bilang soal melindungi. Bukankah itu malah seperti menegakkan bendera perang?" Sinis Kawaki.

Cringg

This's Our Story : Why Don't You Miss Me? || UZUMAKI BORUTO & UCHIHA SARADAWhere stories live. Discover now